Ajaib.co.id – Pandemi Covid-19 memang berbahaya, selain untuk kesehatan tubuh, pandemi covid juga bisa menyerang kesehatan perusahaan. Gara-gara virus ini, perusahaan banyak yang terancam gulung tikar karena tidak dapat melakukan aktivitas bisnis seperti biasanya. Lalu, apakah ada solusinya?
Bangkrut atau gulung tikar adalah salah satu momok paling menyeramkan untuk pelaku bisnis. Meskipun hal ini adalah risiko dari mendirikan perusahaan, tetapi tidak ada yang pernah siap untuk menghadapi kebangkrutan. Pasalnya, setiap pengusaha pasti ingin bisnisnya terus berjalan dan menjadi pundi-pundi penghasilan bagi mereka.
Dilansir dari Detik Finance, Organisation of Economics Co-operation and Development (OECD) memprediksi setengah dari usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) per September nanti akan menghadapi ancaman gulung tikar.
Kebangkrutan di tengah pandemi Covid-19 yang terjadi pada UMKM ini terproyeksikan disebabkan oleh ketidakmampuan membayar cicilan kepada bank. Namun, secara umum, sebenarnya ada beberapa hal yang bisa menyebabkan perusahaan gulung tikar. Dua hal paling umum adalah sebagai berikut ini:
Terus-menerus Merugi
Perusahaan sesehat apapun, juga bisa mengalami kerugian terus menerus jika berada di kondisi ekonomi yang memprihatinkan. Di dalam pandemi ini, daya beli masyarakat menjadi berkurang jauh karena keterbatasan cara untuk mendapatkan penghasilan. Seiring dengan itu, produk dari perusahaan juga bisa mengalami penurunan omzet.
Penurunan omzet terus-terusan ini berbahaya untuk perusahaan karena bisa membuat perusahaan terus merugi. Puncaknya, perusahaan UMKM bisa saja gagal mengembalikan modal yang mereka pinjam kepada bank.
Pengelolaan Keuangan yang Buruk
Jika melihat pandemi sebagai faktor eksternal, gulung tikar juga bisa terjadi dari faktor internal, yakni buruknya pengelolaan keuangan. Di saat pandemi seperti ini, manajemen keuangan menjadi hal yang penting agar uang yang keluar bisa lebih efisien dan efektif demi tetap berjalannya aktivitas bisnis.
Dengan pengelolaan uang yang buruk, perusahaan akan kesulitan untuk memutar uangnya di sendi-sendi bisnis yang krusial. Bila hal ini tetap dibiarkan terjadi, tinggal menunggu waktu saja perusahaan menemui ajal kebangkrutannya.
Solusi untuk Menyelamatkan UMKM di tengah Pandemi
Uluran Tangan Pemerintah
Keberadaan UMKM sebenarnya sangat membantu pemerintah untuk mengentaskan pengangguran dengan menciptakan lapangan kerja baru. Demi menjaga stabilitas ekonomi negara, pemerintah perlu ikut turun tangan membantu UMKM.
Caranya, pemerintah bisa menggantikan perank Bank sebagai wahana permodalan untuk UMKM. Karena, semakin banyak UMKM yang terselamatkan, maka semakin sedikit angka pengangguran yang bertambah.
evaluasi Perusahaan
Untuk UMKM, tentunya tidak boleh hanya mengharapkan bantuan dari pihak luar saja. Sebagai usaha menyelamatkan bisnisnya, UMKM perlu melakukan evaluasi. Perusahaan harus tahu, bagian-bagian apa saja yang tidak efektif di masa seperti ini. Jika sudah menemukannya, perusahaan bisa memangkas beban operasional di posko tersebut dan mengalihkannya ke sektor yang lebih potensial.
Dengan begitu, perusahaan bisa memangkas biaya yang tidak perlu untuk kepentingan yang memang menjadi penentu aktivitas bisnis berjalan atau tidak.
Mencari Investor
Meskipun sulit, hal ini bisa dilakukan. Jika usaha kamu dirasa memiliki nilai oleh investor, ada kemungkinan mereka mau berinvestasi di tempat kamu. Hal yang kamu butuhkan adalah apa yang perusahaan kamu miliki yang menjadi nilai unik dibanding perusahaan lainnya.
Jika kamu bisa menemukan hal yang menonjol tersebut di dalam perusahaan kamu, bisa jadi investor tertarik untuk memberikan dana bantuan.