Berita

Mengenal Kemampuan Kognitif untuk Belajar dengan Cepat

kognitif

Secara bahasa, kata kognitif atau cognitive berasal dari kata cognition yang artinya adalah pengertian atau mengerti. Kognitif ini bisa dimaknai sebagai sebuah proses yang terjadi secara internal dalam pusat susunan saraf ketika manusia sedang berpikir.

Secara luas kognitif adalah semua aktivitas mental yang membuat seseorang mampu menghubungkan, menilai dan mempertimbangkan suatu peristiwa sehingga individu tersebut mendapatkan ilmu dan pengetahuan setelahnya.

Kognitif ini erat kaitannya dengan kecerdasan seseorang dalam berpikir yang meliputi proses pemecahan masalah. Contohnya bisa terlihat saat seseorang sedang belajar, merancang sebuah ide lalu mengambil keputusan dan memecahkan masalah.

Teori Belajar Kognitif

Dalam teori belajar, kognitif memprioritaskan kepada proses belajar daripada hasil yang dicapai. Dan perilaku seseorang dalam mencapai tujuan belajarnya.

Prinsip teori belajar kognitif dalam pembelajaran adalah sebagai berikut.

1. Proses belajar lebih penting daripada hasil

Wajib memiliki mindset berpikir yang harus dibangun adalah proses lebih penting daripada hasil. Mindset berpikir seperti ini akan membuat orang lebih menghargai proses yang dilalui oleh orang lain.

Ini sangat penting dalam mencapai tujuan pembelajaran yaitu tekun dan rajin. Pentingnya memiliki mindset berpikir yang benar terlebih dahulu agar tidak salah langkah ke depannya.

2. Persepsi dan pemahaman

Kemampuan menjaga persepsi dan pemahaman tentang proses adalah hal utama. Pencapaian tujuan belajar menunjukan tingkah laku seseorang.

Hal itu bisa dilihat dari proses seseorang belajar apakah menggunakan cara yang baik atau tidak. Jadi persepsi dan pemahamanlah yang penting dalam pembelajaran.

3. Belajar bertahap

Tentunya semua orang perlu belajar secara bertahap. Materi belajar ini dipisahkan menjadi komponen kecil lalu dipelajari secara terpisah.

Belajar dari yang mudah terlebih dahulu hingga yang paling sulit. Tahap-tahap pembelajaran harus dilalui secara serius oleh sang pembelajar

4. Pembelajar harus aktif

Keaktifan peserta didik saat pembelajaran berlangsung merupakan suatu kewajiban. Syarat wajib ini menentukan keberhasilan seseorang dalam mendapatkan informasi dan ilmu. Keaktifan murid turut mempercepat pemahaman pembelajaran suatu bidang ilmu.

5. Berfikir kompleks

Berfikir kompleks berguna untuk memahami informasi secara lengkap dan tepat. Sehinga pemahaman akan suatu informasi tersampaikan dengan baik

Teori-Teori Perkembangan Kognitif

Teori perkembangan kognitif pertama kali dicetuskan oleh seorang psikolog asal Swiss yaitu Jean Piaget. Dalam teori yang ia cetuskan, ia berpendapat bahwa manusia mampu membangun kemampuan kognitif melalui tindakannya yang termotivasi dari lingkungan.

Selain teori yang dicetuskan oleh Jean Piaget, Lev Vygotsky pun turut mengemukakan teori kognitif yang sifatnya adalah konstruktivis sosial. Meski sama-sama dikemukakan oleh dua ahli psikologis, namun dua teori ini berbeda. Berikut penjelasan lengkapnya.

1. Teori perkembangan kognitif Jean Piaget

Teori ini menjelaskan bahwa anak akan terus berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Hasil dari interaksi anak tersebut akan menghasilkan suatu hal yang bernama skema atau disebut pula sebagai schemal.

Kemampuan dari kognitif anak dapat berkembang secara bertahap pada rentang waktu yang berbeda-beda. Termasuk perkembangan dalam mengamati ilmu pengetahuan.

Apabila seorang anak dipaksa untuk memiliki kemampuan yang tidak tepat dan tidak sesuai dengan waktu perkembangannya maka akan menyebabkan gangguan pada periode emas anak.

2. Teori perkembangan kognitif Lev Vygotsky

Dalam teorinya, Lev Vygotsky menekankan pentingnya peranan interaksi sosial dalam berbagai tahapan perkembangan kognitif pada anak. Meskipun begitu, anak juga memiliki kemampuan untuk menyusun beragam pengetahuan maupun informasi yang ia dapatkan secara mandiri serta aktif.

