Obligasi

Hitung Keuntungan Investasi Obligasi Yukk

Seminar Investasi Saham

Ajaib.co.id – Untuk menghitung hasil keuntungan investasi obligasi tidak mudah. Untuk itu kamu perlu menyimak informasi selajutnya.

Obligasi secara sederhana merupakan surat utang yang diterbitkan suatu institusi di bursa efek indonesia (BEI). Secara jenis, obligasi dibedakan berdasarkan penerbitnya, yaitu obligasi pemerintah dan obligasi swasta. Obligasi pemerintah juga disebut Surat Berharga Negara (SBN).

Umumnya, obligasi pemerintah lebih dicermati pelaku pasar karena nilai pokok pengembalian dan bunganya dijamin pemerintah sehingga sangat minim risiko. Obligasi yang diterbitkan pemerintah Indonesia telah mendapat peringkat layak investasi dari tiga lembaga pemeringkat internasional.

Sekilas Tentang SBN

Dengan subscribe/membeli obligasi artinya kamu meminjamkan uangmu kepada negara. Kamu sebagai pembeli obligasi akan disebut sebagai kreditur sedangkan lembaga yang menerbitkan obligasi disebut debitur. Besaran keuntungan yang diberikan kepada kamu sang debitur oleh kreditur disebut dengan kupon yang dibagikan sebulan sekali. Obligasi memang diluncurkan untuk menambal defisit keuangan, sehingga kamu yang membeli obligasi artinya turut berkontribusi membantu negeri ini.

Surat Berharga Negara (SBN) adalah Surat Utang Negara (SUN) dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). SBN itu ada empat, yaitu; Sukuk Tabungan (ST), Obligasi Ritel Indonesia (ORI), Sukuk Ritel (SR), dan Saving Bond Retail (SBR).

Untuk dapat menghitung potensi keuntungan SBN, kalian perlu tahu karakteristik SBN yang dipilih. 

SBR dan ST misalnya, harganya tidak akan berubah karena tidak diperjualbelikan di pasar sekunder tapi bisa dicairkan sebelum jatuh tempo. Sedangkan ORI dan SR harganya bisa berubah naik lebih tinggi atau lebih rendah karena diperjualbelikan di pasar sekunder dengan kupon tetap.

Menghitung Keuntungan Investasi Obligasi

Diketahui minimal pembelian ORI017 adalah satu juta rupiah sedangkan maksimal adalah tiga miliar rupiah per orang.

Jika kamu misalnya sudah membeli ORI017 sebesar Rp10 juta, dengan kupon tetap sebesar 6,4% per tahun. Maka setiap bulannya kamu bisa mendapatkan Rp45.333 dari kupon (bunga) yang dibagikan dengan rincian sebagai berikut;

  • Rp10.000.000 x 6,4% = Rp640.000
  • Jika pajak kupon obligasi adalah sebesar 15%, maka Rp640.000 – (Rp640.000 x 15%) = Rp544.000
  • Kupon akan dibagikan setiap bulan, jadi Rp544.000 dibagi 12 bulan, maka per bulan kamu akan menerima Rp45.333

Jika disetahunkan, maka total kupon yang diterima adalah Rp544.000.

Dengan tenor selama tiga tahun maka total penghasilan yang didapat dari kupon adalah Rp544.000 x 3 tahun = Rp1.632.000

Jika kita asumsikan di tahun ketiga saat pembayaran pokok dibayarkan ternyata tidak ada kenaikan pada harga obligasi maka kamu akan menerima pokok utuh sebesar investasi awal kamu yaitu Rp10.000.000. Nah, dengan begitu total yang kamu terima adalah Rp11.632.000  atau keuntungan total sebesar 16,32%.

Namun jika di tahun ketiga pada saat itu misalnya harga obligasi meningkat sebesar 10% maka kamu akan menerima pokok bukan Rp10 juta namun Rp11 juta.

Dengan demikian total yang kamu terima adalah Rp11.000.000 ditambah Rp1.632.000 atau sebesar Rp12.920.000. Diketahui modal awalmu Rp10.000.000, jika total yang kamu terima adalah Rp12.632.000 maka artinya kamu memiliki 26,32% keuntungan.

26,32% keuntungan bukanlah tidak mungkin. Dilansir dari Infovesta, sebelumnya saja di tahun 2016-2017 saat suku bunga BI 7 day repo rate menurun dari 5,5% menjadi 4,25% obligasi pemerintah memberikan imbal hasil 23% [8]. Tidak terlalu jauh dari persentase imbal hasil yang baru saja kita perkirakan, bukan?

