Ekonomi

Inilah Indikator yang Perlu Dipenuhi, Bila Ingin Indonesia Maju!

Ajaib.co.id – Menjadikan negara Indonesia maju merupakan tujuan utama dari berdirinya bangsa Indonesia pada 17 Agustus 1945. Selama ini, Indonesia hanya dikenal oleh publik dunia sebagai negara berkembang saja, berbeda halnya dengan negara Jepang, Korea Selatan, dan sebagainya yang berstatus sebagai negara maju.

Namun, pada bulan Februari 2020 lalu, negara Indonesia sudah dianggap sebagai negara maju bagi Amerika Serikat. Sehingga, Indonesia tidak akan lagi mendapatkan perlakuan hak istimewa dalam hal perdagangan.

Sebelumnya, Indonesia yang berstatus sebagai negara berkembang mendapatkan keuntungan dari produk-produk domestik yang masuk ke negara Amerika Serikat dengan bea masuk yang lebih rendah. Hal ini diberlakukan untuk membantu negara-negara berkembang tersebut keluar dari kemiskinan.

Selain itu, perjanjian kerja sama perdagangan bagi negara berkembang seringkali mendapatkan bantuan teknis dari negara maju. Dikeluarkannya Indonesia dari daftar negara berkembang oleh Amerika Serikat, membuat Indonesia tidak memperoleh lagi hak-hak istimewa dalam hal perjanjian dagang dengan Amerika Serikat.

Indonesia bukan hanya satu-satunya negara yang dikeluarkan dari daftar negara berkembang oleh Amerika Serikat. Melainkan, ada beberapa negara lainnya seperti Argentina, India, Brazil, dan Afrika Selatan. Walaupun sebenarnya, semua negara-negara tersebut termasuk Indonesia memiliki pendapatan per kapita yang masih lebih rendah dibanding Amerika Serikat.

Alasan utama dikeluarkannya Indonesia dan negara-negara lainnya oleh Amerika Serikat sebagai negara berkembang. Hal ini disebabkan oleh negara-negara tersebut masuk ke dalam negara-negara G20, yang notabene memiliki ekonomi yang kuat.

Dengan begitu, Indonesia akan dibebankan tarif yang lebih tinggi untuk produk-produk ekspornya. Di mana, barang-barang Indonesia dikenakan pajak yang lebih tinggi, termasuk bea masuk.

Indikator Sebuah Negara yang Dapat Dikategorikan Negara Maju

Sebenarnya, penentuan apakah negara tersebut maju atau tidak belum memiliki standar indikator. Melainkan, status tersebut dapat dikeluarkan oleh negara-negara bersangkutan.

Namun, dari ciri-cirinya kita bisa mengetahui apakah negara tersebut layak menyandang status sebagai negara maju atau tidak. Berikut adalah ciri-ciri negara maju:

  • Pendapatan Per Kapita Tinggi

Indikator yang pertama adalah pendapatan per kapita di negara tersebut. Pendapatan per kapita di Indonesia masih jauh di bawah rata-rata negara maju pada umumnya.

Karena rata-rata pendapatan per kapita negara maju berada di kisaran $47.970. Sedangkan, proyeksi pendapatan per kapita Indonesia 2020 hanya berkisar $3.870. Tentunya indikator ini menunjukkan bahwa status negara Indonesia maju yang dikeluarkan oleh Amerika Serikat tidak cocok dengan kondisi ekonomi saat ini.

Walaupun standar rata-rata pendapatan per kapita versi United States Trade Representative (USTR) untuk negara maju berada di $12.375. Patokan pendapatan per kapita negara maju ini juga jauh lebih tinggi dibanding proyeksi pendapatan per kapita Indonesia 2020 yang berada di $3.870.

Bila dilihat dari indikator rata-rata pendapatan per kapita negara maju, negara Indonesia belum pantas untuk menyandang status sebagai negara maju di dunia seperti yang dikeluarkan oleh Amerika Serikat melalui USTR.

