Ajaib.co.id – Indonesia tahun ini terpilih untuk menyelenggarakan pertemuan G20 atau sebagai presidensi G20. Dilansir dari situs Kemenko Perekonomian, presidensi G20 merupakan posisi di mana sebuah negara ditunjuk sebagai tuan rumah untuk penyelenggaraan pertemuan G20.
Pada tahun 2022, Indonesia menjadi tuan rumah G20 dan sedang mempersiapkan penyelenggaraan forum tersebut yang berlangsung sejak 1 Desember 2021 lalu.
Untuk diketahui, Forum G20 terdiri dari sebanyak 20 negara dari seluruh dunia. Di antaranya, Amerika Serikat (AS), Argentina, Australia, Brazil, Meksiko, Kanada, Indonesia, Turki, Korea Selatan, Jepang, China, Inggris, Jerman, India, Arab Saudi, Afrika Selatan, Italia, Prancis, Rusia, ditambah dengan Uni Eropa.
Hal yang menarik adalah Indonesia juga merupakan satu-satunya negara di Asia Tenggara yang menjadi anggota dari G20 ini.
Secara garis besar, G20 merupakan representasi perekonomian dunia yang mempunyai posisi strategis di dunia. Negara-negara yang tergabung dalam G20 ini disebut menguasai 85% PDB global, lalu 80% investasi dunia, 75% perdagangan global, dan 66% populasi dunia.
Dalam penyelangaraan pertemuan negara-negara di G20, berlangsung dengan dua jalur. Pertama, Finance Track di mana membahas isu-isu di bidang keuangan, ekonomi, fiskal dan moneter. Kedua, Sherpa Track yang mendiskusikan berbagai isu ekonomi nonkeuangan, di antaranya energi, pariwisata, pembangunan, ekonomi digital, pendidikan, tenaga kerja, perdagangan, pertanian, investasi, kesehatan, industri, antikorupsi, lingkungan, hingga perubahan iklim.
G20 sebetulnya tidak mempunyai sekretariat secara permanen. Oleh karena itu, akan dipilih presidensi G20 atau tuan rumah pada setiap tahunnya secara konsensus pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) berdasarkan sistem rotasi kawasan.
Indonesia Jadi Presidensi G20
Kini kamu sudah memahami apa itu presidensi G20. Selanjutnya kita akan membahas keterlibatan Indonesia sebagai presidensi G20.
Untuk diketahui, penunjukan Indonesia sebagai Presiden G20 tahun 2022 dilakukan lewat forum KTT G20 ke-15 yang diselenggarakan di Riyadh, Arab Saudi pada 22 November 2020. Proses serah terima dari Presidensi G20 sebelumnya, yakni Italia ke Indonesia telah dilakukan pada KTT G-20 yang sudah dilaksanakan di Roma, Italia.
Ke depannya, Indonesia akan memegang kepercayaan dan tugas ini untuk satu tahun. Ini terhitung mulai 1 Desember 2021 hingga 30 November 2022 mendatang.
Dalam forum G20 ini, Indonesia mengusung tema besar berupa ‘recover together, recover stronger‘. Alasannya karena tahun 2022 ini pun merupakan tahun penting bagi negara kita karena Indonesia akan memegang presidensi G20.
Tema yang penuh dengan optimisme ini dipilih dengan mengedepankan aspek pemulihan ekonomi yang berkelanjutan usai pandemi Covid-19. Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia Retno Marsudi pernah mengatakan, tema tersebut tidak hanya relevan bagi kelompok negara di dalam keanggotaan G20 saja, namun juga bagi seluruh negara di dunia.
Indonesia sebagai tuan rumah G20 akan menghadapi peluang dan tantangan dalam waktu yang bersamaan. Terlebih forum G20 ini dilakukan di tengah pandemi Covid-19 yang hingga kini belum berakhir.
Ada beberapa tantangan yang akan Indonesia hadapi, misalnya adanya perubahan iklim yang bisa memengaruhi penyelenggaraan acara. Apalagi saat perubahan iklim menimbulkan efek yang negatif seperti curah hujan yang tinggi atau kemarau. Indonesia perlu sekali untuk memikirkan cara untuk mengatasi permasalahan perubahan iklim ini sesuai dengan kesepakatan.
Kemudian, Indonesia perlu mengatasi penularan Covid-19 varians Omicron yang saat ini tengah naik. Memang saat ini, pemerintah Indonesia tengah melakukan percepatan vaksinasi suntikan ketiga (booster) untuk masyarakat. Pemerintah juga diminta untuk secara konsisten mengoptimalkan penyelenggaraan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
Manfaat Presidensi G20 bagi Indonesia
Selain terdapat tantangan bagi Indonesia, tentunya terdapat juga peluang atau manfaat bagi negara kita sebagai presidensi G20. Mengutip dari laman indonesiabaik.id, tercatat Indonesia baru pertama kali menjadi tuan rumah forum G20 sejak forum internasional ini dibentuk pada tahun 1999. Peluang menjadi presidensi G20 merupakan sebuah kesempatan besar bagi Indonesia.
Berikut ini beberapa keuntungan bagi Indonesia sebagai Presidensi G20:
– Terpilihnya Indonesia sebagai Presidensi G20 di tengah wabah Covid-19 berarti membuktikan persepsi yang baik atas Indonesia. Utamanya atas resiliensi ekonomi Indonesia terhadap krisis yang tengah melanda dunia ini. Forum G20 di Indonesia kali ini masih dalam momen suasana pandemik sehingga jika sukses akan mengangkat nama Indonesia di mata dunia. Bahkan bisa menjadi rujukan bagi pelaksanaan event internasional dengan protokol kesehatan (prokes) di tengah pandemi Covid-19.
– Ini sebagai bentuk pengakuan dan kepercayaan atas status Indonesia. Karena Indonesia sebagai satu-satunya anggota G20 dari kawasan Asia Tenggara sekaligus wakil dari negara berkembang. Kepercayaan terhadap Indonesia ini merupakan sebuah kehormatan untuk Indonesia. Hal ini sekaligus menjadi peluang Indonesia dalam merepresentasikan kelompok negara berkembang lainnya.
– Memegang peranan sebagai presidensi ini adalah momentum yang jarang. Karena hanya terjadi satu kali per generasi atau lebih dari 20 tahun sekali. Sehingga hal ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk memberikan nilai tambah untuk pemulihan perekonomian negara Indonesia.
– Indonesia bisa memprioritaskan agenda pembahasan pada G20 supaya mendukung dan memberikan dampak positif untuk pemulihan perekonomian Indonesia.
– Menjadi peluang untuk menunjukkan kepemimpinan Indonesia di mata internasional, terkhusus dalam pemulihan ekonomi global.
– Menjadikan Indonesia sebagai salah satu fokus perhatian global, khususnya menarik perhatian para pelaku ekonomi dan keuangan.
– Forum G20 di Indonesia bisa menjadi sarana untuk memperkenalkan produk lokal dan pariwisata unggulan Indonesia.
Berbagai kesempatan dan tantangan yang dipaparkan di atas hanya sebagian saja. Tentunya kita mengharapkan kegiatan presidensi G20 ini bisa berjalan lancar. Kemudian, bisa memberikan manfaat bagi warga dunia, khususnya bagi Indonesia sendiri selaku tuan rumah.