Ekonomi

Metode Hitung Bisnis Full Costing vs Variable Costing, Pilih Mana?

full-costing

Dalam satu hari, kamu pasti mengonsumsi berbagai jenis produk yang berbeda. Mulai dari produk kesehatan, makanan, pakaian, dan lain sebagainya. Pernahkah terpikir bagaimana penentuan harga dari sebuah produk? Pada dasarnya, produk barang ternyata ditentukan penghitungan khusus yang melibatkan dua metode akuntansi biaya yang umumnya digunakan, yaitu full costing dan variable costing.

Dalam dunia bisnis yang semakin kompleks, keputusan mengenai penetapan harga pokok produk menjadi krusial bagi perusahaan.

Kedua metode tersebut memiliki dampak yang signifikan pada perhitungan laba bersih dan penetapan harga, sehingga pemahaman mendalam terkait keduanya menjadi sangat penting dalam konteks pengelolaan keuangan perusahaan. Seperti apa perbedaan keduanya?

Memahami Full Costing

Full costing adalah metode akuntansi yang digunakan untuk mengukur total biaya dari tahap awal hingga akhir dalam produksi suatu produk atau penyediaan layanan. Ibaratnya, full costing seperti alat hitung biaya dalam bisnis. Sehingga kamu bisa mengetahui berapa biaya yang dikeluarkan dari awal sampai akhir untuk membuat sebuah produk atau layanan.

Full costing juga dikenal sebagai “biaya penuh” atau “absorption costing,” metode ini bisa dikatakan sebuah keharusan dalam sebagian besar metodologi akuntansi umum, termasuk Prinsip Akuntansi yang Diterima Umum, Standar Pelaporan Keuangan Internasional, dan standar pelaporan untuk keperluan pajak penghasilan.

Pada penggunaan metode full costing ini, semua biaya langsung, tetap, dan variabel overhead dialokasikan ke produk akhir. Adapun biaya langsung mencakup pengeluaran yang terkait langsung dengan proses manufaktur, seperti gaji karyawan, biaya bahan baku, dan biaya overhead seperti baterai untuk mengoperasikan mesin.

Selain itu, biaya tetap terutama melibatkan biaya overhead, seperti gaji dan sewa bangunan, yang tetap tidak berubah terlepas dari volume penjualan perusahaan. Sebagai contoh, biaya sewa kantor dan gaji harus dibayar setiap bulan, bahkan jika produksi sedang tidak berjalan.

Sementara itu, biaya variabel overhead merupakan biaya tidak langsung yang fluktuatif seiring dengan aktivitas manufaktur. Sebagai contoh, ketika produksi meningkat, bisa jadi diperlukan perekrutan tambahan untuk membantu, yang kemudian menyebabkan perusahaan menghadapi biaya variabel overhead yang lebih tinggi.

Dalam akuntansi full costing, berbagai biaya ini mengikuti produk (atau layanan) melalui akun persediaan hingga produk tersebut dijual. Laba rugi kemudian mencatatnya sebagai biaya dalam bagian biaya barang yang terjual (COGS).

Full Costing vs Variable Costing

Terdapat metode alternatif dari full costing yang dikenal sebagai variable atau direct costing. Perbedaan metode ini terletak pada perlakuan terhadap biaya overhead tetap produksi, seperti gaji dan sewa bangunan, menjadi perbedaan utama antara dua gaya akuntansi yang berbeda ini.

Perusahaan yang menggunakan variable costing memisahkan biaya operasional ini dari biaya produksi. Singkatnya, mereka berusaha untuk menetapkan biaya yang dikeluarkan selama proses manufaktur, terlepas dari biaya sehari-hari menjalankan bisnis.

Dalam metode variable costing, biaya overhead tetap produksi diakui sebagai pengeluaran selama periode ketika biaya tersebut dikeluarkan. Sebaliknya, pendekatan full costing mengakui biaya overhead tetap produksi sebagai pengeluaran ketika barang atau layanan dijual. Memilih satu metode daripada yang lain dapat memiliki efek yang signifikan pada pelaporan laporan keuangan.

