Dunia Kerja

Waspada Panggilan Interview Penipuan!

panggilan-interview-penipuan

Panggilan interview penipuan semakin marak seiring dengan meningkatnya jumlah pencari kerja di Indonesia. Berdasarkan data BPS, pada tahun 2023 tercatat ada 1.819.830 orang yang mencari pekerjaan. Angka ini melonjak drastis hingga 94,18% dibandingkan tahun sebelumnya.

Sayangnya, jumlah lowongan kerja yang tersedia tidak sebanding dengan tingginya jumlah pencari kerja. Data dari Kementerian Tenaga Kerja menunjukkan bahwa hanya ada 298.185 lowongan yang terdaftar di Karirhub pada 2023 atau naik hanya 11,3% dari tahun 2022.

Ketimpangan ini membuka peluang bagi para penipu untuk melakukan modus penipuan lowongan kerja dan panggilan interview penipuan. Panggilan interview penipuan adalah upaya penipuan yang berpura-pura mengundang wawancara kerja untuk menipu korban, biasanya dengan tujuan memperoleh uang atau informasi pribadi.

Kondisi ini semakin memprihatinkan karena banyak pencari kerja yang merasa putus asa. Para korban merasa sangat senang ketika menerima undangan dari perusahaan dan sering kali tidak menyadari ciri-ciri panggilan interview penipuan.

Untuk mencegahnya, penting bagi setiap orang untuk waspada dan memeriksa keaslian lowongan kerja dan panggilan wawancara sebelum meresponsnya. Sangat penting mengenali ciri-ciri panggilan interview penipuan dan cara menghindarinya.

Ciri-Ciri Panggilan Interview Penipuan

Pada dasarnya, undangan wawancara melalui email atau WhatsApp yang dikirim penipu biasanya sengaja dibuat dengan kesalahaan ejaan dan bahasa yang tidak profesional. Hal ini dilakukan untuk menyortir calon korban yang memiliki literasi rendah agar bisa digiring ke modus penipuan selanjutnya seperti pemerasan maupun phising.

Selain itu, terdapat ciri-ciri panggilan interview penipuan lainnya yang perlu kita waspadai, antara lain:

1.    Tidak Menyebutkan Posisi yang Dilamar

Biasanya, perusahaan yang sah akan mencantumkan posisi sesuai yang diajukan dalam lamaran. Jika posisi tidak jelas atau berbeda dari yang diajukan, ini bisa menjadi indikasi bahwa panggilan tersebut tidak valid.

2.    Lokasi Panggilan Tidak Sesuai

Panggilan interview penipuan sering kali mencantumkan lokasi yang tidak sesuai dengan alamat resmi perusahaan. Banyak pelaku menggunakan alamat palsu atau link peta yang mengarah ke tempat yang bukan kantor perusahaan. Hal ini memudahkan pelaku untuk menyesatkan korban ke tempat yang tidak aman.

3.    Menggunakan Email Tidak Resmi

Penipuan rekrutmen kerap menggunakan email dari domain gratis seperti Gmail atau Yahoo, bukan domain perusahaan resmi. Email yang berasal dari domain ini sangat umum dalam panggilan wawancara palsu. Perusahaan yang sah hampir selalu menggunakan domain email nama perusahaan untuk menjaga kredibilitas.

4.    Informasi Perusahaan Tidak Jelas

Dalam panggilan interview penipuan, sering kali informasi tentang perusahaan sangat minim atau sulit dilacak. Pelaku biasanya memberikan informasi fiktif atau perusahaan yang sulit ditemukan melalui pencarian publik. Hal ini bertujuan agar korban tidak dapat memverifikasi keabsahan perusahaan tersebut dengan mudah.

5.    Tidak Ada Proses Seleksi yang Jelas

Panggilan langsung tanpa adanya proses seleksi atau wawancara yang jelas dapat menjadi indikasi penipuan. Pada umumnya, perusahaan akan melakukan proses seleksi yang ketat melalui wawancara atau tes, bukan langsung menawarkan pekerjaan tanpa tahapan yang jelas.

6.    Wawancara Melalui Aplikasi Pesan Instan

Panggilan wawancara yang dilakukan melalui aplikasi pesan instan seperti WhatsApp atau Telegram bisa jadi indikasi panggilan wawancara palsu. Perusahaan profesional umumnya menggunakan platform resmi untuk wawancara, bukan aplikasi yang rawan digunakan untuk penipuan.

