Bisnis & Kerja Sampingan

Inilah Pengertian Transaksi, Bukti Transaksi Serta Jenisnya

pengertian transaksi

Ajaib.co.id – Transaksi adalah kata yang kerap digunakan ketika bicara soal keuangan. Namun tidak semua orang benar-benar paham akan pengertian transaksi. Apalagi jika kita mengulasanya lebih jauh dari sudut pandang ilmu ekonomi.

Kata transaksi semakin sering digunakan dengan semakin masifnya jual beli online. Sekarang semua orang menggunakan kata ini untuk merujuk pada kegiatan jual beli yang dilakukannya. Berbeda dari beberapa waktu yang lalu ketika kata ini hanya digunakan oleh kalangan pebisnis saja.

Meurujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian transaksi adalah persetujuan jual beli (dalam perdagangan) antara dua pihak; pelunasan (pemberesan) pembayaran (seperti dalam bank). Namun bagaimana maknanya dalam konteks dunia keuangan? Yuk simak penjelasan Ajaib lebih jauh.

Pengertian Transaksi Dalam Dunia Keuangan, Selalu Soal Jual Beli

Pengertian transaksi dalam kehidupan bermasyarakat identik dengan adanya aktivitas jual-beli suatu barang, biasanya transaksi jual-beli tersebut sering kita jumpai di sebuah tempat perbelanjaan seperti mal, supermarket, dll. Selain itu, transaksi juga sering kamu lakukan ketika menggunakan layanan keuangan seperti transfer uang, jual-beli valuta asing, dll.

Namun seiring dengan semakin majunya teknologi, kini transaksi jual-beli produk tidak hanya dilakukan melalui toko fisik saja, melainkan juga bisa kamu lakukan melalui online. Sebetulnya, kegiatan transaksi sudah ada dan dilakukan sejak zaman dahulu, jika pada waktu itu masyarakat belum mengenal mata uang sebagai alat tukar.

Mereka bertransaksi jual-beli barang dengan menggunakan cara barter, yaitu melalui pertukaran barang. Jika memang kegiatan transaksi sudah ada dan dilakukan sejak dahulu kala, tentunya hal ini menimbulkan rasa penasaran dan keingintahuan, sebenarnya, apa sih pengertian transaksi itu sendiri?

Tanpa basa-basi lagi yuk kita simak artikel berikut.

Pengertian Transaksi Menurut Para Ahli

Transaksi adalah suatu aktifitas perusahaan yang menimbulkan perubahan terhadap posisi harta keuangan perusahaan, misalnya seperti menjual, membeli, membayar gaji, serta membayar berbagai macam biaya yang lainnya.

Secara umum, transaksi adalah merupakan suatu kegiatan yang diakukan seseorang yang menimbulkan perubahan terhadap harta atau keuangan yang dipunyai baik itu bertambah ataupun berkurang.

Administrasi transaksi ialah suatu kegiatan yang mencatat berbagai perubahan posisi keuangan pada suatu perusahaan yang dikerjakan secara kronologis, dengan berbagai metode tertentu yang kemudian hasil dari catatan tersebut dapat dikomunikasikan pada pihak lain.

Pengertian transaksi sendiri bisa dibedakan menjadi berbagai jenis jika dipandang dari sudut pandang para ahli.

  • Transaksi adalah suatu kejadian yang terjadi dalam dunia bisnis dan bukan hanya terjadi ketika proses jual-beli saja, penerimaan dan pembayaran uang. Namun transaksi terjadi akibat adanya kebakaran, kehilangan, arus, dan kejadian lainnya yang dapat dinilai dengan uang (Mursyidi, 2010).
  • Suatu kejadian keuangan atau ekonomi yang setidaknya melibatkan dua pihak yang saling melakukan pertukaran, terlibat dalam perserikatan usaha, dan pinjam-meminjam yang didasarkan pada sama-sama suka ataupun dasar ketetapan hukum (Zulkifli, 2003).
  • Transaksi adalah pertemuan yang dilakukan kedua belah pihak, yaitu penjual dan pembeli dimana saling menguntungkan dengan disertai bukti transaksi pendukung yang dimasukkan ke dalam jurnal setelah melalui pencatatan (Bastian, 2007).

