Saham

Harga saham CTRA Hari Ini: Layak Dikoleksi oleh Investor?

harga saham ctra

Berapa harga saham CTRA hari ini? Untuk mengetahuinya, simak ulasan redaksi Ajaib berikut ini mengenai harga saham CTRA dan layak tidaknya untuk dikoleksi.

Investasi di bidang properti sering dianggap sebagai jenis investasi jangka panjang yang menguntungkan dan minim resiko. Namun tentunya, bisnis ini bukan jenis bisnis murah, pasalnya diperlukan banyak sekali modal untuk berinvestasi jual beli properti.

Bagi kamu investor milenial yang ingin terjun di bisnis properti dengan modal minimalis, jangan ciut dulu. Kamu masih tetap bisa memiliki investasi, dengan membeli saham milik emiten perusahaan properti seperti PT. Ciputra Development (CTRA), PT. Puradelta Lestari (DMAS), PT. Agung Podomoro (APLN), PT. Alam Sutera Realty (ASRI), PT. Pakuwon Jati (PWON) dsb.

Kamu tidak harus menyediakan uang hingga ratusan juta atau miliaran untuk menanam saham. Kamu cukup memiliki modal sesuai Harga saham CTRA, misalnya, dan banyaknya saham yang ingin kamu miliki. Ingin modal investasi lebih rendah? Kamu bisa mengikuti investasi reksa dana, dimana kamu bisa berinvestasi mulai dari Rp100.000 saja.

Tentunya, untuk mendapatkan cuan dari investasi saham, kamu tidak bisa sembarangan membeli saham emiten properti. Pelajari terlebih dahulu mengenai fundamental perusahaan dan juga kinerja keuangannya. Apalagi, sama halnya dengan bisnis produk properti secara langsung, saham emiten properti juga sebaiknya diproyeksikan sebagai investasi jangka panjang.

Oleh karena itu, penting sekali untuk mengenal emiten properti, kinerja dan juga prospeknya sebelum berinvestasi. Salah satu emiten unggulan di bidang properti adalah Group Ciputra, dengan perusahan induk bernama PT. CIputra Development (CTRA).

Lingkup Bisnis Ciputra Group

Didirikan pada tahun 1981, Group Ciputra merupakan perusahaan konglomerasi yang pada awal didirikannya bergerak di bidang properti. Beberapa segmen tempat bergelutnya bisnis Ciputra antara lain :

  • Perumahan
  • Apartemen
  • Hotel
  • Gedung perkantoran
  • Pusat perbelanjaan
  • Pengembang skala kota
  • Fasilitas olahraga
  • Pusat rekreasi
  • Broker
  • Telekomunikasi
  • Media
  • Kesehatan
  • Pendidikan
  • Pusat Seni
  • E-commerce

Ciputra juga sempat memiliki lini bisnis di bidang keuangan melalui Bank Ciputra dan Asuransi Jiwa Ciputra. Namun keduanya terpaksa tutup buku akibat terkena dampak krisis moneter pada tahun 1997.

Hingga saat ini sudah ada lebih dari 70 proyek perumahan Ciputra Group yang tersebar di 40 kota. Tidak saja di dalam negeri, Ciputra juga menjalankan bisnisnya dengan menjalin kerja sama dengan beberapa perusahaan di China, Vietnam dan Kamboja, untuk mengembangkan bisnisnya di luar negeri.

Proses Merger Saham CTRA

Ciputra Grup mulai melantai tahun 1994 dengan melakukan IPO terbatas melalui induk perusahaan Ciputra Development (CTRA) dan dua anak perusahaannya, Ciputra Properti (CTRP) dan Ciputra Surya (CTRS).

Pada tahun 2017, Ciputra Group melakukan merger (penggabungan) untuk ketiga emitennya. Dimana Ciputra Properti dan Ciputra Surya, turut bergabung ke dalam Ciputra Development, sehingga kini saham Ciputra Group hanya diperdagangkan dengan kode saham CTRA.

