Saham

Ini Dia Daftar Saham Lo Kheng Hong di Tahun 2020

Ajaib.co.id – Pernah dengar quote dengan bunyi seperti “Harta karun kekayaan terbesar di dunia, adanya di pasar modal?” Quote ini berasal dari salah satu investor kenamaan asal Indonesia yaitu Lo Kheng Hong.

Nama Lo Kheng Hong bukanlah sesuatu yang asing di para telinga pemain saham Indonesia. Pasalnya, beliau hanya mencari penghasilan melalui investasi saham di pasar modal.

Daftar saham Lo Kheng Hong di pasar modal mampu memberikannya keuntungan hingga Rp16 miliar dengan aset yang dimiliki sebesar Rp2,5 triliun. Beliau merupakan investor yang berinvestasi pada perusahaan-perusahaan yang sektornya tengah mengalami kemerosotan, namun masih memiliki prospek baik di masa mendatang.

Hal ini dibuktikan dengan LKH yang membeli saham Petrosea di tahun 2013. Petrosea dengan kode saham PTRO ini merupakan perusahaan batu bara yang tengah mengalami kerugian karena harga batu baru sedang lemah. Berkat kepiawaiannya berinvestasi saham, Lo Kheng Hong mendapat julukan Warren Buffet dari Indonesia.

Kamu pasti penasaran dengan daftar saham Lo Kheng Hong yang mampu mengantarkan beliau menjadi miliarder hanya bermodalkan investasi saham. Nah, untuk mengetahuinya, berikut ini beberapa daftar saham Lo Kheng Hong yang ada di Indonesia.

Saham PT Petrosea Tbk

Petrosea merupakan perusahaan kontraktor yang bergerak di bidang tambang batu bara, minyak, serta gas bumi, sejak tahun 1972. Di tahun 2013, pergerakan saham Petrosea yang lesu ini dimanfaatkan oleh LKH dengan membelinya sebanyak 137 juta lembar saham atau setara dengan kepemilikan 13,67 persen.

Kepemilikan saham dengan angka tersebut mampu memberikan LKH dividen sebesar Rp16,5 miliar. Di mana, angka tersebut lebih besar dari dividen yang sebelumnya ia terima sebesar Rp7,12 miliar. Menurut catatan keuangan yang dikeluarkan PT Petrosea, perusahaan ini membukukan laba bersih mencapai USD 22,96 juta atau setara Rp324,7 miliar pada tahun 2018 dan USD 11,63 juta atau setara dengan Rp164,5 miliar.

Petrosea merupakan anak usaha dari PT Indika Energy yang sudah melantai di bursa saham sejak tahun 1990, di mana harga saham per lembar sebesar Rp9.500. Kapitalisasi pasar saham Petrosea sebesar Rp1,39 triliun. Lo Kheng Hong terus menambah kepemilikan saham PTRO hingga tahun 2020.

Pada Senin 16 Maret 2020, ia menambah saham PTRO sebesar Rp588,5 juta atau 550.000 lembar saham. Lalu, menambahnya dengan membeli 700.000 lembar saham hingga mencapai 1.956.600 lembar saham PTRO. Jika dilihat berdasarkan pertumbuhan laba bersih, Petrosea berhasil membukukan sebesar 35,82 persen menjadi USD 31,17 juta di tahun 2019.

Hal ini juga didukung dengan pertumbuhan pendapatan sebesar 2,3 persen menjadi USD 476,44 juta di tahun 2019. Jika ditotalkan dari pembelian awal hingga sekarang, maka Lo Kheng Hong telah berhasil membeli saham Petrosea sebesar 1.956.600 lembar saham dengan nilai Rp1.877.719.500.

Saham PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk

Lo Kheng Hong juga pemegang saham PT Mitrabahtera Segara Sejati dengan kode saham MBSS. Lo Kheng Hong memiliki saham MBSS sebesar 5,54 persen dengan keuntungan yang pernah didapat hingga Rp10 miliar. Sama halnya dengan Petrosea, MBSS juga di bawah naungan grup Indika dengan kepemilikan mencapai 51 persen saham.

Perusahaan yang bergerak di sektor infrastruktur, transportasi, serta utilitas ini menjadi perusahaan pilihan Lo Kheng Hong untuk berinvestasi. Di mana, pada tahun 2016, dengan harga saham per lembar sebesar Rp200. Jika dibandingkan dengan saat ini beliau sudah mendapatkan keuntungan banyak karena harga saham per lembarnya sudah naik di angka Rp600.