Secara praktis, tidak ada metode costing yang benar atau salah. Beberapa organisasi mungkin menemukan variable costing lebih efektif, sementara yang lain mungkin lebih suka menerapkan full costing. Benefit pemilihan metode ini berkaitan dengan sikap manajerial, perilaku, dan desain organisasi sehubungan dengan pengambilan dan penilaian biaya yang akurat.

Contoh Kasus Full Costing dan Variable Costing

Di bawah ini merupakah salah satu contoh kasus yang menggambarkan penerapan full costing dan variable costing dalam Produksi dan Penjualan Produk XYZ (dalam Rupiah).

Data Umum

– Bahan Baku: Rp 5.000 per unit

– Biaya Tenaga Kerja Langsung: Rp 3.000 per unit

– Biaya Overhead Pabrik Tetap: Rp 10.000.000 per bulan

– Biaya Overhead Pabrik Variabel: Rp 2.000 per unit

– Harga Jual: Rp 20.000 per unit

– Jumlah Unit Diproduksi: 1.000 unit

Full Costing

1. Biaya Produksi Total:

   – Bahan Baku: Rp 5.000.000

   – Biaya Tenaga Kerja Langsung: Rp 3.000.000

   – Biaya Overhead Pabrik Tetap: Rp 10.000.000

   – Biaya Overhead Pabrik Variabel: Rp 2.000.000

   – Total Biaya Produksi: Rp 20.000.000

2. Biaya per Unit:

   – Biaya Produksi per Unit = Rp 20.000.000 / 1.000 = Rp 20.000 per unit

Variable Costing

1. Biaya Produksi Variabel Total:

   – Bahan Baku: Rp 5.000.000

   – Biaya Tenaga Kerja Langsung: Rp 3.000.000

   – Biaya Overhead Pabrik Variabel: Rp 2.000.000

   – Total Biaya Produksi Variabel: Rp 10.000.000

2. Biaya per Unit Variabel:

   – Biaya Produksi per Unit Variabel = Rp 10.000.000 / 1.000 = Rp 10.000 per unit

Penjualan:

– Harga Jual per Unit: Rp 20.000

– Total Pendapatan Penjualan: Rp 20.000.000

Analisis

1. Full Costing:

   – Pendapatan: Rp 20.000.000

   – Biaya Produksi: Rp 20.000.000

   – Laba Bersih: Rp 0

2. Variable Costing:

   – Pendapatan: Rp 20.000.000

   – Biaya Produksi Variabel: Rp 10.000.000

   – Laba Bersih: Rp 10.000.000

Dalam contoh ini, full costing memberikan gambaran laba bersih nol karena mengakui seluruh biaya tetap sebagai biaya produk. Sebaliknya, variable costing memberikan hasil laba bersih positif karena hanya mengakui biaya tetap sebagai biaya periode ketika produk dijual.

Implikasinya terhadap laporan keuangan dan keputusan manajemen dapat menjadi pertimbangan penting dalam strategi perusahaan di dalam konteks bisnis Indonesia.

Mulai Investasi di Ajaib Sekuritas Sekarang!

Masa depan kamu tentu akan menjadi lebih terjamin dan aman secara finansial bila kamu berinvestasi bukan? Ajaib Sekuritas hadir untuk memberikan pengalaman investasi yang lebih aman dan tepercaya. Mulai perjalanan investasimu bersama Ajaib Sekuritas sekarang, karena proses pendaftarannya yang mudah dan 100% online, tanpa memerlukan modal yang besar.

Berbagai layanan dan indeks saham juga tersedia dalam rangka mendukung investasimu agar semakin maksimal! Mulai dari saham, reksa dana, margin trading, day trading, dan layanan bagi nasabah premium, Ajaib Prime, bisa kamu temukan di aplikasi Ajaib Sekuritas.

Jadi, tunggu apalagi? Yuk, download aplikasi Ajaib Sekuritas sekarang!

Artikel Terkait