Obligasi

Catat! Begini Cara Kerja Obligasi yang Perlu Dipahami

Catat! Begini Cara Kerja Obligasi yang Perlu Dipahami

Ajaib.co.id – Bagaimana cara kerja obligasi? Sebagai salah satu jenis investasi, obligasi cukup banyak dilirik oleh investor. Apalagi untuk masyarakat yang mulai melek investasi seperti saat ini. Berbagai jenis-jenis obligasi yang ditawarkan laris diburu investor.

Apa itu Obligasi?

Obligasi atau bond adalah salah satu surat berharga atau sertifikat yang berisi perjanjian antara perusahaan emiten (korporasi) maupun pemerintah sebagai peminjam dana dengan investor sebagai pemberi pinjaman dana. Dengan kata lain, obligasi merupakan surat pernyataan utang.

Ada beberapa keuntungan investasi obligasi yang dapat diperoleh investor. Adanya kupon atau fee yang dibayarkan secara periodik cukup menggiurkan karena pada umumnya lebih tinggi dari bunga Bank Indonesia (BI).

Selain itu, investor juga berpotensi mendapatkan keuntungan dari capital gain dari penjualan obligasi di pasar sekunder. Investasi obligasi juga termasuk investasi dengan risiko rendah. Tertarik untuk investasi obligasi?

Cara Kerja Obligasi

Cara kerja investasi obligasi sebenarnya cukup sederhana, di mana investor meminjamkan dana kepada penerbit. Sebagai imbalannya, penerbit akan membayar bunga berupa kupon secara berkala kepada investor. Selain itu, penerbit juga akan mengembalikan pokok pinjaman saat jatuh tempo. Tidak hanya itu, obligasi juga dapat diperjualbelikan sebelum jatuh tempo. Artinya, investor juga dapat memperoleh keuntungan dari selisih harga jual dan harga beli obligasi, atau disebut dengan capital gain.

Keuntungan Investasi Obligasi

Sebelum memutuskan untuk membeli obligasi, yuk cari tahu lebih dulu apa saja keuntungan yang bisa kamu dapat ketika memiliki obligasi?

1. Memperoleh Kupon Secara Berkala

Ketika memiliki obligasi, kamu bisa mendapatkan kupon secara berkala, baik setiap bulan, tiga bulan, atau enam bulan sekali. Kupon tersebut terbagi menjadi dua yaitu kupon fixed (tetap) dan kupon floating (mengambang/tidak tetap).

2. Mendapat Capital Gain Saat Menjual Obligasi

Capital gain adalah keuntungan yang akan didapatkan, dihitung dari selisih harga jual dikurangi dengan harga beli suatu obligasi. Capital gain ini bisa didapatkan oleh para investor yang membeli jenis obligasi yang bisa diperdagangkan di pasar sekunder. Harga obligasinya pun bisa naik atau turun tergantung permintaan di pasar.

Misalnya, kamu membeli obligasi seharga Rp1 juta, kemudian kamu menjual kembali obligasi tersebut seharga Rp1,1 juta dengan mempertimbangkan besaran kupon yang akan dia terima. Maka, selisih harga penjualan dengan modal Rp100.000 ini yang disebut capital gain.

3. Pasti Dibayarkan Kembali dengan Tambahan Return (Kupon).

Jika yang kamu miliki adalah obligasi negara terbitan pemerintah Republik Indonesia, kamu tidak perlu khawatir karena sudah dijamin keamanannya. Hal ini telah diatur dalam UU No. 24 Tahun 2002 Tentang Surat Utang Negara dan UU No. 19 Tahun 2008 Tentang Surat Berharga Syariah Negara.

4. Keuntungan Lebih Tinggi Daripada Bunga Deposito

Ini bisa menjadi pertimbangan ketika kamu membeli obligasi, terutama obligasi pemerintah karena tawaran keuntungan yang lebih tinggi dari rata-rata bunga deposito.

5. Dapat Dijadikan Sebagai Jaminan atau Agunan

Obligasi yang kamu miliki nantinya juga bisa digunakan sebagai agunan untuk mendapatkan pinjaman ke bank.

Jenis-Jenis Obligasi

Obligasi merupakan surat utang dengan jangka waktu menengah atau panjang yang dapat dipindahtangankan. Biasanya jangka waktu obligasi mulai dari dua tahun sampai sepuluh tahun dengan nilai kupon berbeda-beda sesuai perjanjian. Jenis-jenis obligasi dapat dibedakan berdasarkan penerbitnya, pembayaran bunga, hak penukaran, jaminan, serta nilai nominalnya.  