Jadi, dapat kita simpulkan bahwa transaksi bukan hanya terjadi dalam dunia bisnis dan ketika terjadi transaksi jual-beli saja melainkan terjadi karena adanya kebutuhan yang ingin dipenuhi dari kedua belah pihak, yaitu permintaan dan penawaran.

Hal ini umum terjadi bukan hanya di perusahaan saja melainkan juga terjadi dalam kehidupan sehari-hari kita seperti beli makanan ringan di warung, beli pulsa, dan lain sebagainya.

Jenis-jenis Transaksi

Keuangan di perusahaan ternyata dibagi menjadi dua jenis transaksi, yaitu transaksi internal dan eksternal sebagai berikut:

Transaksi Internal

Merupakan transaksi keuangan yang menyangkut pencatatan pengeluaran dan penerimaan di sebuah perusahaan.

Contoh transaksi internal:

  • Pembayaran gaji pegawai.
  • Biaya penyusutan aset seperti kendaraan, gedung, dan alat-alat.
  • Pengalokasian beban usaha.
  • Penghapusan piutang usaha.

Secara sederhana, transaksi internal di perusahaan dapat diartikan sebagai hal-hal keuangan yang menyangkut aktivitas perusahaan itu sendiri secara internal. Bukti transaksi internal biasanya pelaporan yang dilakukan di jurnal keuangan perusahaan. Termasuk pula memo untuk mencatat gaji karyawan.

Transaksi Eksternal

Kalo jenis transaksi di perusahaan satu ini, kebalikan dari transaksi internal, yang mana biasanya transaksi eksternal perlu melibatkan pihak ketiga dalam membantu proses transaksinya. Umumnya, pihak ketiga yang dilibatkan adalah perbankan, pengembang aplikasi, dan berbagai hal lainnya.

Seperti diketahui setiap transaksi yang dilakukan pasti membutuhkan pencatatan baik itu secara manual ataupun digital, inilah mengapa peran pihak ketiga diperlukan ketika proses transaksi eksternal di perusahaan terjadi, agar tercipta transparansi dan kepercayaan dari setiap pihak yang terlibat dalam transaksi tersebut.

Contoh bukti transaksi eksternal dapat berupa:

  • Kwitansi

Kwitansi (official receipt) adalah suatu bukti transaksi penerimaan uang untuk pembayaran suatu barang ataupun yang lainnya. Keasliannya dibuktikan dengan tanda tangan pihak yang menerima uang dan pihak yang melakukan pembayaran.

Umumnya kwitansi dibuat terdiri dari dua bagian, bagian pertama diberikan kapada pihak yang membayar yaitu sebagi bukti pencatatan pengeluaran uang, sedangkan bagian yang tertinggal (Sub atau bonggol kuitansi) dapat dijadikan sebagai bukti pencatatan penerimaan uang.

  • Faktur

Faktur adalah suatu perhitungan penjualan barang yang dilakukan secara kredit, yang dibuat oleh pihak penjual lalu disampaikan kepada pihak konsumen atau pembeli. Biasanya dibuat rangkap dua, yang asli diberikan ke si konsumen/pembeli sebgai bukti pencatatan pembelian secara kredit sedangkan kopiannya dipegang oleh si penjual sebagai bukti pencatatan penjualan secara kredit.

  • Cek

Bukti transaksi berupa cek adalah suatu surat perintah tanpa bersyarat pada bank untuk membayar sejumlah uang tertentu pada waktu surat tersebut diserahkan pada pihak bank. Berkas ini lalu ditandatangani pihak yang menjadi nasabah suatu bank dan akan menjadi suatu simpanan pada bank tersebut dalam bentuk giro.

Lembaran cek dibagi menjadi dua bagian, diantaranya: lembar utama akan diserahkan kepada pihak lain untuk alat pembayaran, dan struk/bonggol cek dijadikan bukti tambahan transaksi yang disatukan pada kuitansi bukti dari pembayaran.

  • Bilyet giro.

Bukti transaksi berupa giro merupakan suatu surat perintah dari nasabah suatu bank, pada bank yang berkaitan/ bersangkutan untuk memindah bukukan dengan sejumlah uang dari rekeningnya ke rekening si penerima yang namanya disebutkan dalam bilyet giro pada bank yang sama atau juga pada bank yang lain.

Penerima bilyet giro tidak dapat menukarkannya dengan uang tunai pada bank yang bersangkutan, Namun hanya saja dapat menyetorkan bilyet giro pada bank untuk tambahan simpanan pada rekeningnya.

