Banking

Buku Tabungan VS Internet Banking, Mana Lebih Unggul?

selain mendapatkan buku tabungan, kamu juga akan mendapatkan kartu atm ketika membuka akun bank
Ajaib: Internet Banking Bikin Super Leluasa, Buku Tabungan bikin Dana Terjaga

Semua orang pasti pernah datang ke kantor bank dan membuka rekening tabungan. Setiap orang pasti akan diberikan nomor rekening untuk akun yang dibukanya. Kemudian biasanya pegawai bank akan memberikan opsi untuk memiliki buku tabungan atau internet banking.

Berbeda dari pandangan awam, kini tersedia rekening tanpa harus memiliki buku tabungan. Biasanya jenis ini hanya dilengkapi oleh kartu ATM (Anjungan Tunai Mandiri) untuk melakukan setor atau tarik tunai. Sedangkan informasi soal rekeningnya bisa didapatkan melalui aplikasi mobile banking.

Bagi sebagian orang, jenis rekening seperti ini dianggap lebih praktis dan salah satu inovasi perbankan terbaik. Karena toh banyak orang merasa merepotkan jika harus menyimpan buku tabungan dan kerumitan yang menyertainya berikutnya.

Misalnya jika kehilangan ATM, biasanya bank yang bersangkutan mengharuskan pemiliknya menyertakan buku rekening, kartu identitas dan surat kehilangan. Kemudian kantor cabang terdekat bisa mencetak ulang kartu debit tersebut. Hal serupa juga berlaku untuk kehilangan kartu kredit.

Sayangnya banyak orang tidak menyimpan buku rekeningnya dengan benar. Sehingga syarat tersebut dianggap menyulitkan dan tidak praktis. Karena itulah, keberadaan rekening tanpa buku tabungan dan hanya berbekal internet banking merupakan suatu inovasi yang banyak disukai. Sejumlah bank besar seperti Bank BRI, BCA dan Mandiri menjadi salah satu inovatornya.

Namun sebenarnya bagaimana dampak yang diberikan rekening tanpa buku tabungan itu sebenarnya? Sekilas mungkin tampak lebih praktis namun apakah benar-benar mempermudah? Ajain akan membantu menguraikan plus minus ada tidaknya buku tabungan di tanganmu.

Menimbang Plus Minus Punya Buku Tabungan atau Internet Banking Saja

#Pentingnya Punya Tabungan

Sejak kecil hingga dewasa, kita dididik untuk rajin menabung. Sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit, begitu pepatahnya. Namun alasan mengapa kita harus memiliki tabungan berbeda-beda; untuk menjadi kaya, untuk membeli barang impian, dan banyak lagi tujuan finansial lain yang ingin dicapai.

Tetapi alasan yang paling tepat untuk menabung adalah untuk menjamin keamanan finasial. Selain itu tabungan juga memberikan perlindungan di saat-saat darurat seperti gangguan kesehatan, pengeluaran tak terduga atau kehilangan sumber mata pencaharian.

Tabungan akan menjadi sumber danamu untuk diakses sewaktu-waktu ketika membutuhkan. Meskipun misalnya jumlahnya terbatas tapi paling tidak ada dana yang bisa kapan saja kamu cairkan. Belakangan orang menyimpan tabungannya di rekening bank karena lebih aman namun tetap mudah diakses.

Sebelumnya orang mencairkan dananya dengan mengambil langsung di kantor cabang bank yang bersangkutan. Dengan semakin tingginya ritme aktivitas manusia dan alasan praktis maka kemudian muncul inovasi berupa tarik tunai melalui ATM. Hanya saja memang tarik tunai di ATM umumnya dibatasi jumlahnya yang tidak sebesar di kantor cabang.

#Kontradiksi Internet Banking

Terobosan besar dalam dunia tabungan adalah ATM di awal 90-an yang kemudian diikuti oleh internet banking. Bayangan antrian panjang di depan teller bank hanya untuk menyetor dan mengambil tabungan, bahkan untuk sekedar print buku tabungan, sekejap menjadi usang. Semua aktivitas perbankan dari setoran hingga auto debit dan auto kredit ke tujuan mana pun semakin mudah.