Walaupun bukan dikategorikan sebagai saham blue chips dengan nilai kapitalisasi pasar mencapai Rp1,17 triliun, bukan berarti tidak memiliki prospek yang bagus. Hal ini dibuktikan oleh Lo Kheng Hong yang pada tahun 2020 ini kembali menambah jumlah kepemilikan saham MBSS. Beliau membeli saham MBSS sebanyak 370.000 lembar saham dengan nilai sebesar Rp95,9 juta.

Dengan penambahan lembar saham ini maka kepemilikan bertambah sebesar 0,02 persen menjadi 5,79 persen. Jika melihat pertumbuhan laba melalui laporan keuangan yang dibukukan oleh Mitrabahtera Segara Sejati pada tahun 2019, emiten ini berhasil meraih pendapatan sebesar USD60,59 juta yang mengalami peningkatan sebesar 16,92 persen di tahun sebelumnya sebesar USD51,82 juta.

Dengan catatan pendapatan ini perusahaan membukukan laba bersih yang diatribusikan sebesar USD547,220. Hal ini berarti perusahaan berhasil membalikan rugi bersih di tahun sebelumnya senilai USD10,45 juta.

Selain itu, beliau juga memiliki portofolio saham-saham yang pernah ia beli dan kemudian dijual. Berikut daftar saham Lo Kheng Hong dengan kode saham beberapa perusahaan:

●       INDY dengan harga Rp110, lalu meningkat menjadi Rp650an setelah 6 bulan.

●       MBAI dengan harga Rp250, lalu meningkat menjadi Rp31.500 setelah 6 tahun, dari 2005 hingga 2011.

●       PNLF dengan harga Rp100, lalu meningkat menjadi Rp250 setelah 1,5 tahun.

●       RIGS dengan harga Rp800, lalu meningkat menjadi Rp1.350 kurang dari 1 tahun.

●       TINS dengan harga Rp285, lalu meningkat menjadi Rp2.900 setelah 2 tahun, dari 2002 hingga 2004.

●       UNTR dengan harga Rp250, lalu meningkat menjadi Rp15.000 untung 5900%. Pembelian di tahun 1998 dan dijual pada tahun 2004.

●       BUMI dengan harga Rp50, lalu meningkat menjadi Rp500an dan dijual di tahun 2017.

●       MBSS dengan Rp200an, lalu meningkat menjadi Rp705, dari 2016 hingga 2019.

●       CPIN dengan Rp400, lalu meningkat menjadi Rp3.725 atau untung 9 kali lipat lebih.

Dengan catatan daftar saham Lo Kheng Hong, bisa disimpulkan jika pasar modal memang merupakan investasi dengan keuntungan berkali-kali lipat. Apalagi jika investasi dilakukan dengan jangka waktu bertahun-tahun. Akan tetapi, di balik keuntungan besar yang bisa didapat, ada risiko merugi yang menunggu dan sewaktu-waktu dapat menimpa para investor.

Oleh karena itu, dalam berinvestasi saham memang dibutuhkan perhatian lebih. Misalnya saja saat situasi pasar modal yang sedang tidak kondusif atau catatan keuangan perusahaan penerbit saham yang kurang baik. Hal-hal tersebut jelas menjadi pertimbangan besar bagi kamu yang ingin memulai investasi saham.

Untungnya, kamu tetap dapat berinvestasi dengan jenis instrumen investasi lainnya. Salah satunya instrumen investasi reksa dana. Investasi reksa dana kini semakin meningkat para peminatnya. Apalagi kini investasi reksa dana bisa dilakukan secara online melalui smartphone yang dimiliki dengan menggunakan aplikasi Ajaib.

Aplikasi Ajaib merupakan media investasi yang dapat membantu kamu dalam berinvestasi khususnya reksa dana. Dengan menggunakan Ajaib, kamu bisa menemukan jenis reksa dana mana yang cocok dengan kebutuhan. Tentunya dengan keuntungan besar yang bisa didapat, namun minim risiko. Yuk, download aplikasi Ajaib di smartphone kamu dan temukan kemudahan dalam berinvestasi sekarang.

Artikel Terkait