Ekonomi

Bank Sentral Adalah Otoritas Moneter Tertinggi, Apa Tugasnya?

bank-sentral-adalah

Bank sentral adalah lembaga yang bertanggung jawab menentukan kebijakan moneter, mengatur dan mengawasi sistem perbankan, serta menjaga stabilitas keuangan suatu negara. Bank sentral biasanya dituntut agar mengambil keputusan secara independen, bebas dari kepentingan politik.

Apa saja tujuan bank sentral dan bagaimana cara mereka melaksanakan tugas-tugasnya? Artikel ini akan mengulasnya dengan lengkap.

Pengertian Bank Sentral

Bank sentral adalah lembaga yang bertugas mengelola kebijakan moneter, yaitu segala hal yang berkaitan dengan jumlah uang beredar (money supply). Hal ini menegaskan perbedaannya dengan Departemen Keuangan suatu negara yang bertugas khusus mengurus pengeluaran dan pemasukan negara.

Hampir semua negara di dunia memiliki bank sentralnya sendiri yang dinaungi oleh undang-undang setempat. Amerika Serikat memiliki Federal Reserve (The Fed). Inggris memiliki Bank of England (BoE), Zona Euro memiliki European Central Bank (ECB), Jepang memiliki Bank of Japan (BoJ), Australia memiliki Reserve Bank of Australia (RBA), Indonesia memiliki Bank Indonesia (BI).

Pimpinan suatu negara memilih pimpinan bank sentral dengan persetujuan badan legislatif setempat. Demikian pula di Indonesia, Presiden RI mengusulkan dan mengangkat Gubernur BI dengan persetujuan DPR. Kendati demikian, undang-undang menuntut pengambilan keputusan bank sentral harus independen dan sesuai dengan kondisi ekonomi negeri (tidak mengikuti kepentingan politik tertentu).

Tujuan Bank Sentral

Setiap bank sentral dapat memiliki mandat berbeda-beda, sesuai dengan undang-undang yang berlaku di negaranya. Meskipun demikian, kita dapat merangkum tujuan bank sentral secara umum menjadi lima poin utama:

  1. Mencapai stabilitas harga, yaitu laju inflasi sesuai dengan target tertentu.
  2. Menjaga pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan.
  3. Mencapai tingkat pengangguran yang rendah, atau bahkan mewujudkan full-employment.
  4. Memelihara stabilitas nilai tukar mata uang.
  5. Menjaga stabilitas sistem keuangan dan perbankan.

Ada dua kata penting yang perlu diperhatikan di sini, yaitu “stabilitas” dan “berkesinambungan“. Bank sentral tidak menargetkan inflasi dan pengangguran terendah. Bank sentral juga tidak mengejar nilai tukar terkuat ataupun pertumbuhan ekonomi tertinggi. Bank sentral bertujuan menjaga agar semuanya bertumbuh stabil secara berkesinambungan, sesuai dengan kondisi ekonomi terkini.

Mengingat tujuannya adalah stabilitas, maka setiap bank sentral dapat memiliki tujuan dan target berbeda-beda. Contohnya, Bank Indonesia menargetkan inflasi untuk periode 2022-2024 secara berturut-turut sebesar 3,0%, 3,0%, dan 2,5% (deviasi masing-masing ±1%). Sedangkan Federal Reserve AS menargetkan inflasi sekitar 2,0%, dan RBA menargetkan inflasi antara 2,0-3,0%.

Bank sentral biasanya berfokus pada salah satu atau beberapa dari lima tujuan tersebut. Kemudian, mereka akan mengevaluasi kondisi ekonomi secara keseluruhan untuk menyusun kebijakan demi mewujudkannya secara berkesinambungan.

Bagaimana Cara Bank Sentral Melaksanakan Tugasnya?

Bank sentral dapat melaksanakan tugasnya melalui tiga instrumen kebijakan moneter utama. Ketiga instrumen kebijakan moneter itu sebagai berikut.