  • Bukti setoran bank

Bukti transaksi ini adalah slip setoran yang biasa kamu isi ketika akan melakukan aktivitas di bank. Bukti ini umumnya disediakan oleh setiap bank untuk para nasabahnya sesuai dengan jenis transaksinya masing-masing.

  • Dan lain-lain.

Masih banyak lagi contoh bukti transaksi ekternal yang digunakan dalam dunia bisnss. Misalnya saja rekening koran, bukti kas keluar, dan bukti memorandum yang biasanya terjadi pada akhir periode.

Ini merupakan bukti transaksi yang biasa dikeluarkan oleh pihak bank sebagai pihak ketiga yang dilibatkan dalam proses transaksi eksternal yang terjadi di perusahaan.

Manfaat Bukti Transaksi

Pada akhirnya, tidak ada faedahnya mengetahui pengertian transaksi tanpa memahami manfaatnya. Apalagi jika kamu tertarik dengan dunia bisnis. Selain untuk membantu mempermudah pencatatan transaksi yang terjadi antara kedua belah pihak, ternyata bukti transaksi memiliki manfaat lainnya sebagai berikut:

Sebagai Suatu Dokumen yang Bisa Dipertanggungjawabkan

Bukti transaksi dijadikan suatu hal yang bisa dipertanggungjawabkan di kemudian hari, karena semua pihak yang terlibat masing-masing memegang bukti transaksi sesuai dengan kebutuhannya. Sehingga mempermudah proses klaim yang nantinya terjadi.

Misalkan saja, di perusahaan ritel, invoice berbentuk tiga rangkap, dimana invoice tersebut akan diberikan masing-masing satu rangkap untuk pembeli, admin, dan finance. Hal ini berguna, untuk pengajuan garansi toko dan lain sebagainya.

Menimalisir Kekurangan atau Defisit Barang

Bukti transaksi pada perusahaan ritel yang memiliki sejumlah gerai, invoice biasanya harus dikumpulkan setiap satu minggu sekali. Yaitu ketika diadakan meeting mingguan oleh masing-masing Head Store. Selain, untuk mempercepat dan mempermudah perhitungan penjualan mingguan.

Hal ini juga dirasa sangat membantu kinerja tim dari auditor ketika terjadi selisih antara jumlah produk secara fisik dan yang terdapat di sistem. Karena, biasanya terjadi kesalahan sistem ketika bertransaksi sehingga pihak toko atau ritel membuatkan invoice secara manual untuk pembeli. Dikarenakan padam listrik, gangguan internet, dll.

Mempermudah Perhitungan Pengeluaran dan Pemasukan

Adanya bukti transaksi yang dimiliki oleh perusahaan baik itu pengeluaran ataupun pemasukan juga menjadi hal yang sangat baik. Hal itu untuk melihat atau menilai sejauh mana perusahaan tersebut memiliki manajemen akuntansi yang baik.

Bukti transaksi bukan hanya sekedar kertas. Karena beberapa perusahaan sudah melihat adanya kesalahan ketika cara-cara lama tersebut dilakukan. Dimana mereka lebih memilih menyimpan bukti transaksi melalui bantuan software dari pihak ketiga.

Apalagi jika perusahaan tersebut memiliki begitu banyak gerai, dimana pengawasan keuangan jadi lebih sulit untuk dilakukan. Oleh karena itu, pihak perusahaan lebih memilih untuk menggunakan software seperti POS.

Dimana, mereka bisa memantau ratusan gerai yang dimiliki hanya melalui sebuah aplikasi atau website saja. Tentunya yang berisikan data inventory, penjualan, harga menu, dll.

Semua itu akan mempermudah perhitungan harian, bulanan, hingga tahunan dari masing-masing gerai. Selanjutnya hal tersebut dilaporkan ke pihak perusahaan dengan cepat, mudah, dan lebih akurat.

Itulah pengertian transaksi serta serba-serbinya yang bisa Ajaib sampaikan kepada kamu. Jadi janganlah buang bukti transaksi keuangan kamu karena hal tersebut dapat bermanfaat. Khususnya ketika kamu ingin mencatat pengeluaran dan pemasukan keuangan rumah tanggamu nanti.

Artikel Terkait