7.    Permintaan Informasi Pribadi yang Tidak Relevan

Salah satu ciri-ciri panggilan interview penipuan adalah adanya permintaan informasi pribadi yang tidak berkaitan dengan proses rekrutmen, seperti nomor rekening atau KTP. Pelaku penipuan menggunakan data ini untuk tujuan pencurian identitas atau penyalahgunaan informasi finansial.

Cara Menghindari Panggilan Interview Penipuan

Di era digital, penipuan lowongan kerja semakin marak terjadi, termasuk melalui panggilan interview penipuan. Para penipu sering kali memanfaatkan kelalaian atau ketidaktahuan para pencari kerja untuk mendapatkan informasi pribadi atau keuntungan finansial. Oleh karena itu, penting bagi setiap pencari kerja untuk memahami langkah-langkah preventif agar terhindar dari penipuan semacam ini.

Berikut adalah beberapa cara menghindari panggilan interview penipuan:

1.    Hindari Menyebar CV Sembarangan

Hindari mengunggah CV atau informasi pribadi di forum terbuka atau situs yang tidak memiliki reputasi yang jelas. Penipu seringkali mendapatkan data calon pekerja dari situs atau platform tidak resmi. Dengan membatasi mengunggah informasi pribadi, kita dapat mengurangi kemungkinan menjadi target panggilan interview penipuan.

2.    Gunakan Situs Lowongan Kerja Tepercaya

Pastikan kita hanya melamar pekerjaan melalui situs lowongan kerja yang terpercaya, seperti Jobstreet, LinkedIn, atau portal resmi perusahaan. Dengan menggunakan platform yang terverifikasi, kita bisa meminimalisir risiko terkena panggilan wawancara penipuan dari sumber yang tidak jelas. Situs tepercaya biasanya memverifikasi perusahaan sebelum mengiklankan lowongan.

3.    Riset Perusahaan Sebelum Melamar

Sebelum melamar pekerjaan, lakukan riset mendalam tentang perusahaan. Cek melalui situs web resmi, ulasan karyawan, atau berita terbaru tentang perusahaan tersebut. Jika informasi tentang perusahaan tidak jelas atau terlihat mencurigakan, hindari mengirimkan lamaran.

4.    Hindari Melamar Pekerjaan yang Mencurigakan

Iklan lowongan pekerjaan dengan gaji tinggi, syarat mudah, dan deskripsi pekerjaan yang terlalu umum sering kali mengindikasikan penipuan. Biasakan untuk waspada terhadap lowongan yang terlihat mencurigakan dan menawarkan keuntungan tidak realistis. Melamar hanya ke pekerjaan yang kredibel dan masuk akal akan membantu menghindari jebakan penipuan.

5.    Jangan Membayar Biaya Apa pun

Salah satu tanda paling umum dari panggilan interview penipuan adalah adanya permintaan biaya, misalnya untuk pelatihan, sertifikasi, atau administrasi. Perusahaan yang sah tidak akan meminta calon pekerja untuk membayar apa pun dalam proses perekrutan. Jika diminta untuk mentransfer uang, segera hentikan komunikasi.

Tidak kalah penting, kita perlu terus meningkatkan hard skill dan soft skill. Dengan kompetensi yang lebih tinggi, pencari kerja cenderung lebih selektif dalam melamar posisi dan mampu menilai lebih baik apakah suatu tawaran pekerjaan masuk akal atau tidak.

Membangun jaringan profesional yang kuat juga dapat menjadi cara efektif untuk menghindari panggilan interview penipuan. Melalui koneksi dengan rekan kerja, mentor, atau komunitas industri, kita bisa mendapatkan rekomendasi langsung mengenai lowongan yang tepercaya.

Mulai Investasi di Ajaib Sekuritas Sekarang!

Masa depan kamu tentu akan menjadi lebih terjamin dan aman secara finansial bila kamu berinvestasi bukan? Ajaib Sekuritas hadir untuk memberikan pengalaman investasi yang lebih aman dan tepercaya. Mulai perjalanan investasimu bersama Ajaib Sekuritas sekarang, karena proses pendaftarannya yang mudah dan 100% online, tanpa memerlukan modal yang besar.

Berbagai layanan dan indeks saham juga tersedia dalam rangka mendukung investasimu agar semakin maksimal! Mulai dari saham, reksa dana, margin trading, day trading, dan layanan bagi nasabah premium, Ajaib Prime, bisa kamu temukan di aplikasi Ajaib Sekuritas.

Jadi, tunggu apalagi? Yuk, download aplikasi Ajaib Sekuritas sekarang!

Artikel Terkait