Milenial

Kebutuhan Sekunder Juga Perlu Dipenuhi, Ini Alasannya

kebutuhan sekunder

Ajaib.co.id – Mungkin kamu telah mengetahui bahwa di dalam kehidupan manusia terdapat kebutuhan primer, sekunder, dan tersier. Kebutuhan pokok atau kebutuhan primer yang merupakan kebutuhan yang terkait dengan kelangsungan hidup manusia terdiri dari makanan, pakaian, alas kaki, perumahan, kesehatan, dan lain-lain.

Sementara kebutuhan pendukung atau kebutuhan sekunder adalah apapun terkait dengan keinginan untuk kesenangan dan pemenuhan manusia. Contoh kebutuhan sekunder seperti perabot atau barang-barang desainer, kendaraan pribadi, ponsel terbaru dan teknologi tinggi, perhiasan, dan lain-lain.

Walaupun begitu, kebutuhan sekunder merupakan salah satu hal yang penting dalam hidup manusia selain primer dan kebutuhan tersier. Walaupun bukan yang terpenting namun justru kebutuhan inilah paling sering bikin dompet jebol.

Kalau kamu sering mengalami kejadian kayak gini gak perlu takut atau bingung karena hal semacam ini lumrah terjadi oleh orang-orang terutama di kota metropolitan. Mungkin kamu salah satunya nih yang sering banget kehabisan uang lantaran buat memenuhi kebutuhan tersebut. Nah, untuk mengetahui jenis-jenis kebutuhan mana yang perlu dipenuhi dan mana yang ditunda, kita pahami terlebih dulu apa itu kebutuhan sekunder?

Apa itu Kebutuhan Sekunder?

Kata sekunder diambil dari bahasa latin yaitu “secundus”, yang artinya kedua. Jika disimpulkan, kebutuhan sekunder adalah kebutuhan pendamping atau penunjang yang bisa dipenuhi setelah kebutuhan primer sudah terpenuhi lebih dulu. 

Sebenarnya, ada beberapa hal di dalam kebutuhan sekunder yang jika tidak terpenuhi tidak akan mengganggu kelangsungan hidup. Meski begitu, ada juga yang sedikit mengganggu jalannya kegiatan dalam hidup jika belum terpenuhi. Intinya, kehidupan akan bisa dinilai menjadi lebih baik ketika kebutuhan sekunder bisa terpenuhi dengan baik.

Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan yang sifatnya psikologis, jadi hal-hal yang dibutuhkan biasanya berupa kemandirian, pencapaian, dan pengasuhan. Dulunya orang-orang akan berusaha memenuhi kebutuhan sekunder saat kebutuhan primernya sudah terpenuhi dengan baik, namun saat ini, kebanyakan kebutuhan sekunder berusaha dipenuhi oleh orang-orang karena adanya faktor impulsif untuk membeli dan memiliki barang-barang yang sebenarnya kurang penting fungsinya. 

Selain itu, kebutuhan ini juga sifatnya subjektif. Masing-masing orang bisa berpikir dan menentukan kebutuhannya sendiri. Di sini, kebijakan manusia bisa dinilai. Apakah mereka bisa membedakan kebutuhan penting yang benar-benar dibutuhkan dan mana kebutuhan yang hanyalah keinginan atau ambisi. Hal ini nantinya secara otomatis akan berpengaruh pada kondisi keuangan.

Faktor yang Memengaruhi Kebutuhan Sekunder

Ada beberapa faktor yang memengaruhi pola konsumsi kebutuhan sekunder seseorang. Selain karena memang faktor jenis kebutuhan yang tidak sama antara satu individu dengan yang lainnya. Faktor kebutuhan sekunder tersebut, antara lain:

1. Faktor Lingkungan

Faktor yang pertama adalah dari lingkungan, meski begitu banyak orang yang belum memahami bahwa hal ini bisa sangat berpengaruh. Individu yang tinggal di lingkungan berbeda, akan memiliki kebutuhan sekunder yang berbeda-beda pula. Misalnya, orang yang tinggal di dekat laut, kebutuhan sekunder mereka tidak akan sama dengan orang yang tinggal di kota besar. 

2. Faktor Perkembangan Zaman dan Teknologi

Perkembangan zaman dan teknologi juga menjadi faktor pemenuhan kebutuhan sekunder. Kedua hal ini umumnya tumbuh beriringan. Di mana, semakin majunya zaman, maka teknologi pun akan semakin berkembang pesat. Dan manusia ada di tengah-tengahnya.

