Investasi

Ingin Berinvestasi di Bisnis Kecil? Ketahui 2 Hal Ini

Ajaib.co.id – Bisnis kecil atau UMKM memiliki peran penting dalam ekonomi Indonesia. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2017, kontribusi UMKM terhadap perekonomian Indonesia mencapai 64%, sekitar Rp850 triliun setiap tahunnya pada Produk Domestik Bruto. Meskipun dianggap sebagai tulang punggung perekonomian, nyatanya UMKM juga membutuhkan bantuan dari investor.

Sementara, bagi investor, Investasi di UMKM adalah salah satu metode yang dapat digunakan untuk membangun portofolio sekaligus membantu pengusaha UMKM mengembangkan bisnis yang dampaknya langsung ke ekonomi negara. Berinvestasi di UMKM merupakan langkah terbaik untuk menciptakan, memelihara, dan menumbuhkan aset yang dapat menghasilkan keuntungan bagi investor.

Alih-alih mencari pendanaan dari investor, banyak pemilik UMKM memilih untuk memulai bisnis dengan menginvestasikan semuanya ke bisnisnya, entah itu restoran, laundry, atau cuci mobil. Namun, sebenarnya investor bisa menawarkan metode pendanaan yang berbeda untuk mengurangi tekanan pada aset pribadi mereka. Pada saat yang sama, investasi di UMKM menghadirkan peluang untuk membuat peluang pekerjaan bagi masyarakat sekitar.

Investasi di Bisnis kecil

Dalam beberapa tahun lalu kepemilikan seseorang di UMKM lebih populer, meski mereka tidak memiliki perlindungan aset pribadi karena pemiliknya menginvestasikan semuanya. Namun, banyak yang tidak tahu jika terdapat metode investasi yang tersedia selain pinjaman bisnis dari bank untuk membuka usaha.

Jika kamu mempertimbangkan untuk berinvestasi dalam UMKM dengan memulai semuanya dari awal atau membeli perusahaan-perusahaan kecil yang sudah tersedia, terdapat dua jenis pendekatan yang bisa kamu pilih. Ekuitas (memberikan uang untuk mendapatkan saham kepemilikan suatu bisnis) atau utang (meminjamkan uang). Meskipun ada banyak metode pendanaan bisnis, semua model investasi mengarah kedua pendekatan ini.

Investasi Ekuitas di Bisnis kecil

Ketika kamu memutuskan berinvestasi ekuitas pada sebuah bisnis, kamu akan memiliki sejumlah saham. Selayaknya kue, kamu akan mendapatkan potongan sesuai dengan modal yang kamu berikan. Modal ini diberikan dalam bentuk uang tunai dengan imbalan persentase keuntungan atau kerugian.

Bisnis yang mendapatkan investasi ekuitas bisa memanfaatkan modal tersebut untuk berbagai tindakan, misalnya ekspansi bisnis ke beberapa lokasi strategis, biaya operasional cabang, melunasi utang, atau merekrut karyawan baru. Penggunaan modal ini tentunya harus sesuai dengan kebutuhan untuk menjalankan bisnis tersebut.

Di beberapa kasus, persentase saham yang diterima investor sebanding dengan modal yang diberikan. Misalnya, jika kamu menginvestasikan Rp100 juta dalam bentuk uang tunai dan investor lain memberikan Rp1 miliar, kamu mungkin akan mendapatkan 10% dari laba atau rugi karena memberikan 1/10 ekuitas.

Dalam kasus lain, persentase dari kepemilikan dapat berbeda, misalnya pada kemitraan yang dijalani Warren Buffett pada usia 20an dan 30an. Investor terkemuka tersebut memiliki mitra terbatas dan menyumbang hampir semua modal untuk kemitraannya, tetapi laba dibagi 75/25 ke mitra terbatas, dia hanya menerima 25%. Meskipun hanya mendapatkan porsi yang sedikit, Mitra terbatas tersebut tidak bermasalah dengan aturan ini karena keahlian yang Buffett miliki.

Investasi Utang di Bisnis Kecil

Berbeda dengan investasi ekuitas, investasi utang memungkinkan investor meminjamkan uang dan sebagai imbalannya mendapatkan bunga dari tiap pelunasan bulanannya. Investasi utang sering diterapkan dalam bentuk pinjaman langsung, amortisasi rutin (pengurangan bunga terlebih dahulu, lalu pinjaman pokok) atau obligasi yang diterbitkan oleh suatu bisnis. 

Keuntungan terbesar bagi investor yang menginvestasikan utang adalah memiliki keistimewaan di struktur permodalan bisnis. Jika bisnis bangkrut, investor yang memiliki piutang di suatu bisnis memiliki prioritas di atas pemegang saham (ekuitas). Secara umum, tingkatan tertinggi investasi utang adalah obligasi yang memiliki hak gadai pada properti atau aset berharga bisnis, seperti gedung atau pabrik.

Misalnya, jika kamu meminjamkan uang ke bisnis es krim dan mendapatkan hak gadai atas bangunan, maka kamu memiliki hak untuk menyita bangunan tersebut jika bisnisnya bangkrut. Sementara tingkat paling rendah dari investasi utang adalah surat utang, yaitu utang yang tidak dijamin oleh aset tertentu, melainkan nama baik atau kredit sebuah bisnis. BIasanya surat utang dalam bentuk obligasi yang diterbitkan sebagai pinjaman tanpa jaminan dengan pembayaran bunga tetap setiap tahunnya.

Mana yang Terbaik, Investasi Ekuitas atau utang?

Seperti banyaknya hal dalam hidup atau bisnis, tidak ada jawaban sederhana untuk pertanyaan tersebut. Andaikan kamu seorang investor awal di perusahaan waralaba makanan cepat saji McDonald’s dan membeli ekuitas (saham), kamu akan kaya raya. Jika kamu membeli obligasi (surat utang), kamu akan mendapatkan pengembalian uang layak. Di sisi lain, jika kamu berinvestasi di bisnis yang gagal, peluang terbaik untuk meminimalisasi kehilangan uang dalam jumlah yang banyak adalah dengan investasi utang, bukan investasi ekuitas.

Semua semakin rumit ketika pengamatan yang dilakukan Benjamin Graham, sosok di balik kesuksesan Warren Buffet dalam bukunya, Security Analysis, mengatakan bahwa ekuitas dalam bisnis yang bebas utang tidak menimbulkan risiko yang cukup besar dibandingkan investasi utang di perusahaan yang sama karena investor tersebut akan menjadi orang pertama dalam struktur permodalan di kedua kasus.

Investasi Hybrid Ekuitas-Utang

Terkadang, investasi UMKM tidak memihak antara investasi ekuitas atau utang, alih-alih keduanya saling mendukung dan menjadi investasi hybrid ekuitas-utang. Misalnya, pada saham populer (saham prioritas, yang menawarkan dividen tetap) merupakan kombinasi fitur terburuk dari ekuitas dan utang, yaitu potensi kenaikan utang yang terbatas dengan rendahnya peringkat ekuitas permodalan.

Pada akhirnya, keputusan investasi ada di diri kamu berdasarkan keamanan dan profil risiko yang dimiliki. Kamu mungkin bisa saja mengambil investasi ekuitas jika bisnis tersebut memiliki prospek yang bagus atau investasi utang jika bisnis tersebut dapat memberikan return yang kamu inginkan. 

Sumber: Two Types of Investments You Can Make In a Small, dengan perubahan seperlunya.

Artikel Terkait