Investasi

Investor, Ketahui Jenis Investasi Berdasarkan Jangka Waktunya

Ajaib.co.id – Banyak sekali jenis investasi yang bisa kamu putuskan untuk mewujudkan target finansial kamu, entah itu berlibur ke Eropa, memiliki rumah idaman, atau kebebasan finansial di usia lanjut. Namun, jenisnya yang beragam menjadi tantangan bagi investor pemula yang ingin memulai investasi. Apakah investasi saham, obligasi, atau mungkin reksa dana?

Untuk menentukan instrumen investasi, kamu hanya perlu menjawab dua pertanyaan: apa target finansial kamu dan batas toleransi risiko investasi yang bisa kamu terima? Secara umum, investor terbagi menjadi dua, investor dengan target jangka pendek dan investor dengan target jangka panjang.

Beberapa jenis investasi sempurna untuk individu dengan risiko rendah, seperti deposito atau pasar uang, tapi beberapa individu tidak peduli dengan tingginya risiko dan volatilitas dari investasi saham. Pastikan kamu mengetahui target finansial dari investasi dan menentukan risiko, apakah rendah, moderat, atau tinggi?

Sebelum mempertimbangkan instrumen investasi yang akan kamu gunakan, penting untung memahami karakteristik tiap investasi untuk meminimalisasi kerugian yang akan terjadi di masa depan. Berikut penjelasan singkat terkait instrumen investasi yang paling banyak dipilih oleh investor untuk investasi jangka pendek, menengah, hingga panjang.

Investasi Jangka Pendek (Kurang dari 3 Tahun)

  • Pasar uang (likuiditas tinggi, terdaftar OJK, dan menawarkan return potensial di angka 1 hingga 2.5%).
  • Deposito Jangka Pendek (Tidak bisa dicairkan hingga batas waktu pencairan berakhir, terdaftar OJK, dan menawarkan return potensial di angka 1 hingga 2.5%).

Investasi Jangka Menengah (3 hingga 10 tahun)

  • Deposito Jangka Panjang (Tidak bisa dicairkan hingga batas waktu pencarian berakhir, terdaftar OJK, dan menawarkan return potensial di angka 1 hingga 3%).
  • Reksa dana dan Obligasi Jangka pendek (Tidak bisa dicairkan hingga batas waktu tertentu dan menawarkan return potensial di angka 1 hingga 3%).
  • Peer to Peer Lending atau P2P Lending (Peminjam memiliki risiko gagal bayar, tidak bisa dicairkan hingga batas waktu tertentu, dan menawarkan return potensial di angka 4 hingga 5%).
  • Reksa Dana Ekuitas dan Saham Volatilitas Rendah (risiko kerugian yang tinggi, dapat menghasilkan keuntungan yang besar, dan menawarkan return potensial hingga 6%).

Investasi Jangka Panjang (10 Tahun Lebih)

  • Saham (risiko tertinggi, tidak bisa dicairkan, return potensial paling tinggi).
  • Equity Index Funds and Exchange-Traded Funds (Diversifikasi portofolio yang luas, membutuhkan investasi yang rendah, dan menawarkan return potensial mencapai 7%).
  • Reksa Dana Saham (Return tergantung kinerja pasar saham, membutuhkan biaya yang lebih besar dari Index Funds, dan menawarkan return potensial hingga 7%.
  • Reksa Dana Obligasi dan Obligasi (Return yang dapat diprediksi, tidak membutuhkan biaya investasi yang besar, dan menawarkan return potensial di angka 2 hingga 3%).

Menabung di Rekening dan Pasar Uang

Jika kamu membutuhkan uang dalam waktu singkat, misalnya kurang dari tiga tahun untuk target finansial jangka pendek, jenis investasi yang tepat adalah menyimpannya di bank. Ada banyak bank yang menawarkan tabungan dengan bunga yang tinggi. Pasar uang yang terdiri dari Surat Berharga, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), hingga deposito juga merupakan instrumen investasi jangka pendek yang memiliki profil risiko rendah.

Deposito Jangka Pendek

Jika kamu ingin menyimpan uang untuk jangka waktu yang pendek dan takut jika uang tersebut digunakan untuk pengeluaran yang tidak penting, deposito jangka pendek bisa menjadi instrumen yang sempurna. Dengan deposito, kamu menyetujui untuk mendiamkan sejumlah uang di bank dengan jangka waktu yang telah disetujui dengan return yang menjanjikan. Semakin panjang jangka waktunya, semakin tinggi return yang bisa kamu dapatkan.

Deposito Jangka Panjang

Suku bunga umumnya akan meningkat berdasarkan jangka waktu yang sudah ditentukan. Jadi jika kamu bersedia menyimpan uang di Deposito dengan jangka waktu panjang, 4 hingga 5 tahun, kamu mungkin akan mendapatkan return potensial yang tinggi tetapi tetap dengan risiko yang rendah. Agar lebih fleksibel, banyak investor yang berinvestasi di deposito jangka panjang secara bertahap dengan berbagai durasi yang berbeda.

Reksa Dana dan Obligasi Jangka Pendek

Tidak banyak yang menyadari jika memiliki obligasi pemerintah atau korporasi akan menghasilkan keuntungan yang menarik. Pada dasarnya, individu akan meminjamkan uang untuk jangka waktu tertentu dengan imbal hasil pembayaran bunga secara berkala. Terdapat beberapa risiko pada investasi obligasi, semakin berisiko obligasi, semakin tinggi return potensialnya. 

Jika kamu ingin berinvestasi di obligasi dengan risiko yang rendah, pertimbangkan untuk berinvestasi di obligasi pemerintah dengan jangka waktu 1 hingga 2 tahun atau obligasi korporasi yang menawarkan return yang tetap menguntungkan dibandingkan obligasi yang potensi gagal pembayarannya tinggi.

P2P Lending

Konsep jenis investasi P2P Lending mirip seperti investasi obligasi. Singkatnya, perusahaan meminjam uangmu dan berutang yang kemudian kamu akan mendapatkan keuntungan dari pinjaman tersebut. Namun di instrumen investasi P2P, kamu bisa meminjamkan uang ke perusahaan atau ritel (perseorangan).

Saham

Salah satu jenis investasi yang paling populer tetapi menawarkan risiko dan return yang sama-sama tinggi. Jangka waktu investasi saham lebih dari 10 tahun, dengan toleransi risiko yang dapat diminimalisasi melalui investasi di saham-saham dengan kinerja terbaik dan tingkat likuiditas yang tinggi (Bluechips atau LQ45).

Saham menawarkan rata-rata return potensial hingga lebih dari 7%, tentunya berdasarkan jenis saham yang kamu pilih. Pendekatan paling cerdas dan populer dalam menentukan saham adalah fokus pada perusahaan besar dan terdiversifikasi yang telah menunjukkan rekam jejak yang konsisten dari segi pendapatan, keuntungan, pembagian dividen pada investor. 

Reksa Dana Obligasi dan Obligasi Jangka Panjang

Investor dengan jangka waktu yang panjang tidak membutuhkan obligasi jangka pendek pada portofolionya, tetapi tidak adalah salahnya melakukan diversifikasi dengan dengan obligasi jangka panjang untuk menyeimbangkan risiko. Kamu bisa berinvestasi di sejumlah obligasi pemerintah Indonesia dan korporasi yang jangka waktunya lebih dari lima tahun.

Sumber: Best Types of Investments for the Short, Intermediate and Long-Term, dengan perubahan seperlunya.

Artikel Terkait