Dunia Kerja

Etos Kerja Artis Kpop, Apakah Jadi Pangkal Depresi?

Etos Kerja

Artis Kpop ternama, Sulli F(x) ditemukan meninggal dunia di kediamannya pada pertengahan September. Ia tewas gantung diri diduga karena depresi akibat cyber bullying yang diterimanya oleh warganet di sosial media. Idol yang masih berusia 25 tahun ini artis Kpop kesekian yang tewas karena gangguan kesehatan mental. 

Sebelumnya ada beberapa nama artis Korea lainnya yang bunuh diri karena bunuh diri. Salah satu faktor utamanya adalah etos kerja yang selama ini dianut.

Industri pop Korea Selatan memang dikenal kelam dan penuh perjuangan. Butuh latihan keras untuk mencapai popularitas karena persaingan yang tinggi. Akibatnya banyak artis Kpop yang merelakan seluruh waktu dan tenaganya demi menjadi bintang.

Karena dituntut harus tampil sempurna, para idola ini kemudian tidak bisa mengeluarkan keluh kesahnya ke publik. Jika sudah di puncak karier, banyak dari mereka yang terikat kontrak yang tidak manusiawi dan menjadi objek kebencian warganet. Berikut ini adalah tiga artis Korea paling dikenal publik Indonesia yang tewas karena gangguan kesehatan mental antara lain:

1.      Jang Ja-Yeon (2009)

Aktris ini dikenal publik Indonesia lewat perannya di drama Boys Before Flower bersama aktor Lee Min Ho. Diduga ia bunuh diri karena depresi klinis yang dideritanya. Hal ini karena banyaknya pelecehan seksual dan fisik yang kerap diterimanya. Ada pula anggapan jika ia sering dipaksa terlibat prostitusi aktris oleh eksekutif perusahaan untuk mempertahankan kariernya.

2.      Park Yong Ha (2010)

Ia terkenal dalam perannya di drama Winter Sonata selain juga merupakan penyanyi. Diduga ia menderita depresi karena tekanan pekerjaan dan penyakit kanker yang diderita ayahnya. Park Yong Ha gantung diri di apartemennya dengan kabel charger camcorder.

3.      Kim Jong-Hyun (2017)

Anggota boyband Shinee ini bunuh diri dengan menghirup karbon dioksida. Kematiannya juga diawali dengan pesan selama tinggal yang dikirimkan ke kakaknya. Vokalis utama grupnya ini diketahui menderita Major Depressive Disorder (MDD) karena tekanan pekerjaannya selama ini.

Sejumlah kasus ini menunjukkan jika etos kerja industri entertainment Korea yang tak kenal ampun berdampak pada kondisi mental artisnya. Bunuh diri memang menjadi penyebab kematian tertinggi keempat di Korea Selatan pada 2012. WHO juga menempatkan Korea di peringkat ke-10 negara dengan angka bunuh diri tertinggi di dunia.

Ironisnya, kabar bunuh diri Sulli berhasil menguntungkan agensinya SM Entertainment di bursa saham. Saham agensi yang juga membawahi boyband Super Junior ini melesat 8,13% saat beritanya pertama kali tersebar pada Senin, (14/10) lalu. Meski demikian, skandal ini kemudian jatuh hingga 0,27% senilai 37.150 won/saham.

Fluktuasi harga saham SM Entertainment ini menunjukkan unsur sentimen pasar. Berbagai isu, kabar, skandal, dan info terkait perusahaan memang berpengaruh pada naik dan turunnya harga saham. Kasus bunuh diri Sulli secara tidak langsung memberikan dampak negatif pada SM sehingga pemegang saham beramai-ramai melepas kepemilikannya.


Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Investasi reksa dana bisa memiliki tingkat pengembalian hingga berkali-kali lipat dibanding dengan tabungan bank, dan merupakan instrumen investasi yang tepat bagi pemula. Bebas setor-tarik kapan saja, Ajaib memungkinkan penggunanya untuk berinvestasi sesuai dengan tujuan finansial mereka. Download Ajaib sekarang.

Artikel Terkait