Untuk melakukan merger, terdapat beberapa langkah yang harus dilakukan, sebelum kemudian saham diperjualbelikan kembali pascamerger. Tahapan tersebut adalah:

  • Diadakannya Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) untuk mengambil keputusan apakah merger akan dilakukan atau tidak. Merger baru akan dilaksanakan saat mayoritas pemegang saham yang memiliki suara, menyetujui rencana tersebut.
  • Kemudian, akan dilakukan suspensi (penghentian) sementara perdagangan saham bagi dua anak perusahaan (CRTP dan CRTS) yang dimerger ke dalam induk perusahaan. 
  • Pencatatan Merger.
  • Persetujuan dan Menteri Hukum dan HAM.
  • Konversi CTRPdan CTRS menjadi CTRA, dan setelahnya dilakukan penghapusan saham CTRPdan CTRS.
  • Dimulainya periode perdagangan baru saham CTRA hasil merger. Dengan demikian jumlah saham CTRA yang beredar di pasar juga telah bertambah.
  • Pemegang saham yang tidak setuju dengan diadakannya merger, sahamnya akan dibeli sesuai kesepakatan.

Ciputra Menyasar Kaum Milenial Dengan Membangun Ciputra Landmark

Untuk terus mengembangkan bisnisnya, Ciputra Development, Tbk. Berencana untuk membangun Transit oriented Development (TOD) Ciputra Landmark. Apartemen yang berlokasi di Ciracas Jakarta Timur ini, akan dipasarkan dengan harga terjangkau Rp300 – 800 Juta per unit. Salah satu kelebihannya, adalah lokasi properti yang hanya berkisar 1,2 KM dari stasiun LRT. Perusahaan menyediakan lebih dari 50% apartemen di kisaran harga Rp300 jutaan.

Selain itu, Ciputra juga sudah memiliki berbagai proyek di calon ibu kota baru, serta pembangunan Mal dan properti lainnya di beberapa kota besar di Indonesia. Bisa dikatakan, masih banyak strategi yang akan dilakukan oleh Ciputra untuk meraup keuntungan. Bahkan, manajemen Ciputra berhasil melampaui target marketing sales 2019 sebesar 1,66% dengan raihan Rp. 6,1 Triliun dari target penuh Rp. 6 Triliun. Dengan demikian, sebagaimana diungkapkan Tulus Santoso selaku Direktur Ciputra Development, target sales marketing Ciputra 2020 tumbuh 10%.

Rekomendasi Saham CTRA Jangka Panjang

Dikutip dari Kontan, M. Nafan, analis sekuritas dari Binaartha strategi yang diambil CRTA dalam sudah cukup bagus. Pasalnya, tren positif properti saat ini berada di segmen hunian terjangkau. Keputusan CTRA untuk membidik milenial dengan pendapatan Rp10 Juta per bulan dianggap sudah tepat.

Saat ini (19/2) Harga saham CTRA berada di level Rp975, mengalami koreksi sebanyak 5 poin dari penutupan sebelumnya yang berada di level 980. Jika dibandingkan dengan pembukaan di awal tahun yakni Rp1.025 per saham, maka CTRA telah mengalami penurunan sebesar Rp50 atau 4,87% secara year to date. Meskipun negatif, saham emiten properti masih dianggap layak untuk dikoleksi.

Maka M. Nafan menyarankan untuk akumulasi beli saham CTRA untuk target jangka panjang di level Rp1.510, dengan proyeksi lebih dari satu tahun. Sahamonline.id juga merekomendasikan beli untuk saham CRTA, dengan peluang mencapai level 1075, namun juga dengan kemungkinan jika harga saham CTRA turun di bawah 975 maka akan mencapai 910.


Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Investasi reksa dana bisa memiliki tingkat pengembalian hingga berkali-kali lipat dibanding dengan tabungan bank, dan merupakan instrumen investasi yang tepat bagi pemula. Bebas setor-tarik kapan saja, Ajaib memungkinkan penggunanya untuk berinvestasi sesuai dengan tujuan finansial mereka. Download Ajaib sekarang.

Artikel Terkait