  1. Giro Wajib Minimum (Reserve Requirement), yaitu simpanan minimum yang harus ditempatkan bank-bank umum di bank sentral.
  2. Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operation), yaitu tindakan bank sentral membeli atau menjual obligasi pemerintah dan sekuritas berkualitas tinggi lainnya.
  3. Suku bunga acuan, yakni referensi suku bunga utama untuk perbankan dan obligasi.

Kebijakan bank sentral dapat dibagi menjadi dua arah, yakni kebijakan moneter longgar (loose monetary policy) dan kebijakan moneter ketat (tight monetary policy). Ketika bank sentral menerapkan kebijakan longgar, pasar biasanya menyebut mereka bersikap “dovish”. Sedangkan saat bank sentral menerapkan kebijakan ketat, pasar biasanya menyebut mereka bersikap “hawkish”.

Kebijakan moneter longgar dapat meningkatkan jumlah uang beredar, contohnya menurunkan GWM, membeli obligasi, dan menurunkan suku bunga. Ketiga kebijakan bank sentral itu akan meningkatkan persediaan dana perbankan, sekaligus mendorong masyarakat untuk meminjam uang dan berbelanja lebih banyak. Dalam situasi ekonomi yang lemah, kebijakan dovish dapat meningkatkan inflasi dan mengurangi pengangguran.

Kebijakan moneter ketat dapat menurunkan jumlah uang beredar, contohnya menaikkan GWM, menjual obligasi, dan menaikkan suku bunga. Ketiganya akan menurunkan persediaan dana bank-bank umum, sekaligus menjadikan masyarakat lebih segan untuk meminjam uang maupun berbelanja. Dalam situasi ekonomi yang overheat, kebijakan hawkish dapat menurunkan laju inflasi dan meningkatkan pengangguran.

Bagaimana dengan Bank Indonesia?

Situs web Bank Indonesia menjelaskan bahwa bank sentral kita ini memiliki satu tujuan tunggal, yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Kestabilan nilai rupiah ini mengandung dua aspek, yaitu kestabilan nilai mata uang terhadap barang dan jasa (inflasi), serta kestabilan terhadap mata uang negara lain (nilai tukar).

Demi merealisasikan tujuan tunggal tadi secara efektif dan efisien, Bank Indonesia memiliki tiga pilar utama.

  1. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter.
  2. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran.
  3. Stabilitas sistem keuangan.

Bank Indonesia mengadakan Rapat Dewan Gubernur BI sebanyak satu kali tiap bulan. Setiap rapat berlangsung selama dua hari.

Rapat hari pertama membahas hasil evaluasi terhadap kondisi dan prospek perekonomian, stabilitas sistem keuangan, sistem pembayaran, serta mengintegrasikan opsi bauran kebijakan. Rapat hari kedua membahas rekomendasi dan penetapan kebijakan moneter, makroprudensial, serta sistem pembayaran dalam satu bauran kebijakan.

Investor dan trader biasanya menanti dan mengamati hasil rapat kebijakan BI, khususnya proyeksi ekonomi serta kebijakan suku bunga. Hasil rapat dapat memengaruhi kinerja saham, obligasi, dan aset investasi lainnya. Umpamanya, keputusan kenaikan suku bunga merupakan kabar yang positif bagi saham perbankan dan negatif  bagi saham properti.

Mulai Investasi di Ajaib Sekuritas Sekarang!

Masa depan kamu tentu akan menjadi lebih terjamin dan aman secara finansial bila kamu berinvestasi bukan? Ajaib Sekuritas hadir untuk memberikan pengalaman investasi yang lebih aman dan tepercaya. Mulai perjalanan investasimu bersama Ajaib Sekuritas sekarang, karena proses pendaftarannya yang mudah dan 100% online, tanpa memerlukan modal yang besar.

Berbagai layanan dan indeks saham juga tersedia dalam rangka mendukung investasimu agar semakin maksimal! Mulai dari saham, reksa dana, margin trading, day trading, dan layanan bagi nasabah premium, Ajaib Prime, bisa kamu temukan di aplikasi Ajaib Sekuritas.

Jadi, tunggu apalagi? Yuk, download aplikasi Ajaib Sekuritas sekarang!

Artikel Terkait