Ajaib.co.id – Industri kelapa sawit sedang terkena dampak virus korona (covid-19). Lalu bagaimana kabar saham Andira Agro? Berikut ini kabarnya.
PT Andira Agro Tbk merupakan perusahaan yang bergerak pada sektor perkebunan. Perusahaan yang berdiri pada 28 April 1995 memiliki perkebunan serta mengoperasikan pabrik kelapa sawit di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan.
Pada 16 Agustus 2018, perusahaan melakukan initial public offering (IPO) atau menjual saham perdananya dengan kode saham ANDI. Saat itu, ANDI menjadi emiten ke-32 yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Kahar Anwar, Direktur PT Andira Agro, mengharapkan perusahaan bisa tumbuh di pasar modal. Sehingga dana yang terkumpul dapat membangun pabrik kelapa sawit baru serta kapasitas produksi meningkat, Kontan.co.id (16/08/2018).
Perjalanan Saham Andira
Saham Andira Agro menyiapkan 500 juta saham atau sama dengan 26,74 persen dari modal yang ditempatkan. Perusahaan menunjuk PT Victoria Sekuritas Indonesia sebagai penjamin emisi dan per lembar saham dihargai Rp200 dengan target dana terkumpul Rp100 miliar. Berikut ini perjalanan ANDI:
16 Agustus 2018
Pada pembukaan bursa, harga saham beranjak 70 persen dengan harga per lembar Rp340. Sebelumnya penawaran pooling saham Andira Agro kebanjiran permintaan, yakni 316 kali dan oversubscribed hingga 4,2 kali.
13 September 2018
Saham Andira Agro melejit hingga 635 persen pada level Rp1,470 per lembar. Sehingga keesokan hari, BEI melakukan suspensi terhadap ANDI yang bertujuan cooling down di pasar reguler maupun pasar tunai. Namun pada 17 September, ANDI diperdagangkan kembali.
23 Oktober 2019
Perusahaan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang memutuskan pemecahan nilai nominal saham (stock split) satu banding lima. Harga per lembang saham semula Rp100 menjadi Rp20. Tujuan stock split untuk meningkatkan kinerja sekaligus keuangan perusahaan.
7 November 2019
Saham Andira Agro diperdagangkan harga stock split, yaitu Rp20 per lembar. Dengan stock split ini, jumlah saham yang diterbitkan senilai Rp9,35 miliar. Sebelumnya sebesar Rp1,87 miliar.
28 November 2019
BEI menghentikan perdagangan ANDI di pasar reguler dan pasar tunai, karena penurunan harga yang signifikan. Saat itu, harga ANDI berada pada level Rp100. Namun sejak awal November, ANDI telah turun 68,75 persen, Kontan.co.id (29/11/2019). Pada 29 November, BEI membuka suspensi terhadap ANDI.
3 Desember 2019
Sejak 3 Desember 2019 hingga 27 Maret 2020, saham Andira Agro berada pada level Rp10 per lembar saham.
Meski harga saham makin menurun, perusahaan akan menambah kinerjanya. Pada 2020, perusahaan akan menambah kapasitas pabrik kelapa sawit. Dari 30 ton per jam menjadi 45 ton per jam. Francis Indarto, Direktur Utama PT Andira Agro Tbk, mengatakan penurunan saham terkait sentimen negatif, namun perusahaan menargetkan pendapatan naik 30 persen, Investor.id (04/12/2019).
Laba tahun berjalan perusahaan untuk semester I-2018 tercatat Rp9,36 miliar. Semester I-2019 meningkat, yakni membukukan Rp10,12 miliar. Begitu pula dengan total aset perusahaan, semester I-2018 adalah Rp539,8 miliar menjadi Rp508,2 miliar pada semester I-2019. Sedangkan total liabilitas turun menjadi Rp257,47 miliar, karena liabilitas jangka pendek juga turun yaitu Rp80,72 miliar.
Industri Kelapa Sawit Tertekan
Sejak awal 2020, industri kelapa sawit tertekan. Hal tersebut imbas dari Rusia menolak usulan OPEC, yaitu untuk mengurangi produksi agar harga stabil. Selain itu, kelapa sawit juga terkena dampak virus korona (covid-19) yang menyebabkan perlambatan ekonomi.
Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) melalui Direktur Eksekutif Mukti Sardjono mengatakan pandemi covid-19 dan musim kemarau akan menekan harga minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil, CPO), Antaranews.com (26/03/2020).
Berdasarkan keterangan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), musim kemarau terjadi pada April-Agustus untuk tahun ini. Umumnya, musim kemarau menyebabkan kebakaran hutan dan lahan minyak sawit. Sehingga hal ini menjadi masalah pelaku usaha perkebunan kelapa sawit.
Januari 2020, berdasarkan Mukti, ekspor CPO menurun 35,6 persen dari bulan sebelumnya menjadi 2,39 juta ton. Sementara itu, ekspor CPO pada Desember 2019 yaitu 3,72 juta ton. Penurunan ekspor terjadi ke Tiongkok, India, Uni Eropa, dan Amerika Serikat. Sedangkan ke Bangladesh justru mengalami peningkatan.
Investasi Saham
Investasi saham masih menjadi pilihan investor yang menginginkan imbal hasil tinggi. Investasi ini bisa ditempuh melalui dua cara. Pertama, investasi saham di pasar modal. Caranya, kamu membuat rekening efek di perusahaan agar bisa bertransaksi di bursa.
Pada investasi saham, kamu dapat memiliki saham-saham unggulan (bluechip) dengan minimum pembelian satu lot atau 100 lembar saham. Di investasi ini, kamu bisa memiliki imbal hasil besar, tetapi risikonya juga besar. Namun saham cocok buat mengamankan aset dalam tempo jangka panjang.
Kedua, reksa dana saham. Ini adalah investasi yang menghimpun dana dari pemodal untuk dialokasikan ke instrumen efek atau saham minimal 80 persen oleh Manajer Investasi (MI). portofolio ini diperuntukkan mereka yang memiliki profil risiko agresif dan memiliki tujuan investasi jangka panjang.
Di tengah pandemi covid-19, saham-saham berguguran. Hal itu membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) longsor. Ini artinya pasar saham sedang diskon. Kamu bisa membeli saham bluechip melalui reksa dana saham. Apa bedanya dengan membeli sahamnya langsung?
Jika membeli saham bluechip di bursa saham, kamu membutuhkan dana minimal satu lot disertai biaya lain-lain. Sedangkan di reksa dana saham, kamu hanya merogoh kocek Rp100,000. Misalnya portofolio Eastspring Dana Saham, RHB Dana Saham, dan Trimegah Dana Saham Syariah. Tertarik? Segera cek di Ajaib.
Bacaan menarik lainnya:
Halim, A. (2005). Analisis Investasi. Jakarta: Alfabeta
Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Investasi reksa dana bisa memiliki tingkat pengembalian hingga berkali-kali lipat dibanding dengan tabungan bank, dan merupakan instrumen investasi yang tepat bagi pemula. Bebas setor-tarik kapan saja, Ajaib memungkinkan penggunanya untuk berinvestasi sesuai dengan tujuan finansial mereka. Download Ajaib sekarang.