Ajaib.co.id – Istilah debit dan kredit kerap dipakai di dunia keuangan maupun perbankan. Metodenya digunakan sebagai dasar banyak sistem yang berlaku saat ini. Salah satu yang paling banyak aplikasinya adalah kartu debit dan kartu debit.
Di era yang serba cashless atau transaksi nontunai ini, semakin banyak masyarakat yang tidak terlalu suka memegang uang secara cash terutama untuk yang berada di kota besar. Selain lebih aman, transaksi non tunai juga bisa dikatakan lebih praktis.
Dengan cashless, kamu tidak perlu bawa uang tunai dalam jumlah besar. Maka dari itu, bank memunculkan layanan kartu debit dan kredit untuk mempermudah transaksi. Kedua kartu ini, kartu debit dan kredit, memiliki manfaat yang sama bagi nasabah dalam transaksi nontunai, namun masing-masing memiliki fungsi, cara kerja, dan sifat yang berbeda.
Variasi fungsi dan sistem inilah yang dikembangkan dari perbedaan debit dan kredit itu sendiri. Adapun, istilah ini awalnya ditemukan oleh Luca Pacioli yang dikenal sebagai seorang pendeta dari Ordo Fransiskus. Akuntansi mulai dikenal dari bukunya bertajuk berjudul Summa de Arithmetica Geometria, Proportioni et Proportionalita pada tahun 1494.
Awalnya, Luca Pacioli memakai istilah Adebeo untuk Debit dan Credito untuk Kredit dalam pencatatan akuntansi. Debit berasal dari kata latin yaitu debere yang artinya, pencatatan akuntansi dimana asset dan biaya mengalami peningkatan.
Debit biasanya berupa penambahan uang, alat, hingga hal yang tidak berwujud secara langsung seperti sewa ataupun piutang. Dalam ilmu akuntansi, posisi debit biasanya berada di sisi sebelah kiri akun. Transaksi debit mencakup pendapatan dan keuntungan di mana nilai aktiva atau mengurangi jumlah kewajiban.
Sedangkan secara umum, kredit adalah utang yang berasal dari bahasa latin credere. Dalam jurnal keuangan, kredit ada di sisi kanan akun. Bisa pula diartikan kredit adalah seseorang untuk membeli atau memberikan pinjaman dengan membuat perjanjian pembayaran sesuai jumlah waktu tertentu dalam jangka waktu tertentu.
Penerapam debit dan kredit sendiri banyak bentuknya. Namun bisa dikatakan jika suatu transaksi debit sudah pasti disertai dengan transaksi kredit. Kedua hal ini berlaku juga di rekening bank milikmu maupun laporan keuangan usaha yang menggunakan software akuntansi.
Hal ini juga berlaku jika kamu berbelanja dengan menggunakan alat pembayaran. Pembelian secara kredit artinya kamu berhutang dengan pihak bank untuk melakukan pembayaran. Sedangkan secara debut artinya kamu mendapatkan potonan lansung atas dana yang kamu miliki.
Pengenalan debit dan kredit sendiri sebagai alat pembayaran masih baru di kalangan masyarakat Indonesia. Karena itulah, banyak yang masih kebingungan akan dua konsep ini. Sekarang, saatnya kamu tahu lebih banyak soal perbedaan dan mekanisme kartu debit dan kredit.
Perbedaan Kartu Debit dan Kredit, Pahami Agar Kamu Dapat Manfaatnya
Kartu debit dan kredit sangat membantu ketika kita perlu melakukan transaksi dalam jumlah besar yang aman dan nyaman. Masyarakat Indonesia sendiri sebenarnya belum terlalu familiar dengan sistem kartu ini khususnya untuk kartu kredit.
Ketidaktahuan ini yang kemudian jadi sumber masalah. Pasalnya, banyak orang merasa bebas berbelanja dengan kartu kredit tanpa paham risikonya. Tak heran kemudian banyak yang terjebak dengan utang dan mendapatkan masalah berikutnya.
Pastikan kamu terhindar dari masalah ini dengan bijak menggunakan kedua jenis kartu ini. Lalu seperti apa perbedaan dari kartu debit dan kredit? Inilah penjelasannya.
Kartu Debit
Kartu debit merupakan kartu pembayaran elektronik yang diterbitkan oleh bank untuk nasabah yang membuat rekening. Kartu ini biasanya terkait dengan rekening tabungan yang dimiliki oleh nasabah dan diberikan setelah rekening tersebut jadi. Kartu debit ini biasanya lebih dikenal sebagai kartu ATM.
Kegunaan dari kartu debit/ATM ini ialah membantu nasabah untuk menarik tunai dana dari ATM. Selain itu, bisa melakukan transaksi pembayaran lainnya.
