Dunia Kerja

Gaya Kepemimpinan Visi Leadership 4.0 Jadi Kunci Sukses

Gaya Kepemimpinan Visi Leadership 4.0 Jadi Kunci Sukses

Ajaib.co.idDigital leadership adalah gaya kepemimpinan yang mampu beradaptasi dengan pesatnya perkembangan teknologi, perubahan perilaku bisnis, dan inovasi skema profit dalam bisnis.

Revolusi Teknologi yang Melahirkan Disrupsi Ekonomi 

Gaya kepemimpinan yang lahir dari visi Leadership 4.0 ini dinilai akan menjadi kunci sukses bagi dunia bisnis dalam menghadapi tantangan disrupsi ekonomi yang ternyata memang bersifat destruktif bagi perusahaan yang tidak mampu beradaptasi dengan perubahan zaman yang tergolong “mendadak” ini.

Inovasi sistem digital yang berkembang terlalu cepat hingga melampaui kecepatan adaptasi manusianya, telah menimbulkan gangguan pada sistem bisnis banyak perusahaan, bukan sekedar shock therapy. Makin banyak keresahan tentang keberlanjutan timbul pada lini-lini bisnis yang belum menemukan jalur evolusinya.

Menghadapi problem besar ini, diperlukan sosok-sosok super tangkas, lincah, optimis, flexible dan yang terpenting, tidak phobia terhadap digitalisasi, untuk memimpin bisnis segera bertransformasi dan menggapai sukses.

Fakta-fakta Tentang Gaya Kepemimpinan Digital Leader

Temuan berbagai survei di di dunia menunjukkan dampak positif signifikan dari pendekatan Leadership 4.0 pada berbagai aspek, yaitu pertumbuhan profit, kepuasan karyawan, rendahnya tingkat turnover karyawan.

Menurut hasil Survei Oxford Economics – SAP terhadap > 4000 eksekutif di 21 negara, hanya ada 1 dari 5 eksekutif yang bisa digolongkan sebagai digital leader.

Survei itu juga mengungkapkan bahwa:

  1. 87% karyawan perusahaan yang dipimpin digital leader merasakan tingkat kepuasan kerja yang lebih tinggi. 
  2. 76% digital leader mendatangkan profit lebih besar bagi perusahaan. 
  3. 80% digital leader membuat keputusan berdasarkan data, dan 
  4. 63 % di antara mereka menyatakan perusahaannya membuat keputusan secara real time.
  5. Tingkat turn-over karyawan lebih rendah di perusahaan dengan gaya kepemimpinan yang inklusif, berbaur, dan berstruktur adhocracy

6 Ciri Gaya Kepemimpinan Digital Leader

  1. Menyadari bahwa digital bukan melulu tentang proyek keren, melainkan tentang mentransformasi sumber daya manusia dan cara kerja.
  2. Mengembangkan keterampilan digital di seluruh bagian organisasi, bukan hanya sebagian.
  3. Bukan sekedar menyusun strategi digital, tapi mengintegrasikan berbagai proses digital dan teknologi demi memfasilitasi dan membentuk bisnis, serta strategi-strategi yang artistik.
  4. Melengkapi para pemimpin dengan tugas dan budget untuk menguji dan menanamkan cara kerja yang tangkas dan teknologi digital.
  5. Memulai program dan proyek berdasarkan riset dan kebutuhan pengguna, mengulangi apa yang dilakukan dan cara melakukannya sebagai respon terhadap feedback.
  6. Menginspirasi tim dan board of directors tentang manfaat transformasi digital melalui bukti nyata dari tiap konsep, meskipun berskala kecil.

Yang Cair yang Bertahan

Era digital 4.0 bukanlah sebuah era yang sabar. Tidak ada waktu untuk menunggu, tapi banyak waktu untuk tertinggal. Birokrasi pun hampir sepenuhnya runtuh ke dalam adhocracy yang fleksibel, fokus, dinamis dan labil. Semua kehiperaktifan ini bukan demi gaya-gayaan, tapi untuk bertahan dari kepunahan. Startup baru lahir hampir setiap menit, saling balapan mengejar sukses, melintasi jalur bebas marka dan traffic light. Kalau nggak “cair” mana bisa selamat?

Tipe-Tipe Gaya Kepemimpinan

Setidaknya terdapat delapan jenis gaya kepemimpinan yang perlu kamu ketahui. Di mana, tingkat ke efektivitasnya pun tergantung dari beberapa faktor seperti budaya perusahaan, otoritas yang dimiliki, tujuan, dan lain sebagainya.

