Ajaib.co.id – Investasi dapat beragam bentuknya. Salah satunya melalui cara berdagang (trading). Trading pun bermacam-macam bentuknya. Apapun bentuk trading, pelaku usahanya memerlukan satu hal, yakni jurnal.
Jurnal trading lebih dari sekadar wadah untuk catat-mencatat. Bila ilmuwan menggunakan jurnal untuk membantunya menelaah teori, maka bagi trader, jurnal bisa membantunya dalam menjalankan bisnis miliknya. Melalui jurnal, seorang trader bisa menganalisa, mengevaluasi, dan memantau perkembangan bisnisnya.
Seorang trader, misalnya, mengalami kerugian dalam satu periode waktu. Untuk menganalisa penyebab kerugian itu, trader tersebut bisa melihat jurnalnya. Dari goresan-goresan tinta di jurnalnya, trader itu bisa mengetahui apakah ia sudah mengikuti rencananya semula atau justru terjebak emosi dan melenceng dari rencana semula.
Jadi, jurnal trading berperan penting dalam keberhasilan seorang trader. Tak hanya bagi pemula, jurnal trading juga bermanfaat bagi trader yang telah banyak ‘memakan asam garam’. Pasalnya, hampir seluruh bisnis yang berhasil dimulai dari perencanaan matang.
Perencanaan itulah yang bisa dimasukkan ke dalam jurnal. Apa yang tertulis pada jurnal akan membantu trader mengelola perjalanan trading dari awal hingga seterusnya. Berikut adalah sejumlah manfaat jurnal trading bagi seorang trader:
Dokumentasi riwayat trading
Jurnal trading dapat menyimpan dokumentasi riwayat trading yang dilakukan oleh seorang trader. Dari dokumentasi tersebut, seorang trader mampu melakukan analisa lebih komprehensif karena ia memiliki rekam jejak hal-hal apa saja yang telah dilakukannya di masa lampau.
Bila hal-hal tersebut tak terdokumentasi, belum tentu trader tersebut mengingatnya. Jika ini terjadi, analisa seorang trader bisa bercampur dengan asumsi atau bahkan emosinya. Maka, akan lebih baik jika seorang trader mencatat hal-hal secara detil pada jurnal miliknya.
Memperbaiki trading di masa mendatang
Jurnal trading bisa juga menjadi semacam wadah lesson learn bagi seorang trader. Maksudnya, seorang trader bisa mengambil banyak pelajaran dari analisa yang dilakukannya melalui jurnal. Dengan begitu, trader tersebut bisa menghindari kesalahan-kesalahan trading di masa mendatang.
Sebagai lesson learn, jurnal trading dapat menjadi alat bagi seorang trader untuk mengetahui kegiatan apa yang harus dilakukan dan tidak dilakukannya ketika trading. Mempelajari kesalahan jelas membantu perjalanan bisnis seseorang untuk menuai hasil yang lebih baik lagi di kemudian hari.
Pada jurnal trading miliknya, seorang trader bisa melakukan berbagai improvisasi, misalnya menambah catatan riwayat, sesudah atau sebelum melakukan trading.
Alat untuk verifikasi trading
Strategi trading apapun tidak menjamin keberhasilan 100%. Tidak semuanya berjalan sesuai dengan keinginan trader. Hal-hal yang tak terduga atau luput dari perhatian seorang trader akan selalu ada. Oleh sebab itu, jurnal trading dapat menjadi semacam alat untuk memverifikasi trading yang dilakukan oleh seorang trader.
Dengan kata lain, jurnal trading dapat membantu trader untuk mengawasi perkembangan strategi yang diterapkannya. Verifikasi akan lebih baik dilakukan dengan melihat berbagai catatan pada jurnal trading.
Membantu mengevaluasi trading
Evaluasi diperlukan pada hampir setiap kegiatan, termasuk trading. Tujuan evaluasi ini adalah sebagai acuan untuk rencana di masa depan agar lebih baik daripada sebelumnya. Begitu pula dengan evaluasi trading, dapat berfungsi melihat seperti apa kebiasaan seorang trader ketika trading.
Selain mengetahui transaksi dan aktivitas trading, seorang trader dapat memanfaatkan jurnal trading untuk mengevaluasi seberapa besar potensi keuntungan atau kerugian yang mungkin didapatnya. Pada dasarnya, mencatat dan mengevaluasi trading tidak ada ruginya.
Hasil evaluasi adalah proses agar trading mampu menghasilkan sistem yang bagus, andal, dan mencegah seorang trader dari emosi sesaat. Lantas, bagaimana caranya membuat jurnal trading? Pada dasarnya, tidak ada yang baku dalam menyusun jurnal trading. Yang penting, jurnal trading disesuaikan dengan kebutuhan seorang trader.
Di bawah ini adalah sebuah contoh jurnal trading dalam bisnis forex yang bisa diaplikasikan.
Hari : ____________
Tanggal : ______
Waktu masuk: ____________
Waktu Keluar: ____________
Pasangan Mata Uang: _____________
Harga Masuk: _____________
Stop Loss: _____________
Target Keuntungan: _____________
Volume Trading: _____________
Harga Keluar: _____________
Rugi laba: _____________
Catatan: _____________
Dari contoh di atas, setelah membuka posisi (trading terbuka/entry), seorang trader sebaiknya sesegera mungkin mengisi kolom dari Hari ke Volume Trading. Pada bagian Harga Keluar dan Catatan, bisa ditambahkan setelah posisi ditutup. Trader tersebut harus menyertakan berapa banyak untung dan rugi. Bila perlu, trader itu bisa mengisi catatan.
Jurnal ini tak harus dibuat dengan menggunakan tulisan tangan di atas kertas-kertas dalam sebuah buku. Perkembangan teknologi telah membantu banyak orang terkait efisiensi dan efektivitas. Kini, seorang trader bisa menyusun jurnal menggunakan software tertentu di komputer atau laptop miliknya. Selain itu, kini sejumlah aplikasi berbasis digital juga menawarkan jurnal serupa.
Satu minggu atau bulan sekali, trader bisa membuka jurnalnya. Dengan membuka jurnalnya secara berkala, trader dapat mengetahui masalah, kekurangan hingga kekuatannya dalam menjalankan bisnis.
Seorang trader tak diharuskan langsung bisa menyusun dan mengisi jurnal trading dengan benar saat pertama kali mencobanya. Latihan beberapa kali dapat membantu seorang trader untuk menyusun dan mengisi jurnal trading dengan lebih tepat serta sesuai kebutuhannya.
Tidak ada yang menjamin sukses tidaknya rencana trading seorang trader jika tidak dimulai dari kebiasaan disiplin diri. Kebiasaan mengisi jurnal trading secara tak langsung membuat seorang trader lebih disiplin. Terlebih bila mengisi jurnal trading itu dilakukan secara konsisten dan berkesinambungan.
Ingat, salah satu kunci keberhasilan adalah disiplin. Bahkan, disiplin adalah sesuatu yang dibutuhkan mutlak oleh seorang pebisnis untuk membawanya ke tujuan.