Perencanaan Keuangan

Generasi Sandwich, 3 Tips Ini Bisa Bantu Perbaiki Keuanganmu

generasi-sandwich

Apakah saat ini kamu terdesak oleh beragam kebutuhan keuangan keluarga, mulai dari biaya sekolah anak sampai biaya hidup orang tua? Tidak bisa menikmati gaji sendiri karena selalu habis untuk kebutuhan anggota keluarga lain setiap hari? Kamu mungkin termasuk generasi Sandwich.

Generasi Sandwich adalah julukan untuk menyebut orang-orang yang harus menanggung biaya hidup bagi minimal tiga generasi sekaligus, yaitu diri sendiri, anak-anaknya, serta orangtuanya. Situasinya terjepit di tengah bak selembar keju yang diapit dua lembar roti tawar, sehingga Generasi Sandwich sering mengalami masalah keuangan terus-menerus.

Seseorang yang termasuk generasi Sandwich juga dapat “mewariskan” kesulitan keuangan kepada anaknya, sehingga sang anak menjadi generasi Sandwich berikutnya. Padahal, sebenarnya kita bisa memutus mata rantai generasi Sandwich dengan pengelolaan keuangan pribadi yang lebih baik.

Walaupun kita harus menanggung banyak beban berat saat ini, kita dapat meringankan beban-beban keuangan kita dalam jangka panjang. Bagaimana caranya? Berikut ini tiga (3) tips khusus untuk memperbaiki situasi keuangan generasi Sandwich.

1. Generasi Sandwich Harus Buat Anggaran Sesuai Urutan Prioritas

Tahap pertama dalam pengelolaan keuangan pribadi, kamu perlu menghitung seberapa besar beban yang akan kamu tanggung. Dalam tahap ini, bagilah pencatatan menjadi tiga: kamu dan pasanganmu, anak-anakmu, serta orangtuamu.

Catatlah semua kebutuhanmu dan pasanganmu, beserta semua sumber pendapatan kalian tiap bulan. Perhatikan bahwa kalian hanya bisa membantu memenuhi kebutuhan orang lain ketika kebutuhan kalian sendiri sudah terpenuhi. Setelah itu, catatlah kebutuhan anak-anak dan orang tua.

Buatlah daftar semua kebutuhan berdasarkan urutan prioritasnya. Pertimbangkan juga apakah suatu pengeluaran itu wajib atau tidak, serta apakah pengeluaran itu dapat dihemat. Umpamanya, biaya membuat kopi sendiri lebih murah daripada membeli kopi dari kafe kekinian. Orang yang sibuk bekerja 8 jam per hari juga dapat menghemat biaya makan di luar dengan memasak nasi sendiri dan hanya membeli lauk di restoran.

Berikutnya, tinjaulah anggaran untuk anak-anak. Kita memang berkewajiban untuk memenuhi kebutuhan anak-anak dalam usia sekolah. Namun, anak-anak yang sudah berstatus mahasiswa atau lebih tua lagi semestinya hanya membutuhkan subsidi terbatas saja.

Terakhir, diskusikan langsung dengan orang tuamu tentang prioritas kebutuhan keuangan mereka. Pastikan berapa besar beban keuangan yang dapat mereka penuhi sendiri, serta berapa besar yang membutuhkan bantuanmu untuk memenuhinya. Pertimbangkan juga bersama-sama: apakah kebutuhan-kebutuhan itu bersifat primer, sekunder, atau tersier?

Perkara keuangan orang tua ini juga dapat didiskusikan bersama dengan saudara yang sama-sama mampu memberikan bantuan finansial. Meskipun diskusi seperti ini seringkali sulit dilakukan, komunikasi yang terus terang dapat membantu memperbaiki kondisi keuangan keluarga.

2. Amankan Kondisi Keuanganmu Dulu

Banyak orang sering memprioritaskan berbakti pada orang tua, sembari mengesampingkan kebutuhan diri sendiri dan anak-anaknya. Ya, kita semua memang harus berbakti kepada orang tua. Tapi kalau kondisi keuangan kita sendiri tidak aman, bagaimana mungkin kita dapat terus membantu orang tua dalam jangka panjang?

Generasi Sandwich sebaiknya mengamankan kondisi keuangan pribadi dulu dengan menyiapkan minimal tiga rekening untuk dana darurat setara minimal 6x pengeluaran bulanan, asuransi kesehatan, dan program pensiun. Agar tak membebani kondisi keuangan, mulailah dengan mencicil dana darurat dan memenuhi iuran BPJS bulanan terlebih dahulu. Setelah itu, baru memikirkan dana pensiun serta asuransi tambahan.

PNS atau pegawai swasta formal mungkin sudah mengikuti program pensiun dari perusahaan masing-masing, sehingga tak perlu pusing lagi memikirkannya. Namun, pekerja nonformal perlu mendaftar program pensiun sendiri. Beberapa pilihan program pensiun antara lain BPJS Ketenagakerjaan, Tabungan Rencana, serta Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK).

3. Kembangkan Asetmu dengan Berinvestasi

Banyak orang berpikir sudah punya dana darurat, asuransi, dan dana pensiun saja sudah cukup. Padahal, ketiganya hanya sekedar memenuhi kebutuhan dasar kita saja. Ketiganya tidak akan bisa membantu kita untuk memenuhi cita-cita seperti naik haji, menyekolahkan anak ke universitas bergengsi, ataupun mengubah kondisi ekonomi anak-cucu.

Kamu perlu berinvestasi juga agar dapat mengembangkan aset dan memenuhi cita-cita. Mulailah dengan memelajari dunia investasi dan memilih satu aset investasi jangka panjang, contohnya reksa dana dan saham dividen. Modal awal berinvestasi tak harus besar, bisa dimulai bahkan dengan anggaran Rp100 ribu per bulan saja.

Seiring dengan meningkatnya wawasan seputar investasi dan bertumbuhnya pundi-pundi, kamu bisa mulai menjajal dunia trading saham dan Aset Kripto. Namun, trading bukanlah suatu hal yang direkomendasikan untuk mereka yang memiliki kondisi keuangan amburadul.

Oleh karena itu, amankanlah kondisi keuanganmu dulu sebelum menapaki dunia trading. Ajak pula anak-anak untuk belajar menata keuangan dan mulai berinvestasi sejak dini. Jerih payahmu saja belum tentu mampu memutus tuntas mata rantai generasi Sandwich dalam keluargamu, tetapi anak-anakmu merupakan kunci bagi masa depan yang lebih baik.

Mulai Investasi di Ajaib Sekuritas Sekarang!

Sebagai aplikasi trading saham terbaik, Ajaib Sekuritas hadir untuk memberikan pengalaman trading yang lebih cepat, aman, dan handal. Yuk #JadiTraderHandal bersama Ajaib sekarang!

Proses pendaftarannya mudah dan 100% online. Ada berbagai fitur menarik yang tersedia untuk membantu Anda memaksimalkan potensi profit dari trading saham, salah satunya X-TRA Day Trading. Anda dapat menikmati X-TRA buying power hingga 7x lipat untuk maksimalkan potensi cuan.

Jadi, tunggu apalagi? Yuk, download aplikasi Ajaib sekarang! Untuk trader crypto, Anda juga dapat mendownload aplikasi trading Ajaib Kripto

Artikel Terkait