Menjelang pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Jumat (30/08/2019), harga saham (PGAS PT Perusahaan Gas Negara Tbk) berada atau menetap di zona hijau.
BEI mencatat, harga saham PGAS naik menjadi 0,79% ke level Rp1.925 per saham pada Jumat pagi. Volume perdagangan PGAS mencapai 4,5 juta saham senilai Rp8,67 miliar.
PGAS akan menggelar RUPLSB hari ini dengan agenda evaluasi kinerja semester I-2019 sekaligus perubahan susunan pengurus (direksi dan komisaris).
Dilansir dari CNBC Indonesia, Deputi Bidang Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno menjelaskan, hingga saat ini belum ada perubahan susunan pengurus di PGN.
Pihak Kementerian BUMN pun belum mengusulkan pergantian pengurus. Hal itu dikarenakan jika ada pergantian pengurus, maka harus mengusulkan perubahan komisaris.
Ia juga menyebutkan, pada tahun lalu ada agenda serupa yang dijadwalkan. Namun, RUPSLB memutuskan tidak ada pergantian pengurus.
Perlu diketahui, di dalam struktur PGN terdapat sejumlah pemangku kepentingan yang terlibat. Salah satunya adalah PT Pertamina (Persero) selaku pemegang saham mayoritas.
Laba bersih PGAS pada semester I-2019 turun 69,87% menjadi US$54,04 juta jika dibandingkan dengan laba bersih PGAS semester pertama 2018, yaitu sebesar Rp US$179,39 juta.
Berdasarkan laporan keuangan PGAS di Bursa Efek Indonesia (BEI), penurunan laba bersih tersebut terjadi di tengah penurunan pendapatan perusahaan sebesar 6,77% menjadi US$1,79 miliar dari sebelumnya, yaitu US$1,92 miliar.
Pendapatan PGAS tersebut setara dengan sekitar Rp25,4 triliun. Pendapatan tersebut berasal dari hasil penjualan gas sebesar US$1,33 miliar, penjualan minyak dan gas sebesar US$196,2 juta, transmisi gas sebesar US$163,4 juta, dan pendapatan usaha lainnya sebesar US$97,19 juta.
Selama semester I-2019, PGAS mencatatkan laba operasi sebesar US$252,03 juta. Selama periode tersebut, perseroan mencatatkan beban non-cash, di antaranya adalah impairment dan selisih kurs yang mempengaruhi kinerja keuangan di semester I-2019.
Selama periode Januari-Juni 2019, PGN berhasil menyetor gas bumi sebesar 2.938 BBTUD. Rinciannya adalah volume gas distribusi sebesar 932 BBTUD, dan volume transmisi gas bumi sebesar 2.006 BBTUD.
Sementara itu, PGAS menyatakan tertarik untuk mengambil alih bisnis gas yang dijalankan oleh PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. melalui PT Krakatau Daya Listrik.
Direktur Keuangan Perusahaan Gas Negara, Said Reza Pahlevi mengatakan, rencana pembelian saham Krakatau Daya Listrik (KDL) dari Krakatau Steel masih dalam kajian.
Ia mengatakan, keputusan akhir untuk mengambil alih saham KDL bergantung pada hasil kajian. Emiten berkode saham PGAS ini memproyeksikan kajian tersebut akan rampung pada Oktober 2019 – November 2019.
Saat ini, Krakatau Steel mengempit kepemilikan 100% di KDL. Total aset sebelum eliminasi yang dimiliki anak usaha tersebut senilai US$240,14 juta per 31 Desember 2018.
Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Investasi reksa dana bisa memiliki tingkat pengembalian hingga berkali-kali lipat dibanding dengan tabungan bank, dan merupakan instrumen investasi yang tepat bagi pemula. Bebas setor-tarik kapan saja, Ajaib memungkinkan penggunanya untuk berinvestasi sesuai dengan tujuan finansial mereka. Download Ajaib sekarang.