Hal yang paling mudah untuk dijadikan contoh adalah kepemilikan dan penggunaan smartphone. Jika beberapa tahun lalu orang mengenal smartphone sebagai sarana komunikasi dan hiburan, maka  smartphone masih bisa dimasukkan dalam kategori kebutuhan tersier.

Namun, saat ini, hampir semua orang memiliki smartphone di rumah. Hal yang dulunya menjadi kebutuhan tersier berubah status menjadi kebutuhan sekunder. Tidak sampai di situ, banyak orang yang menganggap aktivitas hidupnya sehari-hari akan terganggu jika tidak ada smartphone di genggaman. Apalagi bagi orang yang bekerja di dunia digital.

3. Faktor Agama

Agama juga menjadi salah satu faktor yang bisa dijadikan sebagai landasan utama dalam menentukan penting atau tidaknya suatu barang untuk dimasukkan dalam kategori kebutuhan sekunder.  Ajaran agama Islam menganggap babi adalah bahan makanan yang haram dikonsumsi, namun diperbolehkan dalam agama Kristen. Sesajen, mungkin tidak dikenal dalam ajaran agama Islam dan Kristen, namun menjadi penting dan sakral keberadaannya dalam ajaran Hindu. Hal-hal seperti inilah yang secara tidak langsung mempengaruhi jenis kebutuhan sekunder masing-masing individu dan kelompok menjadi tidak sama.

4. Faktor Adat Istiadat

Adat istiadat dan budaya juga menjadi faktor kebutuhan sekunder yang berperan penting pada pola konsumsi individunya. Di Indonesia, yang terdiri dari banyak suku dan budaya, perbedaan kebutuhan sekunder pun bisa dilihat dengan mudah.

Misalnya, ada kelompok yang menganggap pernikahan itu adalah hal sakral yang perlu dilaksanakan hanya dengan melibatkan keluarga dan kerabat dekat. Namun, ada juga yang menganggap bahwa menikah harus diperingati dengan perayaan besar yang pelaksanaan dan upacara tradisinya bisa berlangsung selama berhari-hari. Dalam hal ini, maka kebutuhan sekundernya pun akan berbeda. 

Kebutuhan Sekunder yang Perlu Dipenuhi dengan Baik

Karena sebagian sifat kebutuhan sekunder yang menghibur maka banyak masyarakat memanfaatkannya di waktu senggang. Walaupun uang yang dikeluarkan terbilang cukup mahal dibandingkan kebutuhan primer. Sebetulnya perilaku seperti itu gak ada salahnya kalau emang punya dampak yang positif terhadap kehidupan sehari-hari serta pekerjaan.

Daripada terus-terusan parno mengeluarkan uang banyak buat hal yang dirasa gak penting. Mendingan lihat aja nih langsung kebutuhan sekunder yang penting dan harus terpenuhi dengan baik, terutama di era perkembangan zaman seperti sekarang. Di mana, jika tidak terpenuhi bisa mengganggu kegiatan sehari-hari.

1. Ponsel

Ponsel telah menjadi kebutuhan bagi banyak orang di seluruh dunia. Kemampuan untuk tetap berhubungan dengan keluarga, rekan bisnis, dan akses ke email hanya beberapa alasan untuk semakin pentingnya ponsel.

Ponsel yang secara teknis saat ini tidak hanya mampu menerima dan melakukan panggilan telepon, tetapi juga menyimpan data, mengambil gambar, dan bahkan dapat digunakan sebagai walkie talkie, untuk menyambung kita kepada kebutuhan primer kita.

Ponsel adalah cara sempurna untuk tetap terhubung dengan orang lain dan dapat memberikan pengguna rasa aman terhadapnya. Dalam keadaan darurat, memiliki ponsel dapat memberikan kemudahan untuk kamu mendapatkan bantuan dengan cepat dan bahkan mungkin bisa menyelamatkan nyawa kamu.

Namun, pentingnya ponsel jauh melampaui keamanan pribadi. Ponsel modern mampu mengakses internet, mengirim dan menerima foto dan file, dan beberapa ponsel dilengkapi dengan teknologi GPS, memungkinkan untuk digunakan di sebagian besar lokasi di seluruh dunia dan memungkinkan ponsel ditemukan atau mengetahui pengguna berada di suatu lokasi secara spesifik Bisa dibilang, kebutuhan sekunder yang satu ini wajib untuk dimiliki oleh semua orang.

