Ekonomi

IoT dan Konsep Smart City dalam Pembangunan Kota

Ajaib.co.idSmart city atau kota pintar mudahnya bisa dipahami sebagai upaya-upaya inovatif yang dilakukan oleh ekosistem kota untuk mengatasi berbagai persoalan serta meningkatkan kualitas hidup manusia dan komunitas yang ada di kota tersebut.

Dalam istilah lain, kota pintar ini juga sering diartikan sebagai konsep pembangunan sebuah kota dengan cara menerapkan serta mengimplementasikan teknologi secara efektif, efisien, dan inovatif.

Hal ini umumnya ditandai dengan kemampuan kota tersebut dalam mengintegrasikan teknologi informasi serta komunikasi dalam tata kelola sehari-hari. Tujuannya tidak lain untuk mewujudkan efisiensi, perbaikan pelayanan publik, hingga peningkatan kenyamanan serta kesejahteraan warga masyarakat yang tinggal di kota tersebut.

Karakteristik Smart City atau Kota Pintar

Berdasarkan European Smart Cities, paling tidak ada enam karakteristik sebuah kota dikatakan smart cities. Keenam karakteristik tersebut meliputi:

1.   Smart Economy

Karakteristik pertama dari kota pintar adalah smart economy. Maksudnya bagaimana? Kota baru bisa dikatakan sebagai kota pintar jika keberlangsungan kegiatan ekonomi di kota tersebut berkelanjutan.

Dengan demikian kota tersebut harus memiliki produktivitas tinggi serta inovasi tinggi dalam bidang ekonomi. Sehingga peningkatan kualitas hidup masyarakat di kota tersebut pun perlahan tapi pasti akan semakin naik.

2.   Smart Mobility  

Bisa dikatakan jika ada hubungan yang sangar erat antara smart cities dengan kemajuan di bidang teknologi. Maka dari itu kriteria kedua kota dikatakan smart jika kota tersebut didukung dengan adanya infrastruktur ICT.

Selain itu, kota tersebut pun sudah memiliki sistem transportasi yang aman dan inovatif. Namun tidak hanya itu saja persyaratannya. Pasalnya masih ada beberapa karakteristik lain dari kota pintar itu sendiri.

3.   Smart Environment

Ternyata sebuah kota pintar tidak hanya menomorsatukan kemajuan bidang teknologi semata. Sebab kota dikatakan pintar jika mampu menyelaraskan kemajuan bidang teknologi tanpa merusak lingkungan kota tersebut.

Ini adalah hal yang hingga saat ini cukup sulit dimiliki kota-kota besar yang ada di Indonesia. Sebab jika berbicara karakteristik yang ketiga ini, kota dikatakan smart city jika memiliki tingkat polusi yang rendah.

4.   Smart People

Konsep kota pintar ini tidak hanya tampak pada bentuk fisik dari kota tersebut. Tetapi juga harus ditampakkan juga pada masyarakat yang mendiami kota tersebut. Oleh sebab itu masyarakat yang tinggal di kota pintar pun harus mendukung konsep ini.

Nah, karakteristik keempat dari smart cities ini adalah masyarakatnya harus mampu berpikiran cerdas. Cerdas dalam artian ikut berpartisipasi dalam kepentingan publik.

Selain itu mereka harus mampu menjaga pluralitas etnis maupun sosial. Dan yang penting lainnya adalah mereka dituntut untuk memiliki pemikiran open minded.

5.   Smart Living

Bidang pendidikan dan kesehatan bisa dikatakan sebagai dua faktor terpenting majunya tidaknya sebuah kota. Maka dari itu, karakteristik kota pintar harus didukung dengan fasilitas pendidikan dan kesehatan yang memadai.

6.   Smart Government

Untuk mewujudkan smart cities, pemerintah pun memiliki peranan yang sangat penting. Dalam hal ini transparansi serta keterbukaan menjadi kunci utama pemerintahan yang ingin menerapkan konsep kota pintar ini.

Namun itu saja tidaklah cukup. Akses pelayanan publik pun harus sesuai dengan yang dibutuhkan masyarakat yang tinggal di kota tersebut. Selain itu pelayanan publik tidak menyulitkan masyarakat.

Itulah beberapa karakteristik atau ciri-ciri dari smart cities. Pertanyaannya kemudian adalah bagaimana cara menerapkan konsep kota pintar itu sendiri?

IoT dan Smart City

IoT atau Internet of Things memiliki peranan yang cukup vital dalam mewujudkan konsep smart cities. Kenapa? Pasalnya perangkat IoT memiliki kemampuan dalam mengirim berbagai informasi serta tindak lanjut lewat jaringan dengan campur tangan manusia yang sangat minimal.

Maka dari itu IoT ini memiliki kemampuan untuk melakukan berbagai fungsi secara otomatis. Atau dengan kata lain, IoT ini menjadi pendukung yang sangat tepat untuk mewujudkan konsep smart city itu sendiri.

Operasional perangkat IoT sendiri pun hanya butuh tiga elemen utama. Pertama adalah perangkat fisik. Kedua adalah jaringan internet. Dan yang ketiga adalah aplikasi.

Nantinya ketika tiga elemen penting IoT ini sudah terpenuhi, perangkat-perangkat lainnya pun bisa dikostumisasi sesuai dengan kebutuhan penggunanya.

Penerapan IoT dalam Mewujudkan Smart Cities

Pada dasarnya penerapan IoT untuk mewujudkan konsep kota pintar ini bisa beraneka ragam. Yang membatasinya sebenarnya hanyalah imajinasi serta kemampuan dari pengembangnya itu sendiri.

Nah, untuk lebih jelasnya lagi, berikut ini adalah beberapa contoh penerapan IoT yang umum ditemui dalam konsep kota pintar. Di antaranya seperti:

1.   Smart Lighting

Pada dasarnya smart lighting ini tidak hanya diterapkan pada lampu penerangan jalan saja. Tetapi juga memungkinkan untuk diterapkan pada lampu lalu lintas juga.

Dengan demikian, akan memudahkan dalam memantau mana lampu yang sedang rusak. Atau lampu tersebut pun bisa dimatikan atau dinyalakan dari jarak jauh.

2.   Smart Parking

Smart parking ini sangat membantu untuk masyarakat yang ada di kota-kota besar. Sebab penggunanya memungkinkan untuk memesan tempat parkir terlebih dahulu sebelum sampai di lokasi parkir.

3.   Waste Management

Ini bisa memudahkan para petugas kebersihan dalam bekerja. Pasalnya volume sampah yang ada di tempat penampungan bisa dipantai dari jarak jauh.

Dengan demikian, para petugas kebersihan pun tidak harus mendatanginya satu per satu ketika ingin memeriksanya.

4.   Connected Manhole

Di kota-kota besar, fungsi gorong-gorong tidak hanya sebagai saluran air saja. Tetapi juga berfungsi untuk menyimpan kabel dan tempat jalur pipa gas.

Dengan demikian, petugas pun akan lebih mudah dalam memantau temperatur gorong-gorong jika menggunakan connected manhole.

5.   Smart Electricity

Dalam hal ini tiga perlu lagi mengirim petugas untuk mengetahui data pemakaian penggunaan listrik. Artinya PLN tidak perlu lagi mengirim petugasnya untuk memeriksa penggunaan listrik dari rumah ke rumah.

Itu hanyalah beberapa contoh dari penerapan Iot untuk Smart Cities. Artinya semakin ke sini ada lebih banyak lagi penerapan IoT yang ada. Maka wajar saja jika dikatakan IoT tidak bisa dipisahkan dari konsep smart city.

Artikel Terkait