Obligasi

Catat, Begini Cara Kerja Obligasi yang Perlu Dipahami

Cara kerja obligasi
Cara kerja obligasi

Ajaib.co.id – Bagaimana cara kerja obligasi? Sebagai salah satu jenis investasi, obligasi cukup banyak dilirik oleh investor. Apalagi untuk masyarakat yang semakin melek investasi seperti saat ini. Berbagai jenis-jenis obligasi yang ditawarkan laris diburu investor.

Obligasi atau bond adalah salah satu surat berharga atau sertifikat yang berisi perjanjian antara perusahaan emiten (korporasi) maupun pemerintah sebagai peminjam dana dengan investor sebagai pemberi pinjaman dana. Dengan kata lain, obligasi merupakan surat pernyataan utang.

Ada beberapa keuntungan investasi obligasi yang dapat diperoleh investor. Adanya kupon atau fee yang dibayarkan secara periodik cukup menggiurkan karena pada umumnya lebih tinggi dari bunga Bank Indonesia (BI).

Selain itu, investor juga berpotensi mendapatkan keuntungan dari capital gain dari penjualan obligasi di pasar sekunder. Investasi obligasi juga termasuk investasi dengan risiko rendah. Tertarik untuk investasi obligasi? ketahui bagaimana cara kerja obligasi dan apa saja jenis-jenis obligasi. Simak pembahasan berikut!

Cara Kerja Obligasi

Cara kerja obligasi dimulai saat perusahaan atau entitas lain memerlukan dana pinjaman untuk berbagai kebutuhan, seperti membiayai proyek baru, mempertahankan operasional, atau membayar utang lain yang sudah jatuh tempo. Kemudian perusahaan menerbitkan obligasi.

Ada beberapa mekanisme yang dapat dipilih untuk menerbitkan obligasi, antara lain:

1. Lelang atau auction. Dalam mekanisme lelang, lembaga keuangan dan perbankan dapat mengajukan penawaran untuk obligasi pemerintah. Imbal hasil telah ditentukan sejak awal, sedangkan harga obligasi tergantung harga pasar.

2. Penjaminan emisi atau underwriting. Dengan mekanisme ini, semua obligasi yang diterbitkan debitur dibeli oleh perusahaan sekuritas, perbankan, maupun lembaga keuangan lainnya yang telah membentuk sindikasi untuk dijual kembali kepada investor umum.

3. Penerbitan khusus atau privat placement. Debitur yang menerbitkan obligasi dengan mekanisme private placement hanya menjual obligasinya kepada pihak-pihak tertentu saja dan tidak diperdagangkan secara bebas.

Penerbitan obligasi mencakup persyaratan pinjaman, jangka waktu, serta ketentuan pembayaran bunga atau kupon. Nilai pokok obligasi pada umumnya sudah ditentukan sejak awal penawaran obligasi.

Investor obligasi tidak harus menyimpan obligasi sampai jatuh tempo, melainkan dapat menjualnya sesuai harga pasar aktual. Harga pasar aktual suatu obligasi dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain kualitas kredit penerbit, lamanya waktu hingga jatuh tempo, serta besarnya kupon dibandingkan dengan suku bunga pada saat itu.

Jenis-Jenis Obligasi

Obligasi merupakan surat utang dengan jangka waktu menengah atau panjang yang dapat dipindahtangankan. Biasanya jangka waktu obligasi mulai dari dua tahun sampai sepuluh tahun dengan nilai kupon berbeda-beda sesuai perjanjian. Jenis-jenis obligasi dapat dibedakan berdasarkan penerbitnya, pembayaran bunga, hak penukaran, jaminan, serta nilai nominalnya.  

Jenis-jenis obligasi berdasarkan jaminan atau kolateral dibedakan menjadi dua, yaitu secured bonds dan unsecured bonds. Secured bonds, yaitu obligasi yang nilainya dijaminkan dengan kekayaan milik penerbit obligasi maupun pihak ketiga. Sedangkan unsecured bonds, yakni obligasi yang tidak ada jaminan menggunakan kekayaan milik penerbit surat utang.

Jenis-jenis obligasi berdasarkan penerbitnya antara lain:

– Obligasi pemerintah (government bonds), yakni jenis obligasi berbentuk Surat Utang Negara (SUN) yang diterbitkan oleh Pemerintah RI. Penerbitan Surat Utang Negara (SUN) dilaksanakan sesuai ketentuan Undang-Undang No.24 Tahun 2002.Obligasi Korporasi

– Obligasi korporasi (corporate bonds), yakni obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan atau korporasi, baik korporasi swasta maupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

– Obligasi pemerintah daerah (municipal bonds), yakni obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah daerah untuk membiayai proyek-proyek di daerah. Tujuannya agar daerah lebih mandiri dalam pembiayaan pembangunan tanpa  terlalu bergantung kepada pemerintah pusat.

Jenis-jenis obligasi berdasarkan pembayaran bunga, antara lain:

Zero coupon bonds, yaitu obligasi atau surat utang yang tidak memberikan bunga secara berkala. Keuntungan yang didapat investor dari selisih harga jual diskonto dan harga jual obligasi saat diperdagangkan.

Fixed coupon bonds, yaitu surat utang dengan tingkat suku bunga tetap yang dibayarkan secara berkala sampai masa jatuh tempo obligasi.

Floating coupon bonds, yaitu surat utang dengan tingkat suku bunga mengambang mengikuti indeks pasar uang.

Jenis-jenis obligasi berdasarkan hak penukaran, antara lain:

Callable bonds, yakni obligasi dengan opsi beli sehingga penerbit obligasi dapat membelinya kembali dari investor sesuai dengan harga yang disepakati.

Convertible bonds, yakni obligasi yang dapat dikonversi menjadi saham perusahaan penerbit obligasi dengan nilai yang telah disepakati sebelumnya.

Exchangeable bonds, yakni obligasi yang dapat diubah menjadi saham afiliasi penerbitnya, baik untuk saham induk perusahaan maupun anak perusahaan.

Putable bonds, yakni obligasi yang memberikan hak kepada investor untuk mewajibkan emiten membeli kembali surat utangnya.

Jenis-jenis obligasi berdasarkan nilai nominal dibedakan menjadi dua, yakni obligasi konvensional dan obligasi ritel. Obligasi konvensional memiliki satuan nominal sekitar satu miliar per lot, sedangkan obligasi ritel memiliki nominal kecil mulai dari satu juta rupiah.

Jenis-jenis obligasi berdasarkan perhitungan hitungan imbal hasil dapat dibedakan menjadi dua, yaitu obligasi konvensional dan obligasi syariah. Obligasi syariah disebut juga dengan sukuk, yakni obligasi yang memberikan imbal hasil berdasarkan ketentuan syariah Islam.

Setelah mengetahui cara kerja obligasi, jenis-jenis obligasi, serta keuntungan investasi obligasi, apakah kamu tertarik untuk membelinya? Jika investasi obligasi sesuai dengan profil risiko yang kamu miliki, kamu dapat memulai investasi dengan membuka rekening di perusahaan sekuritas yang menjual obligasi.

Pahami dulu dengan teliti semua persyaratan dan ketentuan dari produk investasi yang kamu inginkan. Lakukan analisis terkait potensi keuntungan dan berbagai risiko yang menyertai setiap investasi. Ingatlah selalu untuk sikapi uangmu secara bijak dan penuh tanggung jawab.

Artikel Terkait