Melakukan auto debit dan auto kredit ke produk investasi lain seperti deposito dan reksa dana, kini cuma tinggal soal klik dari smartphone. Masih ingatkah kamu kapan terakhir kali datang ke bank? Namun di balik indahnya kenyamanan yang ditawarkan internet banking, hadir pula ruang besar bagi potensi gangguan perbankan.

Akhir-akhir ini ancaman pencurian data nasabah atau yang sering disebut phishing makin santer terdengar. Pembobolan Bank A, peretasan data Bank B, semakin terdengar awam di telinga. Keselamatan dana dan data nasabah kerapkali berada di ujung tanduk.

#Sederhananya Buku Tabungan

Sejak belajar menabung di Sekolah Dasar hingga punya rekening tabungan prioritas di saat dewasa, buku tabungan tetap menjadi pegangan dasar. Bagi para nasabah juga berfungsi sebagai bukti otentik pencatatan jumlah dan status tabungannya. Bentuknya pun telah berevolusi dari bentuk buku yang sederhana hingga desain yang sleek & stylish seperti sekarang

Tapi fungsi dasarnya tetap dan tidak pernah berubah yakni sebagai bukti sah tentang jumlah dan status tabungan nasabah bersangkutan. Setiap kegiatan perbankan yang berkaitan dengan sebuah akun tabungan akan tercatat secara rapi dan berurutan di buku tabungan. Pencatatan ini tanpa terkecuali, termasuk transaksi-transaksi tambahan yang dilakukan melalui fasilitas ATM, internet banking dan mobile banking.

Jadi, jika sewaktu-waktu terjadi gangguan pada fasilitas ATM atau digital perbankan, buku tabungan bisa sangat membantu proses restorasi data nasabah. Nasabah bisa tenang karena jumlah dan status dananya tercatat hitam di atas putih di dalamnya.

Tetapi ada satu syaratnya, disiplinlah secara berkala membawa buku tabungan. Kamu bisa langsung ke petugas teller atau mesin otomatis yang sudah disediakan banyak bank untuk print-out buku tabungan. Maka semua transaksi perbankan di akun tabungan akan tercatat cermat tanpa terlewat.

#Dua Sistem Yang Saling Mengisi

Sistem digital dalam dunia perbankan pada umumnya dipandang oleh masyarakat sebagai revolusi penyelamat dari sistem manual yang lambat dan melelahkan. Sistem manual lebih menyita waktu karena lebih banyak menggunakan jasa manusia.

Sistem manual terasa makin tidak relevan di saat pola hidup perkotaan semakin padat dan sibuk seperti sekarang. Tetapi ia memiliki sifat kepastian kasat mata yang mudah dibuktikan atau tengible. Di sisi lain, sistem digital di segala lini kehidupan termasuk dalam dunia perbankan telah menawarkan kemampuan simultan. Dibuktikan dengan tingkat presisi tinggi dalam waktu yang sangat singkat.

Efisiensi waktu dan biaya tentu menjadi sisi terkuatnya. Namun sistem ini memiliki kerentanan tersendiri karena sifatnya yang tak kasat mata atau intengible, hingga mudah disusupi dan dimanipulasi.

Kesimpulannya: dua sistem ini secara ideal harus tetap ada dan bekerja bahu-membahu dalam dunia perbankan guna menghadirkan tingkat keamanan dan kenyamanan tertinggi bagi kepuasan nasabah.


Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Investasi reksa dana bisa memiliki tingkat pengembalian hingga berkali-kali lipat dibanding dengan tabungan bank, dan merupakan instrumen investasi yang tepat bagi pemula. Bebas setor-tarik kapan saja, Ajaib memungkinkan penggunanya untuk berinvestasi sesuai dengan tujuan finansial mereka. Download Ajaib sekarang.

Artikel Terkait