Ekonomi

Pengertian Kelangkaan dalam Ilmu Ekonomi

kelangkaan-dalam-ilmu-ekonomi

Ajaib.co.id – Kelangkaan adalah salah satu konsep kunci dalam ilmu ekonomi. Kelangkaan di sini bermakna bahwa permintaan akan suatu barang atau jasa lebih besar daripada ketersediaan barang atau jasa tersebut. Kondisi ini selanjutnya dapat memengaruhi keputusan konsumen.

Penting untuk memahami kelangkaan dalam ilmu ekonomi karena sangat terkait dengan nilai barang dan jasa. Nilai emas, berlian, atau jenis pengetahuan tertentu, sebagai contoh, dapat berlipat ganda karena langka.

Dengan kata lain, penjual barang dan jasa ini dapat menetapkan harga yang lebih tinggi. Penjual ini tahu bahwa karena lebih banyak orang menginginkan barang atau jasa mereka daripada barang dan jasa yang tersedia, mereka yakin dapat menemukan pembeli dengan harga yang lebih tinggi.

Dari sisi konsumen, kelangkaan juga bisa menentukan perilaku atau keputusannya ke depannya. Bagi sebagian orang, kelangkaan barang atau jasa berarti ketidakmampuan untuk membeli.

Bagi orang yang tidak mampu membeli barang atau jasa karena kelangkaan dapat mengambil keputusan tertentu. Seorang ayah yang tidak mampu membeli logam mulia dalam jumlah tertentu sebagai investasi, contohnya, dapat mengalihkan niatnya pada instrumen investasi lain. Ayah tersebut bisa juga mencari pekerjaan lain yang memiliki peluang lebih besar untuk membeli logam mulia.

Hal ini berlaku pula bagi entitas bisnis, institusi, atau lembaga negara. Perusahaan A, misalnya, dipaksa untuk memutuskan cara terbaik untuk mengalokasikan sumber daya yang langka dengan cara yang efisien sehingga sebagian besar kebutuhan dan keinginan dapat dipenuhi.

Dasar-Dasar Kelangkaan dalam Ilmu Ekonomi

Secara hipotetis, jika setiap sumber daya di bumi berlimpah, tidak perlu adanya ekonom. Keputusan tentang alokasi sumber daya tidak akan diperlukan dan pengorbanan akan menjadi mubazir.

Sayangnya, dunia nyata tidak bekerja sedemikian. Setiap komoditas datang dengan harga. Pada dasarnya, setiap sumber daya memiliki kelangkaan pada derajat tertentu.

Waktu dan uang, misalnya, adalah sumber daya yang langka. Faktanya, hampir tidak ada orang yang tidak memiliki atau merasakan kelangkaan. Seseorang yang tidak memiliki pekerjaan mungkin memiliki banyak waktu. Namun, ia tetap tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar pribadinya.

Seorang pimpinan perusahaan mungkin memiliki gaji besar. Sayangnya, ia hanya mampu untuk makan siang selama lima menit atau tidur hanya selama empat jam setiap malam.

Batasan Kelangkaan dalam Ilmu Ekonomi

Ketersediaan barang dan jasa di satu negara dengan negara lain bisa berbeda. Negara A memiliki pasokan barang B, misalnya, yang berlimpah. Sementara itu, negara C memiliki pasokan barang yang sama lebih sedikit.

Intinya, suatu negara memiliki sumber daya berbeda yang tersedia untuk memproduksi barang dan jasa. Sumber daya ini dapat berupa pekerja, investasi pemerintah dan perusahaan swasta, atau bahan mentah, seperti pohon atau batu bara. Batasan kelangkaan tertentu dapat diseimbangkan dengan mengambil sumber daya dari satu area dan menggunakannya di tempat lain.

Penjual–seperti perusahaan swasta atau pemerintah–memutuskan bagaimana sumber daya yang tersedia tersebar. Hal ini dilakukan dengan mencoba mencapai keseimbangan antara apa yang dibutuhkan atau diinginkan konsumen, apa yang dibutuhkan pemerintah, dan apa yang akan menjadi penggunaan sumber daya secara efisien untuk memaksimalkan keuntungan. Negara juga mengimpor sumber daya dari negara lain dan mengekspor sumber daya dari negara mereka sendiri.

Penyebab Kelangkaan dalam Ilmu Ekonomi

Ada berbagai faktor yang menyebabkan kelangkaan, seperti di bawah ini:

1. Sengaja

Kelangkaan dapat diciptakan dengan sengaja. Pemerintah, misalnya, mengontrol pencetakan uang atau barang berharga. Jika pemerintah mencetak terlalu banyak uang, nilai uang mereka menurun. Saat pasokan uang dalam suatu perekonomian terlampau banyak, maka dapat menyebabkan inflasi.

Namun, terkadang inflasi dapat membantu perekonomian. Inflasi rendah dapat memicu peningkatan produksi yang kemudian berimbas pada meningkatnya pertumbuhan ekonomi.

2. Terbatasnya sumber daya alam

Keterbatasan minyak bumi menyebabkan masyarakat di sebagian wilayah di Indonesia harus antre membeli bahan bakar minyak (BBM), khususnya yang bersubsidi. Tambah pula, akses yang berat membuat harga BBM melonjak di daerah-daerah tertentu.

3. Adanya eksploitasi manusia terhadap sumber daya alam yang menyebabkan kerusakan

Kayu eboni asal Sulawesi Tengah yang bertekstur eksotis bewarna hitam makin sulit diperoleh. Begitu pula dengan kayu besi di Kalimantan makin langka, karena penebangan liar yang dilakukan oleh manusia

4. Keterbatasan kemampuan manusia untuk mengolah sumber daya alam

Manusia memiliki keterbatasan dalam mengolah sumber daya ekonomi. Keterbatasan kemampuan ini bisa disebabkan oleh berbagai hal, contohnya penguasaan teknologi atau kurangnya modal. Alhasil, sumber daya ekonomi tidak bisa dimanfaatkan dengan optimal, efektif, dan efisien.

5. Peningkatan kebutuhan manusia yang semakin cepat melebihi kemampuan penyediaan sarana kebutuhan

Pada awal pandemi Covid-19, sempat terjadi kelangkaan persediaan masker medis dan hand-sanitizer akibat melonjaknya permintaan masyarakat terhadap produk tersebut, juga produk kesehatan dan kebersihan lainnya.

Kelangkaan dalam strategi pemasaran

Dalam konteks bisnis, idealnya kelangkaan menyebabkan nilai komoditas terapresiasi. Mengapa? Komoditas yang persediaannya sedikit, harganya cenderung menarik. Ini adalah skenario umum dalam kehidupan nyata karena orang terkadang menginginkan apa yang tidak bisa mereka dapatkan.

Dengan demikian, pelaku pemasaran mengambil keuntungan dari fakta bahwa orang cenderung menganggap hal-hal yang sedikit jumlahnya sebagai sesuatu yang berharga. Keuntungan yang dimaksud tentu saja adalah untuk meningkatkan penjualan.

Pelaku pemasaran pun akhirnya menemukan sejumlah strategi untuk memanfaatkan momentum kelangkaan ini. Salah satunya adalah pemberitahuan stok terbatas.

Kelangkaan mampu menyebabkan barang tampak sangat populer, terutama bagi pembeli online. Maka, banyak penjual online cenderung memanfaatkannya dengan menginformasikan bahwa produk tertentu berada pada stok terbatas. Ketika seorang konsumen melihat produk yang disukai hampir habis, dia akan bertindak cepat dan segera membelinya.

Artikel Terkait