Bisnis & Kerja Sampingan

Cuan dari Green Business, Ini 7 Tips Rintis Bisnis Hijau

green-business

Ajaib.co.id – Krisis lingkungan yang menyebabkan peningkatan polusi dan pemanasan global telah melambungkan isu go green. Kini, muncul berbagai ide green business sebagai salah satu upaya dalam memerangi kerusakan lingkungan.

Green business adalah konsep dalam berbisnis yang tidak hanya berorientasikan kepada keuangan semata. Namun, juga memerhatikan dan mengurangi dampak sosial dan lingkungan yang ditimbulkan dari kegiatan usaha yang dijalankan.

Dampak ini mencakup dampak yang muncul bagi masyarakat di sekitar operasional, lingkungan, penggunaan sumber daya, produk yang dihasilkan, hingga memperhatikan para pekerja. Dengan menerapkan green business berarti kamu menjalankan usaha yang memperhatikan aspek keberlanjutan terhadap lingkungan.

Sebenarnya, saat ini sudah banyak perusahaan dan brand besar yang sudah menerapkan prinsip green business seperti IKEA, Nike, dan Adidas. Mereka menggunakan bahan bekas hingga menghasilkan produk yang lebih ramah lingkungan.

Kini, kamu juga bisa ikut berperan dalam menjaga bumi dengan menjadi seorang green entrepreneurship. Dalam menjalankan bisnis green business, maka harus mengacu kepada tiga prinsip utamanya yakni reduce, reuse, dan recycle.

Sebab, dengan tiga hal ini, green business bisa diterapkan dengan baik. Reduce berarti, mengurangi pemakaian benda atau energi tertentu seperti listrik. Sehingga, bisa meminimalisir produksi sampah.

Dengan prinsip reuse, maka usaha yang dijalankan memanfaatkan atau memakai kembali barang-barang yang sudah digunakan. Melalui kreativitas dan jeli melihat peluang, maka kamu bisa menghasilkan produk yang memiliki nilai jual lebih.

Prinsip terakhir, recycle dengan mendaur ulang barang bekas yang dianggap sampah oleh orang lain. Dengan menerapkan minimal satu dari prinsip itu, kamu sudah bisa menjalankan usaha green business. Berikut, ide green business yang bisa kamu lakukan dalam menghimpun keuntungan sembari memberi dampak positif bagi lingkungan:

5 Ide Green Business yang Ramah Lingkungan

1. Tas Belanja atau Totebag

Kamu bisa memanfaatkan peluang dari Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik dengan memproduksi tas belanja atau totebag. Sebab, di beberapa Provinsi seperti Bali dan DKI Jakarta sudah melarang penggunaan kantong plastik.

Di sisi lain, semua orang masih membutuhkan kantong saat berbelanja. Terlebih, dalam satu hari satu orang bisa berbelanja lebih dari satu kali. Maka, kamu bisa memproduksi tas belanja atau totebag dengan berbagai bentuk, ukuran, dan model.

Kamu, bisa menyasar segmen tertentu, seperti pengemas K-pop dengan memasang foto idolanya pada produk yang dihasilkan. Kamu, juga bisa menggunakan bahan yang ramah lingkungan hingga menggunakan kembali kain-kain yang sudah ada.

2. Alat Makan Ramah Lingkungan

Booming-nya minuman kekinian, seperti boba dan kopi membuka peluang untuk memproduksi berbagai produk ramah lingkungan. Salah satunya dengan memproduksi sedotan yang bisa digunakan kembali.

Sedotan ini bisa berbahan kayu, bambu, ataupun stainless steel. Tak sedikit, penggunaan kertas sebagai bahan dasar membuat sedotan. Hal ini, juga bisa diterapkan untuk peralatan makan lainnya seperti sendok, garpu, hingga piring. Kuncinya, harus bisa menghasilkan produk dengan tampilan dan desain yang menarik.

Begitu pun untuk botol minuman bisa digarap demi memerangi penggunaan botol plastik sekali pakai. Terlebih, semakin banyak kedai kopi yang memberikan potongan harga bagi pembeli yang menggunakan botol minuman sendiri.

