Ajaib.co.id – Untuk menjamin kesejahteraan masyarakat khususnya para pekerja, setiap daerah membuat sebuah penetapan upah minimum. Dalam besaran upah ini dibagi ke dalam dua kategori yaitu UMP, UMK dan UMR. Sesuai namanya upah minimum provinsi UMP merupakan besaran upah di tingkat provinsi.
Sementara untuk besaran UMK merupakan upah di tingkat kota besar maupun kecil. Sementara untuk UMR sendiri adalah upah minimum regional. Setiap daerah tentunya memiliki besaran berbeda. Misalnya UMR Jakarta yang sudah mencapai angka Rp 4,2 juta. Lalu bagaimana dengan UMR Cikarang terbaru?
Kementerian Ketenagakerjaan sempat mengeluarkan surat edaran yang menyatakan bahwa untuk tahun 2021 tidak ada kenaikan upah minimum akibat kondisi pandemi virus covid-19. Namun, pada kenyataannya yang terjadi di lapangan ada sejumlah Kabupaten/Kota yang menetapkan kenaikan Upah Minimum Regional (UMR) per tahun 2021, termasuk UMR Cikarang atau Kabupaten Bekasi.
Diketahui dari 27 Kabupaten/Kota di Jawa Barat, ada 17 wilayah yang besaran upah minimumnya telah ditetapkan oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengalami kenaikan. Keputusan tersebut tentunya diambil Gubernur berdasarkan beberapa saran dan pertimbangan yang disampaikan oleh Dewan Pengupahan dan Bupati di masing-masing daerah.
Meskipun di satu sisi, ada penolakan dari Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) terkait kenaikan upah minimum seperti yang terjadi di Kabupaten Bekasi, Cikarang pada November 2020.
Nominal UMR Cikarang Tahun 2020 dan 2021
Tak dipungkiri bahwa sekarang ini, UMR jadi pertimbangan banyak orang ketika mencari pekerjaan. Semakin tinggi UMR di suatu kawasan, kemungkinan gaji yang diterima pun semakin besar. Walau demikian, kenaikan upah minimum di setiap daerah tidak sama tergantung dari kebijakan pemerintah daerah setempat.
Pertimbangan dalam menentukan upah minimum di sebuah kawasan tidak berdasarkan satu faktor saja. Salah satu yang jadi pertimbangan suatu daerah menetapkan kenaikan UMR adalah karena status dan letak wilayah tersebut. Sebuah wilayah yang berkembang menjadi semakin metropolitan, maka UMR yang ditetapkan semakin tinggi.
Tidak hanya itu, besaran upah minimum yang ditetapkan juga mempertimbangkan harga sandang, pangan, papan, dan lainnya pada suatu kawasan. Nilai UMR Cikarang untuk tahun 2021 mengalami kenaikan menjadi Rp 4.791.843 yang disesuaikan dengan lokasi di Kabupaten Bekasi.
Upah minimum di daerah Cikarang naik Rp 292.883 dari tahun 2020 lalu. Pertimbangannya adalah adanya inflasi dan banyaknya industri di Cikarang membuat pemerintah daerah tetap menaikkan upah minimum pekerja di kawasan tersebut. Tujuan kenaikan upah ini diharapkan agar pekerja semakin sejahtera.
Namun, sejahtera atau tidaknya pekerja sebenarnya tergantung dari individunya. Jika bisa mengelola keuangannya dengan baik tentu kesejahteraan akan menghampirinya. Tapi apabila memiliki gaya hidup yang konsumtif, bagaimana bisa sejahtera? Meski gaji dinaikkan hingga 10% sekalipun, tidak akan pernah cukup.
Besaran UMR Cikarang atau Kabupaten Bekasi pada tahun 2020 sebesar Rp 4.498.960. Nominal tersebut bisa dibilang cukup besar dibandingkan dengan wilayah-wilayah lainnya di Pulau Jawa, terutama di wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah. Perbandingannya sangat jauh sekali.
Apabila dibandingkan dengan beberapa tahun sebelumnya, upah minimum di kawasan Cikarang mengalami peningkatan cukup signifikan. Misalnya pada 2019 silam, UMR yang ditetapkan di kawasan tersebut sebesar Rp 4.146.126. Jika membandingkan berdasarkan ketetapan UMR Cikarang yang baru, maka selisihnya mencapai sekitar Rp 350 ribuan.
Perbandingan dengan Kawasan Sekitar
Cikarang atau Kabupaten Bekasi sebetulnya memiliki UMR yang tinggi dibandingkan dengan kawasan sekitarnya. Kamu bisa melihat dari perbandingan antara UMR di Cikarang dengan sejumlah daerah di sekitarnya yang terbilang cukup fantastis. Bahkan dengan kota Bekasi saja, selisihnya hanya sebesar Rp100 ribuan.
Sementara selisih dengan beberapa kota lainnya seperti kota Tangerang juga masih cukup tinggi. Besaran upah minimum di kawasan Kota Tangerang hanya sebesar Rp 4.119.029. Begitu juga dengan UMR Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang Selatan dan Kota Bogor yang besaran UMR-nya hampir sama dengan Kota Tangerang.
Melihat besaran UMR Cikarang yang cukup tinggi, maka tak heran jika banyak orang tertarik merantau ke Cikarang untuk bekerja. Akan tetapi, bagi kamu yang tertarik mencari pekerjaan di Cikarang ada baiknya mempertimbangkan beberapa hal sebelum memutuskan pergi kesana.
Kamu harus mencari tahu berapa biaya hidup disana, biaya makan, biaya tempat tinggal, dan sebagainya. Jadi, jangan asal terima pekerjaan dan gaji tanpa mengetahui biaya hidup di kawasan Cikarang.
Apa yang Menyebabkan UMR Cikarang Lebih Tinggi Daripada Daerah Lainnya?
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, bahwa ada sejumlah faktor yang mempengaruhi kenaikan upah minimum suatu daerah. Namun, sebagian dari kamu pasti penasaran apa yang menyebabkan UMR Cikarang tergolong tinggi dibandingkan kawasan lainnya di DKI.
1. Terdapat Banyak Industri dan Perusahaan
Faktor utama penyebab UMR di Kawasan Cikarang lebih tinggi dari kawasan lainnya yaitu jumlah industri dan perusahaan yang semakin banyak di tempat tersebut. Ada banyak jenis industri yang berdiri di Cikarang, seperti industri tekstil, manufaktur, elektronik, makanan, dan masih banyak lagi. Maka dari itu, semakin banyak industri yang berdiri di kawasan tersebut, kemungkinan upah minumnya juga lebih tinggi.
2. Jumlah Pekerja Semakin Banyak
Banyaknya industri dan perusahaan tentu semakin mengundang banyak pekerja di kawasan tersebut. Tidak hanya pekerja dari daerah setempat saja, melainkan juga dari luar daerah yang bekerja disana.
Oleh karena itu, tingginya UMR di Cikarang disebabkan karena jumlah pekerja yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Dengan bertambahnya jumlah pekerja, akan semakin keras dalam menyuarakan kenaikan upah minimum di daerah Cikarang.
3. Biaya Hidup Semakin Tinggi
Salah satu pendorong lainnya yang menyebabkan tingginya UMR Cikarang adalah biaya hidup semakin tinggi. Hal ini didasari pada harga kebutuhan pokok di Cikarang yang cenderung mahal dibandingkan kawasan lainnya, khususnya di daerah pinggiran.
Tingginya UMR Cikarang semakin banyak menarik minat para pencari kerja untuk mengadu nasib di sana. Warga dari luar daerah harus bersaing dengan warga lokal demi mengais rejeki.