#1 Demokratis

Tipe ini adalah tipe kepemimpinan yang sebelum membuat keputusan akan memperhitungkan masukan-masukan yang diterima dari orang yang dipimpinnya, seperti karyawan ataupun tim terkait lainnya. Di mana, tim dapat menyuarakan pendapat mereka secara bebas.

Dari masukan itulah pemimpin bisa melihat masalah dari sisi yang berbeda, sehingga dapat mengidentifikasi masalah dan menyelesaikan masalah yang sebenarnya. Selain itu, dengan mendengarkan masukan dari orang yang dipimpinnya, pemimpin tersebut bisa menyelesaikan masalah sebagai usaha bersama sehingga kerja sama tim antara pemimpin dan orang yang dipimpinnya lebih kuat

#2 Otoriter

Tipe ini merupakan lawan dari kepemimpinan demokratis. Di mana, pemimpin dengan gaya ini merupakan pemimpin absolut, mereka biasanya sering mengambil keputusan, tanpa memikirkan orang yang terdampak keputusan yang diambil.

Selain itu kebebasan berpendapat tim yang dipimpinpun sangat terbatas, bahkan bisa dibilang hampir tidak ada. Biasanya pemimpin ini akan mengandalkan rasa takut atau proses pendisiplinan yang kuat. Sangat jarang kepemimpinan cara ini berhasil di sebuah perusahaan.

Umumnya kepemimpinan jenis ini bisa ditemukan di dalam instansi militer, di mana perintah dari atasan adalah hal yang absolut yang harus dipatuhi. Namun, bukan berarti perwira dengan pangkat tinggi bisa melakukan hal seenaknya, namun di dunia militer kepatuhan terhadap perintah dan SOP yang berlaku bisa berdampak pada keselamatan anggota dalam menjalankan operasinya. Sehingga gaya kepemimpinan ini sangat cocok untuk mengelola tim di dalam dunia militer.

#3 Delegatif

Gaya kepemimpinan ini adalah tipe pemimpin yang memberikan otoritas kepada tim yang dipimpinnya dalam menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya. Gaya kepemimpunan ini bisa meningkatkan kepercayaan dan kerja sama antara anggota tim dan pemimpinnya, sehingga diperlukan pengawasan agar tidak terjadi kebebasan yang berlebih.

Cara memimpin seperti ini biasanya sering ditemukan pada perusaahaan start-up yang masih berkembang dan masih membangun budaya kerja yang dirasa sesuai dengan visi misi yang ingin dibangun.

#4 Strategis

Pemimpin dengan gaya ini akan menempatkan dirinya antar tugas atau tujuan yang harus dicapai dan kesempatan untuk berkembang dari tugas yang diberikan. Pemimpin ini akan berusaha mengimbangi dan memastikan kodisi kerja setiap orang tetap kondusif dan stabil.

#5 Transaksional

Pemimpin dengan gaya seperti ini akan memberi imbalan (reward) ketika tim yang dipimpinnya berhasil mengerjakan pekerjaan dengan kualitas yang memuaskan dan sesuai target dan arahan. Imbalannya berupa insentif tambahan, makanan, atau uang untuk memotivasi tim yang dipimpinnya.

Namun, perlu diketahui bahwa imbalan atau reward bukanlah cara yang tepat untuk menjaga motivasi kerja tim secara konsisten. Sebaiknya kamu memberikan imbalan berupa tanggung jawab mengerjakan proyek besar atau ada pekerjaan tambahan sebagai bentuk apresiasi. Pemberian imbalan pada kasus ini membuat tim yang kamu merasa diapresiasi dalam melaksanakan kerja dan tanpa beranggapan melakukan eksploitasi.

#6 Transformasional

Pemimpin dengan gaya ini selalu berusaha mengubah timnya ke arah yang lebih baik, mulai dari menambah skill set dan kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan dengan lebih cepat. Biasanya, mereka akan memberikan tugas awal kepada timnya berupa beban kerja standar dan deadline yang cukup lama. Jika dirasa tim tersebut bisa mengerjakan pekerjaan sesuai target, pemimpin mulai memberikan deadline yang lebih cepat.

Setelah itu, ia akan mulai memberi tugas yang sedikit berbeda, dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi, dan seterusnya. Pemimpin dengan gaya ini akan selalu mendorong timnya keluar dari zona nyaman dengan tugas baru dan menantang. Sehingga, tim yang dipimpinnya dapat menyelesaikan tugas apapun secara efisien.

#7 Karismatik

Pemimpin dengan gaya ini biasnya akan dengan mudah menggerakan tim yang dipimpinnya secara alami untuk menggapai tujuannya. Umumnya karisma ini akan terbentuk dari lingkungan di mana orang tersebut tumbuh dan nilai-nilai sosial yang dianggap penting.