3. Produk Kecantikan Ramah Lingkungan

Semua orang ingin bersih dan cantik, sehingga kebutuhan akan produk ini akan selalu ada. Namun, masih sedikit tersedia produk yang ramah lingkungan bahkan hanya menggunakan produk organik. Kamu, bisa memanfaatkan kesempatan ini dengan menjalankan green business ini.

Akan tetapi, kamu harus berkolaborasi atau membutuhkan lulusan farmasi dan orang yang sudah ahli meracik produk ini. Sebagai contoh, para pembuat sabun ini menggunakan bahan alami yang berasal dari minyak atau pun susu kambing.

Jangan lupa, menambahkan berbagai wangi alami yang seperti bunga-bungaan hingga bau buah-buahan. Pengemasan juga menjadi aspek paling penting demi menarik minat calon pembeli.

Baca Juga: 7 Cara Mengatur Keuangan untuk Penghasilan Tidak Tetap

4. Sayur dan Buah Organik

Bila kamu suka bercocok tanam, bisa memulai green business di sektor agribisnis dengan menanam sayur dan buah organik. Sebab, semakin banyak orang yang memburu berbagai produk organik ini.

Tak sulit untuk memulai bisnis ini dan tak harus memiliki lahan perkebunan yang luas. Cukup memanfaatkan pekarangan rumah atau area rooftop. Kunci dari bisnis ini, Anda harus bisa menghasilkan sayur dan buah tanpa mendapatkan pestisida atau pupuk kimia.

Anda bisa memanfaatkan pupuk kompos maupun pupuk kandang dalam memastikan nutrisi bagi tanaman. Metode penanaman yang relatif sulit, membuat produk ini dibanderol dengan tarif yang lebih mahal.

5. Pupuk Kompos

Pandemi yang memaksa masyarakat untuk tetap berada di rumah menumbuhkan minat untuk bercocok tanam. Meski, kondisi sudah kembali membaik, sebagian orang masih mempertahankan kebiasaan merawat tanaman hias mereka.

Ini menjadi kesempatan yang baik untuk memulai green business yang menghasilkan pupuk kompos. Model bisnis ini juga tak memerlukan modal yang besar. Cukup dengan mengumpulkan sampah organik dan mengolahnya menjadi pupuk kompos.

Kamu bisa memasarkan secara digital maupun menjual produk ini di berbagai ecommerce. Pemasaran akan lebih tepat bila dilakukan kepada orang pecinta tanaman.

6. Bank Sampah

Sampah masih menjadi persoalan yang belum bisa terselesaikan hingga saat ini. Kamu bisa turut mengurangi masalah ini dengan mendirikan usaha bank sampah. 

Sebab sampah bisa diubah menjadi uang bila dikelola dengan baik. Seiring semakin banyaknya perusahaan besar menerapkan bisnis recycle.

Maka, kamu bisa memulai dengan mengumpulkan sampah dari lingkungan sekitar. Dengan membeli sampah para tangga sesuai jenis dan beratnya. Namun, kamu harus bisa menyosialisasikan pembilahan sampah agar sampah yang disetor sudah terkelompokkan dengan baik.

Setelah itu, kamu bisa menjual kembali semua yang ada di bank sampah kepada agen tertentu dan mendapatkan uang. Maka, sebelum memulai bisnis ini, sebaiknya kamu sudah menemukan agen ataupun pemasok dari bank sampah yang akan dijalani nantinya.

Baca Juga: 5 Cara Menabung 5 Juta dalam 3 Bulan Menurut Pakar Keuangan

7. Sewa Sepeda

Tren bersepeda semakin digemari seiring munculnya berbagai komunitas sepeda dan kesadaran orang untuk hidup sehat. Namun, tak semua orang memiliki sepeda sendiri karena alasan keterbatasan finansial hingga malas untuk merawatnya.

Mendirikan bisnis jasa sewa sepeda bisa mendapatkan keuangan sendiri sembari mengurangi polusi udara yang sudah ada. Bahkan, bisnis ini secara tidak langsung turut mengurangi kemacetan yang sudah ada.

Biasanya, penyewa harus menggunakan KTP atau kartu identitas lainnya sebagai jaminan. Tarif sewa pun berkisaran Rp10.000 hingga Rp20.000 per jam. Namun, bila memiliki kemampuan atau modal lebih, bisa membuat aplikasi penyewaan tersendiri sehingga proses penyewaan akan lebih mudah.

Artikel Terkait