Dunia Kerja

Frontliner adalah Wajah Perusahaan, Ini Fakta Menariknya

frontliner adalah

Ajaib.co.id frontliner adalah karyawan yang menempati posisi dimana mereka harus melayani konsumen secara langsung. Selain itu, banyak fakta-fakta menarik mengenai frontliner ini. Untuk lebih jelasnya, simak ulasan berikut ini.

Ada beragam divisi atau bagian di dalam sebuah perusahaan. Masing-masing tentunya memiliki bagiannya sendiri-sendiri. Secara garis besar, berdasarkan lingkup ruang kerjanya, bagian dalam perusahaan terbagi menjadi bagian kantor atau in house serta bagian lapangan atau mobile.

Bagian in house adalah para pegawai yang dalam melaksanakan tugasnya, lebih banyak dilakukan atau berdiam diri di kantor. Beberapa profesi yang umumnya berdiam di kantor adalah manajemen, analis, customer service, telemarketing, quality control, bagian produksi, programmer serta frontliner adalah beberapa di antaranya.

Sementara pegawai mobile, lebih banyak menghabiskan waktu kerjanya di lapangan. Hal ini umumnya didapati pada pekerjaan dengan profesi marketing atau sales, teknisi lapangan, surveyor, trainer dan profesi lainnya yang mengharuskan karyawan berpindah-pindah lokasi.

Frontliner dan Back Office

Bagian in house perusahaan juga dibagi lagi menjadi bagian back office dan frontliner. Yang membedakan back office dan frontliner merupakan interaksinya dengan customer langsung.

Back office adalah orang-orang yang menempati posisi pekerjaan tanpa berinteraksi langsung dengan customer. Sementara frontliner adalah para karyawan yang menempati posisi dimana mereka harus melayani konsumen secara langsung.

Kualifikasi Seorang Frontliner

Umumnya masyarakat mengenal posisi frontliner pada perusahaan jasa perbankan sebagai customer service dan teller. Namun posisi ini tentunya tidak terbatas pada perbankan saja, Frontliner merupakan bagian dari perusahaan yang berurusan secara langsung dengan konsumen. Untuk bisa bekerja sebagai frontliner yang baik, ada beberapa kriteria umum yang harus terpenuhi.

1. Berpenampilan Menarik

Seorang frontliner berhubungan langsung dengan konsumen sebagai representatif perusahaan. Oleh karena itu, berpenampilan menarik menjadi salah satu syarat utama pada saat perekrutan calon karyawan di bagian frontliner.

Selain memiliki berat dan tinggi badan ideal, berpenampilan rapi dan bersih adalah hal yang harus dipenuhi. Tentunya pembawaan seseorang yang percaya diri dan murah senyum, juga bisa membuatnya lebih terlihat menarik.

Frontliner juga harus memperhatikan kebersihan diri hingga hal yang kecil. Seperti kebersihan kuku, gigi, dan penataan rambut. Karena frontliner merupakan representasi dari wajah perusahaan. Dari mereka lah para konsumen membentuk kesan pertama pada perusahaan.

2. Ramah

Selanjutnya seorang frontliner harus bisa selalu bersikap ramah kepada setiap pelanggan yang datang, Frontliner harus bersikap terbuka, sehingga pelanggan merasa disambut hangat dan merasa nyaman dengan pelayanan yang diberikan. Hal ini juga berdampak pada kepuasan konsumen terhadap perusahaan yang diwakili oleh frontliner.

3. Sabar Menghadapi Konsumen

Tentunya, tidak semua pelanggan memiliki sifat yang sama. Ada pelanggan yang menyenangkan, ada juga yang cukup menyulitkan. Mulai dari pelanggan yang tak sabaran, angkuh, pemarah atau yang lambat dalam memahami informasi.

Adalah kewajiban setiap frontliner untuk tetap sabar dalam menghadapi konsumen dan tidak ikut tersulut emosi atau bersikap tidak menyenangkan. Karena hal tersebut malah akan menambah runyam keadaan dan tidak akan membantu dalam menyelesaikan masalah.

4. Bersikap Empati

Sikap empati sangat penting dimiliki oleh seorang frontliner, sehingga mampu memahami posisi seorang konsumen. Imbasnya, hal ini bisa membuat seorang frontliner memberikan solusi dan layanan yang dibutuhkan oleh konsumen dengan cepat dan tepat. Ingatlah bahwa tugas frontliner adalah memahami konsumennya, bukan sebaliknya.

5. Memahami Product Knowledge yang Baik

Seorang rontliner berhubungan langsung dengan konsumen, tentulah topik interaksi antara keduanya, selalu berkaitan dengan produk perusahaan. Oleh karena itu, seorang frontliner harus memahami dengan pasti product knowledge dan berbagai term & condition yang berlaku pada setiap produk yang ditawarkan perusahaan.

Dengan demikian, tidak saja kredibilitas seorang frontliner tetap terjaga dan meningkatkan kepercayaan dari konsumen, tapi pencarian solusi dan penyelesaian jobdesk juga bisa dilakukan dengan lebih efektif dan efisien.

Jobdesk Frontliner

Seperti telah disebutkan di atas, frontliner terdiri dari beragam profesi di perusahaan yang berkaitan langsung dengan pelanggan. Umumnya, istilah ini familiar dengan usaha perbankan, padahal tidak selalu demikian. Resepsionis hotel, SPG dan SPB di dealer, Customer service outlet, teller di supermarket juga termasuk dalam kategori frontliner.

Secara garis besar, jobdesk frontliner adalah memberikan pelayanan maksimal sesuai dengan kebutuhan masing-masing pelanggan, yang sesuai dengan aturan-aturan berlaku yang diterapkan perusahaan. Tentunya, setiap posisi memiliki tugas dan tanggung jawab berbeda.

Teller bertugas melakukan dan mencatat transaksi keuangan, SPG dan SPB melakukan transaksi jual beli, Resepsionis menerima kedatangan pelanggan dan memberikan informasi yang dibutuhkan serta transaksi yang dikehendaki oleh

Jenjang Karir Frontliner

Sebagai salah satu profesi, tentu seorang frontliner juga memiliki jenjang karir tersendiri, walaupun bisa dibilang bukan hal yang mudah untuk mengalami peningkatan karir bagi frontliner non-sales. Namun demikian, ada beberapa alternatif jenjang karir di perusahaan untuk bagian frontliner.

Umumnya urutan jabatan pada posisi frontliner mulai dari staf, team leader, shift leader, supervisor, manager hingga direktur. Tentunya setiap perusahaan memiliki jenjang karir yang berbeda masing-masing ketetapan perusahaan.

Rata-rata lowongan bagi frontliner adalah ditujukan bagi entry level atau angkatan kerja dengan pengalaman kerja yang masih minim, mulai 0-1 tahun. Untuk naik jabatan, akan memerlukan waktu beberapa tahun, Biasanya kesempatan itu datang pada 3-5 tahun bekerja. Tentunya, semakin baru perusahaan, semakin terbuka lebar kesempatan mengembangkan karir.

Tawaran promosi juga bisa lebih cepat bagi pegawai yang bersedia ditempatkan dimana saja. Selain itu, beberapa perusahaan membuka kesempatan untuk mengikuti program pengembangan karir (development program) bagi mereka yang berprestasi. Jika kamu lulus menjadi yang terbaik dalam program ini, maka bisa dipastikan karirmu akan menanjak lebih cepat.

Artikel Terkait