Saham

Harga Nikel Menguat, Saham INCO Berada di Zona Hijau

saham-inco-vale-indonesia

Harga saham INCO (Vale Indonesia) terus membaik pada Agustus 2019. Vale Indonesia merupakan perusahan tambang dan pengolahan nikel terintegrasi yang beroperasi di Blok Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, Provinsi Sulawesi Selatan.

Sepanjang Agustus 2019, saham INCO mengalami kenaikan yang sangat pesat, yakni 16,33 persen. Mereka memulai bulan ini di angka Rp2.940 per lembar saham menjadi Rp3.460 per lembar saham pada 29 Agustus 2019.

Saham INCO diprediksi bisa naik lagi. Pasalnya, pemerintah mengeluarkan wacana untuk mempercepat larangan ekspor bijih nikel yang akan berlaku pada 2022. Jadi buat kamu yang masih bingung ingin membeli saham, INCO bisa jadi rekomendasi terbaik untuk saat ini.

Presiden Direktur Vale Indonesia yaitu Nico Kanter mengatakan rencana pelarangan ekspor bijih nikel oleh pemerintah berdampak pada harga nikel dunia yang kembali menguat. Dia mengatakan, kenaikan harga nikel disebabkan oleh larangan ekspor bijih nikel berkadar rendah alias nikel ore oleh pemerintah Indonesia. Indonesia berkontribusi sebesar 27 persen pada pasokan nikel di pasar dunia.

“Bagi Vale Indonesia, itu dampaknya positif karena kemudian pasar mengartikan pasokan di dunia berkurang, sedangkan permintaan tetap atau naik,” kata dia di Gedung Bursa Efek Indonesia.

Ingin Temui Joko Widodo

Bahkan, dia berniat untuk bertemu dengan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo untuk bernegoisasi. Pertemuan tersebut akan dihadiri langsung oleh pimpinan dari induk usaha Vale Indonesia di Brasil. Adapun maksud pertemuan Vale Indonesia dan Joko Widodo ialah guna membahas rencana divestasi atau pelepasan sejumlah saham Vale Indonesia sebanyak 20 persen

“Kami akan meminta bos kami (di Brasil) untuk datang bertemu Presiden (Joko Widodo). Insyaallah dapat waktu bertemu sama Presiden karena kalau tidak, siapa yang mau bantu?”

Untuk kamu ketahui, hingga Oktober 2019 mendatang, Vale Indonesia berkewajiban untuk mendivestasi sejumlah 20 persen saham perusahaan. Jumlah tersebut merupakan sisa dari kewajiban divestasi sebesar 40 persen, di mana 20 persen saham lainnya telah didivestasi pada tahun 90-an silam.

Sekilas Vale Indonesia

Didirikan pada bulan Juli 1968, PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) merupakan perusahaan yang mendapat lisensi dari Pemerintah Indonesia untuk melakukan eksplorasi, penambangan, pengolahan dan produksi nikel. Sebagai kontraktor tunggal Pemerintah Indonesia di areal Kontrak Karya (KK), memiliki hak eksklusif di beberapa wilayah yang telah ditentukan di Sulawesi untuk melakukan eksplorasi, pengembangan, penambangan, pengolahan, penimbunan, pengangkutan dan penjualan nikel maupun mineral lain terkait nikel yang terdapat di areal KK.

PT Vale berinduk pada Vale, perusahaan multitambang yang berpusat di Brasil. Vale merupakan pemimpin global dalam produksi bijih besi dan salah satu produsen nikel terbesar di dunia.

PT Vale mengoperasikan salah satu operasi tambang dan pengolahan nikel laterit terpadu terbesar di dunia yang berlokasi di dekat Sorowako di Pulau Sulawesi, Indonesia. Operasi bisnis kami terdiri dari penambangan dan pengolahan bijih menjadi produk nikel dalam matte, yaitu produk yang digunakan dalam pembuatan nikel rafinasi. Produksi kami pada tahun 2014 mencapai 78.726 ton nikel dalam matte. Ini merupakan produksi tertinggi yang pernah dicapai, melampaui rekor sebelumnya yaitu 76.727 ton pada tahun 2007.


Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Investasi reksa dana bisa memiliki tingkat pengembalian hingga berkali-kali lipat dibanding dengan tabungan bank, dan merupakan instrumen investasi yang tepat bagi pemula. Bebas setor-tarik kapan saja, Ajaib memungkinkan penggunanya untuk berinvestasi sesuai dengan tujuan finansial mereka. Download Ajaib sekarang.

Artikel Terkait