Adapun keuntungan kartu debit yang perlu diketahui ialah:
a. Praktis dan nyaman.
b. Lebih aman.
c. Bebas dari utang.
d. Tidak ada bunga dan biaya tambahan.
Kartu Kredit
Berbeda dengan kartu debit, kartu kredit tidak memiliki sangkut paut apapun dengan rekening tabungan yang dimiliki oleh kamu. Persamaannya dengan kartu debit ialah kartu kredit menjadi kartu untuk pembayaran elektronik yang diterbitkan oleh bank kepada nasabah. Namun, yang berbeda, sistem pembayarannya ini kredit dan tidak mengurangi saldo rekening nasabah.
Jadi, setelah kamu bertransaksi dengan kartu kredit itu, maka bank yang jadi penerbit kartu kredit tersebut akan membayar kepada merchant terlebih dahulu baru kemudian saat di tanggal jatuh tempo, nank akan menagih utang tersebut.
Jika nasabah tidak dapat membayar tagihan transaksi kartu kredit, maka bunga akan dikenakan pada tunggakan tagihan. Adapun bunga kartu kredit bervariasi berdasarkan jenis kartu kredit yang dipilih.
Meski sistem pembayaran kredit, tapi kartu kredit juga memiliki limit tertentu. Jadi, bukan berarti nasabah dapat menggunakan kartu kredit sebanyak mungkin lalu membayar di tanggal jatuh tempo. Sementara untuk jumlah kredit limit ini tergantung pada jenis kartu kredit dan penghasilan pemegang kartu.
Adapun keuntungan kartu kredit yang perlu kamu tahu ialah:
a. Praktis, aman, dan nyaman.
b. menawarkan banyak keuntungan seperi cashback, reward, diskon, dan promo lainnya.
c. Bisa mendapatkan pinjaman jangka pendek sesuai dengan limit kredit.
d. Pengeluaran lebih terlacak karena akan tercatat ditagihan kartu kredit.
e. Mempermudah transaksi online.
Kartu kredit dapat membantu nasabah untuk melakukan transaksi dengan jauh lebih mudah. Itulah beberapa perbedaan serta keuntungan dari kartu debit dan kredit yang perlu diketahui. Dengan panduan ini, semoga kamu makin paham tentang perbedaan kartu debit dan kredit dan bisa menggunakannya dengan bijak.
Kartu Kredit dan Kartu Debit Tak Lagi Jadi Pilihan?
Kartu debit dan kredit terbukti sudah jadi penolong untuk berbagai transaksi di Indonesia. Namun dengan perkembangan dunia keuangan, kini sudah banyak alternatif cara pembayaran lainnya. Karena itu, kedua alay pembayaran ini diprediksi akan mengalami penurunan minat.
Popularitas uang elektronik atau dompet digital (e-money) seperti GoPay, OVO dan LinkAja kian meningkat dan semakin banyak digunakan. Semakin sedikit yang menggunakan baik kartu kredit maupun kartu debit.
Berdasarkan data pada 2019, masyarakat Indonesia hanya menggunakan ATM Card sebanyak kurang lebih sekitar 6.980. Sementara penggunaan credit card tercatat 17.487. Kemudian penggunaan ATM plus Debit Card sebanyak 174.445. Dan penggunaan uang elektronik yang bukan dari non bank sebanyak kurang lebih 292.299.
Melejitnya transaksi uang elektronik itu kendati demikian bukan berasal dari perbankan, tapi justru berasal dari non bank yang kebanyakan mereka adalah pemain financial technology. Bank Indonesia (BI) mencatat ada 51 perusahaan yang menerbitkan uang elektronik.
Pada 2019 terdapat 5,26 miliar transaksi uang elektronik, naik hampir dua kali lipat dari tahun sebelumnya yang mencapai 2,92 miliar. Soal nominalnya Rp 145,165 triliun atau naik tiga kali lipat dari tahun 2018 sebesar Rp 47,198 triliun.
Bandingkan dengan transaksi kartu debit di mana pada 2019 volume transaksinya mencapai 7,024 miliar atau hanya naik 0,9% dibanding tahun sebelumnya dengan nominal Rp 7.474,82 triliun atau hanya tumbuh 0,78%. Sementara itu, volume transaksi kartu kredit yang mencapai 349,211 miliar atau tumbuh 3,26% dibandingkan tahun sebelum dengan nilai nominal Rp 342,68 triliun atau tumbuh 8,9%.
Terlebih lagi dengan berbagai isu keamanan yang belum bisa hilang dari penggunaan kartu debit dan kredit. Salah satu aspek yang paling berdampak juga ialah banyak tawaran diskon serta metode yang lebih mudah dipahami oleh masyarakat awam.