  • Kecilnya Angka Pengangguran

Indikator lainnya yang dapat dilihat dari ciri-ciri negara maju, tentunya dari angka pengangguran di negara tersebut. Bila kita mengacu kepada negara-negara maju di Asia misalnya Jepang.

Negara jepang hanya mencatat indeks tingkat pengangguran sebesar 2,4%, sedangkan Indonesia mencatatkan 7,07% pada Agustus 2020. Tentunya tingkat pengangguran di Indonesia dan negara-negara lainnya akan kian bertambah selama pandemi ketika kegiatan ekonomi dibatasi ruang geraknya.

  • Ekspor Lebih Tinggi Dibanding Impor

Bila suatu negara hanya mengandalkan produk-produk dari luar negeri. Hal ini dapat dikatakan bahwa negara tersebut belum maju. 

Lantaran, indikator untuk negara maju selanjutnya adalah ekspor harus lebih tinggi dibanding impor seperti negara-negara maju di luar sana misalnya Jepang, Amerika Serikat, dan Jerman.

Karena ketika negara memiliki nilai ekspor yang lebih tinggi dibanding impor, hal ini dapat dikatakan bahwa neraca perdagangan surplus. Sedangkan, ketika impor lebih besar dibanding ekspor neraca perdagangan di negara tersebut mengalami defisit.

Indonesia per Januari 2020 mengalami defisit sebesar $860 juta dari nilai impor yang lebih besar dibanding ekspor dengan masing-masing $14,28 miliar dan $13,41 miliar. Data ini menunjukkan bahwa status “Indonesia maju” belum pantas disematkan.

  • Menguasai IPTEK

Negara-negara maju identik dengan penguasaan ilmu teknologi yang baik dengan mampu menjadi produsen alat-alat teknologi. Sedangkan, negara berkembang umumnya hanya sebagai konsumen saja dari kemajuan teknologi itu sendiri.

Misalnya saja Amerika Serikat yang banyak melahirkan perusahaan-perusahaan teknologi kelas dunia seperti Apple, Facebook, Microsoft, dan sebagainya. Di mana, produk-produk mereka banyak dibeli dan digunakan di Indonesia.

Coba kamu bandingkan dengan Indonesia, hingga saat ini kita belum mampu menciptakan produk-produk teknologi secara mandiri. Sehingga, hal ini dapat menunjukkan bahwa negara Indonesia masih menjadi negara berkembang.

  • Terjaminnya Kesehatan

Untuk membandingkan sistem kesehatan Indonesia dengan negara maju, redaksi Ajaib mengambil contoh negara maju yakni Swiss. Di Swiss, warganya mayoritas sudah memiliki asuransi kesehatan untuk memproteksi diri mereka, serta dengan jaminan kesehatan yang memadai. Di mana, masyarakat yang ingin memperoleh bantuan medis tidak mungkin ditolak karena sistem kesehatan di sana sudah sangat maju.

Bandingkan dengan negara Indonesia, di mana masih banyak beberapa kasus bahwa pasien BPJS ditolak oleh pihak rumah sakit, serta keikutsertaan masyarakat Indonesia dalam memiliki asuransi kesehatan juga masih tergolong rendah dibanding negara-negara maju seperti Swiss.

  • Jaminan Keamanan

Di negara-negara maju, mereka sudah dilengkapi dengan peralatan super canggih untuk mengamankan negaranya dari ancaman dari pihak luar. Sedangkan, di negara berkembang seperti Indonesia, peralatan militer kita masih kalah canggih dengan mereka. Hal ini bisa disebabkan mereka jauh lebih menguasai IPTEK dibanding negara Indonesia.

Keenam indikator ini bisa menjadi tolak ukur bagi suatu negara, apakah sebenarnya mereka sudah tergolong sebagai negara maju atau tidak. Jadi, wajar saja jika status Indonesia maju yang dikeluarkan oleh Amerika Serikat dianggap cukup merugikan bagi perjanjian kerja sama perdagangan dengan Amerika Serikat. Lantaran, kita perlu membayar bea masuk yang lebih tinggi untuk produk-produk Indonesia, dan lain sebagainya.

Artikel Terkait