Fungsi Kognitif

Kecerdasan kognitif tentunya memiliki fungsi. Nah apa saja fungsi-fungsi dari kecerdasan kognitif. Yuk simak pembahasannya di bawah.

1. Merasakan dan mengenali

Dengan adanya kecerdasan kognitif tentunya seseorang dapat melakukan identifikasi terhadap obyek baik di dalam maupun di luar dirinya. Misalnya dapat membedakan antara yang manis dan pahit, putih dan hitam, besar dan kecil, dll.

Secara lebih mendalam, kecerdasan kognitif bekerja secara efektif mengenali perasaan seseorang. Tentu kecerdasan kognitif yang mengenali diri seperti ini tidak didapatkan secara serta merta, karena butuh pemahaman lebih terhadap suatu hal yang terjadi, seperti mengolah, menilai dan membagikannya kepada orang lain.

2. Kemampuan mengolah bahasa

Kecerdasan kognitif ini memberikan kemampuan secara otomatis terhadap apa yang dibicarakan. Tentu saja menyesuaikan konteks pembicaraan dan orang yang diajak bicara.

3. Fungsi eksekutif

Kecerdasan kognitif berfungsi merancang ide dan gagasan yang akan dilakukan. Kemampuan merancang, merencanakan dan melakukan perencanaan biasanya dilakukan oleh guru. Guru merancang ide-ide dan gagasan ilmu pengetahuan yang akan ditransfer kepada muridnya.

4. Memori daya dan ingat

Kecerdasan kognitif yang baik dapat membuat daya ingat atau memori menjadi lebih mudah memahami ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan itu akan disimpan dalam otak agar seaktu-waktu dibutuhkan dapat digunakan secara baiknsebab suatu informasi atau ilmu pengetahuan dapat digunakan secara baik.

5. Perhatian

Perhatian kecil terhadap suatu bidang ilmu merupakan kerja kecerdasan kognitif. Memori informasi atau ilmu pengetahuan dapat mengarahkan seseorang pada hal-hal tertentu.

Contoh Perkembangan Kognitif

Agar kalian lebih memahami materi perkembangan mengenai perkembangan kognitif. Berikut ini Ajaib merangkum contoh-contohnya.

1. Aspek auditory, dalam perkembangan kognitif berkaitan dengan bunyi atau suara. Contoh mendengar nyanyi, bunyi, alat musik.

2. Aspek visual, aspek ini terkait visual. Contohnya perhatian, penglihatan dan pengamatan seperti menyusun puzzle.

3. Aspek taktil, berkaitan dengan indra peraba untuk mengenali tekstur. Contoh aktivitas untuk membedakan tekstur tebal dan tipis, panas dingin.

4. Aspek Kinestetik, berkaitan dengan kemampuan anak dalam kelancaran gerak motorik halus. Contoh melukis, berjalan, melompat, menggunting.

5. Aspek artimatika, berkaitan dengan kemampuan berhitung serta kemampuan dasar matematika anak. Contoh aktivitas menghitung benda, mengumpulkan benda sesuai jumlah dari angka.

6. Aspek geometri, berkaitan dengan konsep bentuk objek maupun ukuran. Contoh seperti aktivitas untuk mengukur benda atau memilih-milih benda sesuai dengan warna.

7. Aspek sains permulaan, berkaitan dengan eksplorasi, demonstrasi, percobaan maupun pendekatan sains maupun logika. Contoh melakukan percobaan fisika yang sederhana Itulah penjelasan mengenai kemampuan kognitif. Semoga artikel ini bisa dipahami dan ilmu nya bisa bemanfaat untuk kalian yang membaca.

Mulai Investasi di Ajaib Sekuritas Sekarang!

Masa depan kamu tentu akan menjadi lebih terjamin dan aman secara finansial bila kamu berinvestasi bukan? Ajaib Sekuritas hadir untuk memberikan pengalaman investasi yang lebih aman dan tepercaya. Mulai perjalanan investasimu bersama Ajaib Sekuritas sekarang, karena proses pendaftarannya yang mudah dan 100% online, tanpa memerlukan modal yang besar.

Berbagai layanan dan indeks saham juga tersedia dalam rangka mendukung investasimu agar semakin maksimal! Mulai dari saham, reksa dana, margin trading, day trading, dan layanan bagi nasabah premium, Ajaib Prime, bisa kamu temukan di aplikasi Ajaib Sekuritas.

Jadi, tunggu apalagi? Yuk, download aplikasi Ajaib Sekuritas sekarang!

Artikel Terkait