Jenis-jenis obligasi berdasarkan jaminan atau kolateral dibedakan menjadi dua yaitu secured bonds dan unsecured bonds. Secured bonds, yaitu obligasi yang nilainya dijaminkan dengan kekayaan milik penerbit obligasi maupun pihak ketiga. Sedangkan unsecured bonds, yakni obligasi yang tidak ada jaminan menggunakan kekayaan milik penerbit surat utang.

Jenis-jenis obligasi berdasarkan penerbitnya antara lain:

  • Obligasi pemerintah (government bonds), yakni jenis obligasi berbentuk Surat Utang Negara (SUN) yang diterbitkan oleh Pemerintah RI. Penerbitan Surat Utang Negara (SUN) dilaksanakan sesuai ketentuan Undang-Undang No.24 Tahun 2002.Obligasi Korporasi
  • Obligasi korporasi (corporate bonds), yakni obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan atau korporasi, baik korporasi swasta maupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
  • Obligasi pemerintah daerah (municipal bonds), yakni obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah daerah untuk membiayai proyek-proyek di daerah. Tujuannya agar daerah lebih mandiri dalam pembiayaan pembangunan tanpa  terlalu bergantung kepada pemerintah pusat.

Jenis-jenis obligasi berdasarkan pembayaran bunga, antara lain:

  • Zero coupon bonds, yaitu obligasi atau surat utang yang tidak memberikan bunga secara berkala. Keuntungan yang didapat investor dari selisih harga jual diskonto dan harga jual obligasi saat diperdagangkan.
  • Fixed coupon bonds, yaitu surat utang dengan tingkat suku bunga tetap yang dibayarkan secara berkala sampai masa jatuh tempo obligasi.
  • Floating coupon bonds, yaitu surat utang dengan tingkat suku bunga mengambang mengikuti indeks pasar uang.

Jenis-jenis obligasi berdasarkan hak penukaran, antara lain:

  • Callable bonds, yakni obligasi dengan opsi beli sehingga penerbit obligasi dapat membelinya kembali dari investor sesuai dengan harga yang disepakati.
  • Convertible bonds, yakni obligasi yang dapat dikonversi menjadi saham perusahaan penerbit obligasi dengan nilai yang telah disepakati sebelumnya.
  • Exchangeable bonds, yakni obligasi yang dapat diubah menjadi saham afiliasi penerbitnya, baik untuk saham induk perusahaan maupun anak perusahaan.
  • Putable bonds, yakni obligasi yang memberikan hak kepada investor untuk mewajibkan emiten membeli kembali surat utangnya.

Jenis-jenis obligasi berdasarkan nilai nominal dibedakan menjadi dua, yakni obligasi konvensional dan obligasi ritel. Obligasi konvensional memiliki satuan nominal sekitar satu miliar per lot, sedangkan obligasi ritel memiliki nominal kecil mulai dari satu juta rupiah.

Jenis-jenis obligasi berdasarkan perhitungan imbal hasil dapat dibedakan menjadi dua, yaitu obligasi konvensional dan obligasi syariah. Obligasi syariah disebut juga dengan sukuk, yakni obligasi yang memberikan imbal hasil berdasarkan ketentuan syariah Islam.

Setelah mengetahui cara kerja obligasi, jenis-jenis obligasi, serta keuntungan investasi obligasi, apakah kamu tertarik untuk membelinya? Jika investasi obligasi sesuai dengan profil risiko yang kamu miliki, kamu dapat memulai investasi dengan membuka rekening di perusahaan sekuritas yang menjual obligasi.

Pahami dulu dengan teliti semua persyaratan dan ketentuan dari produk investasi yang kamu inginkan. Lakukan analisis terkait potensi keuntungan dan berbagai risiko yang menyertai setiap investasi. Ingatlah selalu untuk sikapi uangmu secara bijak dan penuh tanggung jawab.


Disclaimer: Investasi Obligasi mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi Anda. harap berinvestasi sesuai profil risiko pribadi AndaAjaib Sekuritas membuat informasi ini melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli Efek termasuk Obligasi. Harga  Obligasi dapat berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi, serta mempelajari risiko dan informasi produk Obligasi sebagaimana  tercantum dalam setiap dokumen publikasi terkait produk tersebut.

Artikel Terkait