2. Furniture

Rumah kamu seharusnya menjadi tempat tinggal yang menjadi pelipur lara dari tekanan dunia luar. Itulah mengapa sangat penting bagi kamu untuk mengatur ruang tamu persis seperti yang kamu inginkan. Ini merupakan tempat di mana kamu dapat berkontribusi pada gaya hidup yang lebih sehat, baik secara mental maupun fisik.

Dengan memilih furnitur yang tepat, kamu dapat bersantai di rumah dan meninggalkan dunia luar di depan pintu rumah. Memilih furnitur adalah cara yang bagus untuk memunculkan kreativitas kamu, dengan memiliki rasa nyaman di rumah, kamu bisa mendapatkan kebahagiaan yang terlampau besar.

Bagi banyak orang, furnitur yang mereka pilih hanya cocok dengan tema atau skema warna. Namun, jika kamu memilih furnitur untuk alasan kenyamanan, kamu akan berterima kasih pada diri sendiri suatu waktu nanti.

Secara khusus, jika kamu menderita sakit punggung, memilih kursi malas, kursi tanpa gravitasi, atau kursi pijat benar-benar dapat meningkatkan tingkat kenyamanan kamu di rumah. Kenyamanan harus menjadi faktor besar ketika memilih furnitur.

Memiliki furnitur yang tidak nyaman membuat tamu yang datang ke rumah kamu tidak nyaman, yang dapat menambah stres saat mengadakan pesta, misalnya. Namun, berhati-hatilah – jika tamu terlalu nyaman mereka mungkin ingin tinggal selamanya.

Untuk alasan apapun, ada kepuasan diri dan kepuasan diri yang terkait dengan memiliki buku catatan yang bagus. Meskipun kamu mungkin tidak menyadarinya pada awalnya, itu merupakan dorongan untuk harga diri kamu.

Mengetahui bahwa kamu memiliki rasa yang sempurna jika dibandingkan dengan rekan-rekan kamu atau tren saat ini meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan.

Tidak peduli apa gaya kamu, mendekorasi hunian kamu dengan furnitur yang mengagumkan dapat menghasilkan kebahagiaan, yang dapat meningkatkan produktivitas di tempat lain. Maka, furnitur bisa menjadi kebutuhan sekunder yang ada baiknya apabila dimiliki.

3. Travelling

Sudah menjadi sifat kita untuk ingin bisa bepergian atau travelling. Travelling merupakan kegembiraan dan kebahagiaan untuk beberapa orang. Adalah kecenderungan psikologis paradoks kita untuk mengharapkan kondisi-kondisi stabilitas dan perubahan yang kontradiktif: untuk tetap tinggal dan pergi, menjadi dan menjelajahi, beristirahat, dan bepergian tanpa henti.

Travelling memiliki rasa lebih daripada pergi ke suatu tempat. Ini adalah peristiwa psikologis. Travelling membutuhkan motivasi dan imajinasi. Dimulai pada masa kanak-kanak dengan langkah-langkah awal yang kadang masih goyah dan dengan imajinasi yang dipicu oleh kisah-kisah “long, long ago in a faraway land“.

Bayangan tempat-tempat indah muncul dari fantasi masa kecil dengan bertekad untuk menyeberangi lautan, untuk menemukan daratan yang jauh, beserta karakter yang dikandungnya, dengan sihir yang mereka miliki.

Bertekad untuk menemukan petualangan yang mereka janjikan dan prospek untuk kembali ke rumah dengan piala yang berhasil mengalahkan semua ketakutan, mengatasi semua rintangan dan hidup bahagia setelahnya.

Travelling bisa menjadi solusi kepada semua orang yang membutuhkan sebuah pelepasan ketika sudah lelah menjalani kegiatan yang menguras tenaga kita. Maka dari itu, travelling bisa menjadi salah satu kebutuhan sekunder yang bisa membuat diri kamu melihat hidup menjadi lebih menyenangkan di dunia yang luas ini.

Walaupun kebutuhan sekunder yang sudah kami sebutkan itu tidaklah murah, namun di sisi lain kebutuhan sekunder itulah yang bisa benar-benar menunjang kebutuhan primer kamu. Jadi tidak ada salahnya, apabila kamu memiliki rezeki lebih, penuhi lah juga berbagai kebutuhan sekunder kamu!

Namun, jangan lupa untuk menyisihkan uang yang kamu miliki untuk investasi untuk menjamin kebutuhanmu di masa depan, baik untuk dana pensiun, dana pendidikan, dan sebagainya. Kamu bisa memulai investasi dengan mudah di Ajaib!

Artikel Terkait