Dengan membeli ORI017 kamu akan membantu pemerintah untuk mendanai proyek misalnya jalan tol. Minimal pembelian adalah Rp1 juta. Jika kamu ingin mencoba membeli ORI dengan harga di bawah Rp1 juta kamu bisa coba Reksa Dana berbasis obligasi seperti Reksa Dana Pendapatan Tetap (RDPT).

Pengembalian keuntungan dari reksadana pendapatan tetap bisa terus  meningkat jika tidak terindikasi adanya kemungkinan kenaikan suku bunga. Dengan minimal Rp10.000 saja kamu sudah bisa membeli berbagai macam RDPT yang pilihannya bisa kamu lihat di Ajaib. Menariknya lagi kamu bisa cairkan RDPT kapanpun, dengan setelmen beberapa hari.

Sekilas Tentang ORI017

Baru-baru ini sejak tanggal 15 Juni 2020, ORI017 ditawarkan kepada semua investor ritel. Dengan kupon tetap sebesar 6,4% per tahun, penawaran ditutup tanggal 9 Juli 2020 [3]. ORI017 adalah obligasi negara dengan jangka waktu tiga tahun, mudah diperjualbelikan dengan keuntungan berupa kupon (bunga) dan keuntungan selisih jual-beli [3]. ORI017 masih agak lebih baik dari Obligasi Negara tenor 3 tahun yang memiliki imbal hasil 6,3998 persen per tanggal 12 Juni 2020[4].

Yang menarik adalah kupon dibayarkan rutin setiap bulan dan obligasimu bisa dijual kapan saja kepada sesama pelaku pasar jika harganya naik atau turun [3]. ORI juga dijamin oleh negara 100% jadi kamu bisa yakin bahwa investasi ini aman. Kamu tidak perlu khawatir tentang pembayaran kupon maupun pokok-nya karena pasti dibayar oleh negara [1].

Sebagai informasi saja, penerbitan ORI kali ini sudah melebihi target alias oversubscribed. ORI017 laris terjual dengan total Rp17,5 Triliun jelang penutupan pemesanan, yang mana pemerintah menargetkan mendapat 10 Triliun rupiah saja sebelumnya [5].

Hal ini bukan tanpa sebab, obligasi memang cenderung menarik jika suku bunga acuan BI 7 day repo rate mengalami penurunan. Seperti yang kita tahu suku bunga acuan BI 7 day repo rate mengalami penurunan tiga kali di tahun 2020 di mana awalnya 5% menjadi tinggal 4,25% saja [6]. Sebagai informasi, ketika suku bunga turun kita bisa mengharapkan harga obligasi naik [7]. Sehingga membeli ORI yang harganya bisa naik atau turun karena diperdagangkan di pasar sekunder saat ini cenderung menguntungkan.

Kita bisa berkaca pada tahun 2016-2017 yang merupakan masa keemasan obligasi [8]. Dalam periode tersebut suku bunga acuan BI 7-day-repo rate juga mengalami penurunan dari 5,5% menjadi 4,25% saja [8]. Saat itu secara rata-rata pemegang obligasi pemerintah mendapatkan imbal hasil hingga 23%[8]! Imbal hasil dalam obligasi artinya keuntungan kupon ditambah dengan keuntungan selisih jual-beli.

Maka, tidak mengherankan kalau ORI017 laris diburu masyarakat saat ini. ORI dapat diperjualbelikan dan harganya berbanding terbalik dengan pergerakan suku bunga. Jika kamu penasaran dengan suku bunga BI 7 day repo rate terkini, kamu bisa pantau di situs milik Bank Indonesia [https://www.bi.go.id/id/moneter/bi-7day-RR/data/Contents/Default.aspx].

Nah, dengan inflasi yang rendah di tahun 2020 yaitu 1,96% per bulan Juni 2020 maka tak ada alasan bagi Bank Indonesia untuk menaikkan suku bunga [9]. Inflasi malah cenderung menurun di mana sebelumnya berturut-turut di bulan Maret, April, Mei adalah sebagai 2,96%; 2,67% dan 2,19% [9]. Dibandingkan tahun-tahun sebelumnya pun inflasi mengalami tren turun yang mana sebelumnya di tahun 2016 dan 2017 inflasi berada di angka 3% hingga 4% kini hanya 1%an saja [9].

Maka terbuka kemungkinan suku bunga dapat diturunkan kembali untuk membangkitkan pertumbuhan ekonomi. Kamu bisa pelajari ini di artikel sebelumnya yang membahas siklus pertumbuhan ekonomi. Jika suku bunga kembali diturunkan maka imbal hasil yang akan diterima investor obligasi akan lebih tinggi.

Artikel Terkait