Emas

Investasi Logam Mulia Tidak Semenguntungkan Emas 24K?

Investasi Logam Mulia Tidak Semenguntungkan Emas 24K?

Logam mulia adalah jenis logam yang tahan terhadap perubahan fisik karena pengaruh alam. Sifat logam mulia adalah tahan banting, tidak korosi dan oksidasi, langka dan tidak busuk, lapuk ataupun robek.

Fungsi Logam Mulia

Selain untuk perhiasan dan mata uang karena harganya yang tinggi, seperti emas dan perak, logam mulia juga digunakan sebagai penunjang teknologi industri seperti Printed Circuit Board, katalis untuk mempercepat reaksi kimia, dan lain sebagainya 

Ragam Jenis Logam Mulia

a. Emas

Emas adalah logam mulia yang paling dicari karena paling disukai sebagai perhiasan, mudah ditemui, dan banyak dibutuhkan sebagai elemen penunjang proses industri. Harga emas saat ini sekitar Rp651.000,- /gr. Prospek investasi emas terbilang cerah karena harganya cenderung naik.

b. Perak

Seperti emas, perak juga dipakai sebagai bahan dasar mata uang, bahkan hingga sekarang. Harga perak lebih stabil dari emas. Harga perak kini sekitar Rp6.936,-/gr.

c. Platina

Platina juga digunakan sebagai perhiasan, namun dibanding Palladium dan lainnya, Platina lebih berkilau, bahkan tanpa dilapisi apa pun. Platina menjadi primadona pada 2002 – 2008 karena harganya melonjak dari US$ 13 (Rp188.500,-/gr menjadi US$ 70 (Rp1.015.000,-)/gr. Kini harganya berada di angka US$ 25 (Rp362.500,-)/gr dan cenderung terus naik.

 d. Palladium

Palladium populer sebagai bahan pembuatan cincin pernikahan. Logam ini cocok juga untuk investasi. Palladium tidak mudah korosi-oksidasi, dan jadi bahan campuran untuk menghasilkan emas putih. Campuran emas dan Palladium lebih mudah dibentuk. Harga Palladium pernah turun tahun 2016, sekitar US 16 (Rp237.688,-)/gr. Saat ini, menurut info Bullion by Post harganya sekitar US$ 24 (Rp356.532,-)/gr. Berarti: cenderung naik.

 e. Rhodium

Hampir 3x harga emas, harga Rhodium Rp1.666.666,-/gr pada 17 Juni 2019. Kelangkaannya menjadi faktor dari harga yang super mahal. 3 negara sumber Rhodium adalah Afrika Selatan, Rusia, dan Kanada. Titik leleh tinggi dan daya tahannya terhadap korosi membuat Rhodium digunakan sebagai bahan pengeras Platinum dan Palladium dalam rol tungku dan busing untuk menghasilkan serat kaca, komponen termokopel, elektroda busi pesawat terbang, cawan lebur laboratorium, cermin, lampu sorot, dan perhiasan. Walaupun mahal, Rhodium tidak dianjurkan sebagai instrumen investasi karena terlalu langka, dan fungsinya industrinya sangat khusus, sehingga memperdagangkannya tak semudah emas.

 f. Iridium

Iridium adalah logam terpadat. Selain mahal, ia juga memiliki keunggulan seperti Rhodium yang tahan korosi – oksidasi, dan punya titik leleh tinggi, sehingga digunakan sebagai bahan produksi busi dan cawan lebur (wadah untuk melelehkan). Harga Iridium 706.000,-/gr pada 17 Juni 2019. Iridium hanya ditemukan di Afrika Selatan. Meski lebih mahal dari emas, kelangkaannya juga menyebabkan Iridium tidak direkomendasikan sebagai instrument berinvestasi. 

g. Ruthenium

Ruthenium terdiri dari 4 varian kristal, tidak ternoda pada suhu normal, tetapi mudah teroksidasi di udara. Ruthenium dapat menggelapkan kulit manusia, bersifat karsinogenik dan bioakumulasi dalam tulang. Pada 2009, harganya US$ 14.500 per kilogram.

h. Osmium

Osmium adalah logam terberat, dan termasuk grup platinum (PGM) tahan panas terbaik. Logam ini terutama digunakan dalam campuran stainless untuk  menyegel pena atau alat analisis data (pivot). Osmium yang dicampur Ruthenium dapat mengobati kanker usus dan ovarium. Harga Osmium pada 2010 sekitar US$ 12.7 (Rp184.150,-)/gr.

i. Renium

Umumnya berbentuk bubuk, namun dalam pengolahannya Renium dapat melunak, ditekuk bahkan digulung. Dengan titik leleh tinggi, Renium adalah logam penting dalam industri teknik produksi mesin roket dan pesawat terbang. Renium super langka, penambangannya sangat rumit dan mahal. Pada awal 2008 harganya US$ 1– 2 (Rp14.500—29.000)/gr, dan pada 2003-2006 di atas US$ 10(Rp145.00,-)/kg pada 2008.

Kelangkaan yang Melemahkan Minat

Semakin luas jenis penggunaannya, mudah ditemui, mudah dibeli dan dijual kembali, maka makin ideal jenis logam mulia tersebut sebagi instrumen investasi. Memiliki instrumen investasi bernilai tinggi tapi tak mudah djual kembali, akan menghambat potensi peraihan keuntungan.

Bacaan menarik lainnya:

Sadono Sukirno. (2012). Makroekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga. Jakarta: Rajawali Pers


Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Investasi reksa dana bisa memiliki tingkat pengembalian hingga berkali-kali lipat dibanding dengan tabungan bank, dan merupakan instrumen investasi yang tepat bagi pemula. Bebas setor-tarik kapan saja, Ajaib memungkinkan penggunanya untuk berinvestasi sesuai dengan tujuan finansial mereka. Download Ajaib sekarang.

Artikel Terkait