Saham

Inikah Saat yang Tepat Membeli Saham? Cek Data Historisnya

investasi saham 100 ribu

Ajaib.co.id – Ketika bursa saham sedang dilanda penurunan sangat dalam seperti saat ini, banyak orang bertanya, inikah saat yang tepat membeli saham? atau masih bisa turun lagi?..dari pada bimbang temukan jawaban saat yang tepat membeli saham di sini.

Investor saham paling sukses di dunia yakni Warren Buffet memberikan nasihat secara sederhana tetapi ‘jleb’ yg berbunyi: Kita harus ‘serakah’ ketika orang lain sedang ketakutan, dan kita harus ‘ketakutan’ ketika orang lain sedang membeli saham secara membabi buta. Dalam bahasa aslinya: “Be greedy when others are fearful, be fearful when others are greedy.”

Apakah nasihat Warren Buffett terbukti benar? Yuk mari kita lihat aplikasinya pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), indeks yang menggambarkan keseluruhan saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Andaikan kamu membeli saham pada tanggal 16 September 2008 (saat itu IHSG anjlok 27%, dihitung sejak 14 Maret 2008) dan kita tahan terus sampai saat ini, maka total keuntungan yang kita dapat adalah yaitu lebih dari 280% (termasuk dividend).

Jika dibagi secara tahunan, maka tingkat keuntungan yang akan diperoleh 12.5% per tahun, jauh melebihi bunga deposito berjangka yang ditawarkan bank mana pun di Indonesia, dan sudah termasuk penurunan 17% sejak akibat virus corona atau Covid-19 yang terjadi awal tahun 2020.

Perlu dicatat, bunga deposito berjangka 1 bulan sampai 12 bulan yang ditawarkan Bank Central Asia (BCA) berkisar antara 4,5% sampai 4,6%, sementara Bank Mandiri antara 5,4% sampai 6% saja.

Kita tidak perlu membeli di harga dasarnya (bottom), karena kita tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi pada harga suatu saham minggu depan, bulan depan, atau bahkan tahun depan. Tapi statistik dan sejarah membuktikan bahwa membeli saham saat bukan bottom dan menahannya terus selama 10 tahun lebih, hampir pasti menguntungkan.

Warren Buffett adalah seorang investor asal AS yang tersukses di dunia. Nasihat-nasihat Warren Buffet sering muncul di laporan riset maupun di berita-berita media. Saat sekarang ini, kekayaan bersihnya dipercayai sebesar lebih dari US$70 milyar.

Bila kamu investor reksa dana, maka pilihan yang sesuai dengan saran Warren Buffett adalah membeli produk reksa dana jenis Saham.

Secara keseluruhan, produk reksa dana terbagi menjadi empat jenis utama: Saham, Pasar Uang, Pendapatan Tetap, Campuran.

Pendapatan Tetap menempatkan mayoritas investasinya ke dalam instrumen surat utang (obligasi). Pasar Uang mayoritas penempatannya dalam Deposito Berjangka dan obligasi yang jatuh tempo di bawah 1 tahun.

Investor pemula lebih disarankan untuk membeli produk jenis Pasar Uang dan Pendapatan Tetap karena hasil investasinya yang cenderung stabil. Sementara Reksa dana Saham cenderung lebih beresiko karena fluktuasi nilai investasi kamu bukan hanya bisa naik, tapi bisa juga turun (atau dikenal dengan istilah negative return).

Investor reksa dana yang berpengalaman sering kali mengukur upside potential (berapa besar kemungkinan naik) dibanding downside potential (kemungkinan turun) dari pergerakan JCI sebagai acuan.

Untuk keadaan seperti sekarang ini, dimana JCI sudah ‘anjlok’ sangat dalam, downside potential-nya jauh lebih kecil dibanding upside potential-nya, sehingga membuat produk reksa dana Saham cenderung lebih menarik.

Artikel Terkait