Ajaib.co.id – Demi memperluas jangkauan bisnis, maka perusahaan atau emiten terus melakukan diversifikasi sumber pendanaan agar memperoleh dana murah.
Seiring dengan berkembangnya surat utang, sudah banyak jenis obligasi yang bisa menjadi opsi skema pembayaran. Salah satunya adalah bunga tanpa kupon atau zero coupon bond.
Instrumen investasi tersebut dianggap sebagai surat utang tanpa bunga hingga jatuh tempo. Namun, para investor membeli surat utang itu dengan diskon, kemudian menerima pembayaran secara penuh ketika jatuh tempo.
Zero coupon bond masih terbilang baru di Indonesia. Hingga saat ini, belum ada perusahaan swasta hingga BUMN yang menerbitkan obligasi jenis ini.
Jika ingin menerbitkan obligasi tanpa kupon, maka memerlukan kondisi pasar yang stabil agar diminati oleh para pemilik modal.
Investor pun harus tetap mempertimbangkan imbal hasil dari perusahaan yang menerbitkan surat utang tersebut. Dengan begitu, tingkat kestabilan pasar menjadi faktor utama dalam membuat zero coupon bond.
Tingkat permintaan terhadap jenis surat utang ini ditentukan oleh kondisi perekonomian negara. Selain itu, obligasi tanpa bunga juga memberikan keuntungan kepada pemegang obligasi.
Ada beberapa jenis bunga yang ditawarkan pada setiap obligasi, seperti fixed rate (tetap), floating rate (bunga mengambang), dan keduanya.
Pengertian Zero Coupon Bond
Investor yang membeli obligasi tanpa bunga hingga jatuh tempo, tidak akan mendapatkan bunga dari pihak penerbit obligasi.
Misalnya, obligasi diterbitkan dalam waktu jatuh tempo 15 tahun. Artinya, dana investor yang membeli obligasi bakal tersimpan selama 15 tahun di perusahaan penerbit.
Jika obligasi sudah jatuh tempo, maka investor hanya mendapatkan uangnya kembali tanpa ada bunga. Keuntungan yang didapatkan adalah uang tunai yang akan dibayarkan di kemudian hari.
Keuntungan pemegang obligasi juga terlihat dari selisih harga beli dan harga jual obligasinya. Saat diterbitkan, zero coupon bond akan ditawarkan dengan harga yang lebih rendah dibanding nominalnya. Jadi, harga awal obligasinya mendapatkan diskon.
Jenis-jenis Obligasi
Secara umum, ada beberapa jenis obligasi yang dibagi dalam beberapa kategori, yaitu:
Berdasarkan Penerbit
Government Bond/Treasury Bond
Obligasi yang diterbitkan oleh Pemerintah. Contohnya, Bank Sentral dan Departemen Keuangan.
Corporate Bond
Obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan.
Municipal Bond
Obligasi yang diterbitkan oleh Pemerintah Daerah (Pemda) untuk mendanai proyek tertentu.
Berdasarkan Sistem Pembayaran
Zero Coupon Bonds
Obligasi yang sistem pembayaran bunganya dilakukan sekaligus saat waktu jatuh tempo.
Coupon Bonds
Obligasi yang pembayaran kuponnya dilakukan secara bertahap sesuai ketentuan dari penerbit obligasi.
Fixed Coupon Bonds
Obligasi yang tingkat kupon bunganya telah ditentukan sebelum jangka waktu tertentu. Misalnya, Average Time Deposit (ATD).
Berdasarkan Jenis dan Karakteristik
Callable Bond
Obligasi yang hanya bisa ditarik saat jatuh tempo.
Convertible Bond
Obligasi yang bisa diubah menjadi saham oleh pihak pemegang obligasi.
Non-convertible Bond
Obligasi yang tidak bisa diubah menjadi saham.
Euro Bond
Obligasi yang diterbitkan di luar negeri dalam bentuk mata uang asing.
Yankee Bond
Obligasi yang diterbitkan dalam bentuk mata uang lokal, di mana obligasinya bisa ditawarkan.
Zero Coupon Bond
Obligasi yang tidak membayar bunga, kemudian dijual dengan harga diskon.
Floating Rate Bond
Obligasi yang menawarkan coupon rate secara berubah-ubah.
Jenis Obligasi yang Bisa Jadi Investasi
Terdapat beberapa jenis obligasi di Indonesia, seperti Surat Utang Negara (SUN) yang diterbitkan oleh Pemerintah untuk mendanai defisit APBN.
Berikut ini adalah beberapa jenis obligasi yang bisa dijadikan sebagai investasi:
Obligasi Pemerintah
Biasanya, obligasi pemerintah diterbitkan langsung oleh Kementerian Keuangan, kemudian ditawarkan kepada masyarakat untuk mendanai APBN.
Obligasi pemerintah merupakan surat utang yang aman, karena dijamin oleh perekonomian negara.
Obligasi Tabungan
Obligasi tabungan dibeli oleh investor individu. Hal itulah yang menyebabkan obligasi tersebut dikeluarkan dalam jumlah yang rendah.
Obligasi Suku Bunga Tetap
Obligasi ini menawarkan suku bunga dengan nominal tetap dan dibayar secara berkala selama obligasinya masih berlaku.
Obligasi Suku Bunga Mengambang
Obligasi ini disebut dengan floating rate note (FRN) yang memiliki bunga dan mengacu pada indeks pasar uang.
Obligasi Tanpa Bunga
Obligasi yang disebut zero coupon bond ini tidak memberikan bunga. Obligasi yang satu ini dilakukan dengan memberi potongan harga.
Nantinya, pemegang obligasi bakal menerima pokok utang secara penuh saat waktu jatuh tempo.
Obligasi Inflasi
Obligasi inflasi merupakan nilai pokok utang yang mengacu pada indeks inflasi. Suku bunga yang diperoleh biasanya lebih rendah dibanding obligasi suku bunga tetap.
Jika nilai pokok utang setara dengan inflasi, maka pelunasan obligasinya bakal meningkat.
Obligasi Korporasi
Obligasi ini diterbitkan oleh seluruh perusahaan dan lebih berisiko dibanding obligasi Pemerintah. Hal itu menjadi faktor utama mengapa obligasi korporasi menawarkan imbal hasil yang tinggi.
Risiko dari Investasi Obligasi
Meski dinilai sebagai produk investasi yang aman, obligasi tetap memiliki berbagai risiko. Berikut ini adalah penjelasannya:
- Penerbit obligasi memiliki risiko gagal bayar dari kewajiban untuk mengembalikan dana kepada investor.
- Obligasi cukup rentan terhadap perubahan ekonomi, suku bunga hingga kondisi politik yang tidak stabil.
Perubahan tersebut juga berdampak pasar keuangan.
- Terdapat potensi capital loss, yaitu potensi kerugian dari harga jual lembar obligasi yang lebih rendah dibanding harga belinya.
Sebagai investor pemula, kamu harus mengetahui investasi obligasi terutama zero coupon bond. Jika sudah paham, maka kamu bisa berinvestasi obligasi. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai obligasi, kamu bisa menginvestasikan uangmu di produk investasi ini.