#8 Birokrasi

Pemimpin ini selalu menomor satukan aturan. Dalam menjalankan tugasnya, pemimpin ini akan selalu mengacu pada SOP dan ketentuan yang berlaku. Umumnya, jenis pemimpin ini bisa kamu temukan di dalam perusahaan dengan budaya kerja tradisional, di mana hal seperti senioritas masih menjadi praktik umum.

Mereka biasanya tidak akan suka dengan perubahan dan cara out of the box dalam menyelesaikan permasalahan. Biasanya pemimpin ini akan melakukan pendekatan yang bersifat konservatif dan sangat berhati-hati dalam mengambil keputusan.

Karakteristik Pemimpin

Karakter pemimpin akan berdampak pada gaya kepemimpinannya. Di bawah ini adalah karakteristik yang umumnya ada pada seorang pemimpin. Jadi, ketika kamu ingin menjadi seorang pemimpin, pastikan kamu memiliki karakter di bawah untuk memimpin tim dengan lebih mudah.

#1 Cerdas

Seorang pemimpin harus memiliki kecerdasan lebih dibanding orang yang dipimpinnya. Cerdas di sini bukan berarti memiliki nilai akademis yang tinggi, namun pemimpin cerdas adalah pemimpin yang dapat memahami masalah secara keseluruhan, mencari jalan kreatif, fokus mencari solusi, tidak reaktif dan tetap tenang dalam menghadapi masalah yang dihadapi.

#2 Dapat Dipercaya

Pemimpin yang dipercaya cendrung lebih berhasil mencapai tujuannya dibanding pemimpin yang memiliki agenda tersembunyi yang dapat merugikan tim yang dipimpinnya. Selain itu, pemimpin yang dapat dipercaya akan memperoleh loyalitas dari tim yang dipimpinnya.

#3 Integritas

Integritas adalah komitmen yang dimiliki seorang pemimpin dalam mengambil sikap secara konsisten, berdasarkan nilai dan prinsip yang dianut. Umumnya, pemimpin dengan karakter ini memiliki pendirian dan karakter yang kuat, jujur, serta bertanggung jawab.

#4 Kemampuan Komunikasi yang Baik

Pemimpin yang baik harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik juga. Hal ini penting dalam penyampaian visi dan misinya. Di mana, pemimpin dengan kemampuan komunikasi yang baik akan lebih mudah menyampaikan isi pikirannya secara lisan ataupun tulisan secara terstruktur, jelas, langsung dan terarah.

#5 Pembuat Keputusan yang Tepat

Pemimpin juga harus bisa memberi keputusan secara cepat dan efisien. Di mana, terkadang pemimpinn dihadapkan dua pilihan sulit, yang keduanya memiliki dampak besar. Seorang dengan karakter ini memiliki kemampuan untuk membuat keputusan dengan cepat dan tepat, berdasarkan analisa risiko dan manfaat yang dari kedua pilahan itu sendiri. Biasanya mereka akan membuat skenario terburuk dari kedua pilihan dan kemudian solusi yang digunakan untuk memperbaiki situasi tersebut.

#6 Karisma

Karisma sulit diberi indikator tapi sangat mudah dirasakan. Pemimpin dengan karisma yang baik biasanya memiliki sifat ramah, tutur kata yang baik, dan menunjukan rasa peduli yang tulus kepada orang lain. Meski begitu, pemimpin yang berkarisma memiliki wibawa dan aura kepemimpinan dan otoritas yang dapat dirasakan oleh tim dan orang sekitarnya.

Jadi, buat kamu yang ingin menjadi seorang pemimpin yang baik, cobalah untuk menjadi pemimpin dengan gaya casual dan easy goingdengan bawahan. Namun, kamu juga harus tetap menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan benar. Jadilah atasan yang bisa mempengaruhi orang dan mengajak bawahannya untuk mencapai tujuan organisasi ataupun perusahaan bersama-sama.

Bacaan menarik lainnya:

Schein, E.H. (2010). Organizational Culture and Leadership. 4th Edition, San Francisco: John Wiley & Sons.


Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Investasi reksa dana bisa memiliki tingkat pengembalian hingga berkali-kali lipat dibanding dengan tabungan bank, dan merupakan instrumen investasi yang tepat bagi pemula. Bebas setor-tarik kapan saja, Ajaib memungkinkan penggunanya untuk berinvestasi sesuai dengan tujuan finansial mereka. Download Ajaib sekarang.

Artikel Terkait