Berita

Fear of Missing Out, Rasa Takut Tidak Update Media Sosial

fear of missing out

Ajaib.co.id – Keberadaan social media atau media sosial memang memberi banyak dampak, baik dampak positif maupun dampak negatif.

Apalagi media sosial kini dijadikan tempat untuk mengetahui berita terkini, atau tren yang sedang berlangsung, dan tempat untuk mengaspirasikan pendapat melalui tulisan yang bisa kamu unggah dan dibaca banyak orang.

Di samping itu, dampak negatif dari media sosial juga menyertai para penggunanya terutama yang lebih suka menghabiskan waktunya untuk menjelajah media sosial dibanding bersosialisasi secara langsung di kehidupan nyata (real world).

Hal ini ternyata merupakan salah satu dari gejala sindrom fear of missing out atau disebut dengan FOMO.

Kamu pasti pernah mendengar istilah fear of missing out, namun tidak tahu arti sebenarnya dan dampak apa yang dihasilkan ketika seseorang mengidap salah satu gangguan dari sindrom ini.

Nah, agar kamu memahami apa itu sindrom fear of missing out dan dampak yang ditimbulkan ketika seseorang mengidap gangguan ini, berikut penjelasannya.

Pengertian Fear of Missing Out

Fear of missing out merupakan gangguan kecemasan sosial yang dapat diidap oleh seseorang. Jika diartikan ke bahasa Indonesia, fear of missing out berarti takut ketinggalan.

Istilah ini pertama kali dikemukakan oleh Dr Andrew K Przybylski seorang ilmuwan asal Inggris, lalu dicantumkan pada tahun 2013 ke Oxford English Dictionary.

Fear of missing out diartikan sebagai suatu perasaan cemas dan khawatir yang ada di dalam seseorang karena ketinggalan hal baru seperti berita, tren yang berlangsung, dan hal-hal lain yang dilakukan oleh orang lain namun tidak bisa ia lakukan.

Salah satu penyebab banyak orang mulai menderita gangguan ini adalah penggunaan media sosial secara berlebihan.

Peran media sosial kini dijadikan sebagai media bagi setiap orang untuk memberitahukan rutinitas atau kegiatan dalam kehidupannya. Hal ini meliputi gaya hidup, cara berpakaian, makanan yang dimakan, dan masih banyak yang lainnya.

Tanpa disadari, kamu menikmati hal-hal tersebut dan menjadi rutinitas bagi kamu untuk selalu update akan kegiatan tersebut. Sehingga jika tidak mengetahui apa yang dilakukan oleh orang-orang, kamu akan merasa cemas dan gelisah.

Ketertarikan kamu akan hal-hal yang ditunjukan oleh orang-orang di media sosial menimbulkan pola pikir jika hal tersebut menyenangkan (life satisfaction) dan membuat kamu tertarik untuk juga melakukan hal serupa demi menjadi mereka.

Gangguan ini menjadi objek penelitian oleh Texas A&M Health Science Center College of Medicine yang menunjukan bahwa gangguan ini terjadi paling banyak pada generasi Y atau milenial dengan rentang usia kelahiran 80 hingga 90-an.

Penelitian tersebut juga membuktikan bahwa sebanyak 24 persen remaja menghabiskan waktu mereka sebanyak 8 sampai 10 jam sehari di layar smartphone. Tidak heran jika gangguan fear of missing out sangat erat kaitannya dengan penggunaan media sosial yang berlebihan.

Beberapa Gejala yang Menunjukan Gangguan Fear of Missing Out

Bisa dikatakan bahwa fear of missing out merupakan salah satu gangguan kejiwaan yang mendorong seseorang untuk menjadi seperti orang lain yang dilihat melalui media sosial.

Apalagi pengguna media sosial didominasi oleh para remaja yang risiko untuk mengalami gangguan ini cukup besar terjadi. Oleh karena itu, kamu bisa menghindari gangguan ini dengan memahami gejala dari fear of missing out.

Berikut gejala-gejala yang ditimbulkan ketika seseorang dikatakan mengidap gangguan fear of missing out:

Tiada Hari tanpa Menatap Layar Smartphone

Menatap layar smartphone untuk menjelajah media sosial mungkin sudah menjadi kebutuhan primer bagi seseorang yang mengidap gangguan fear of missing out.

Ketika pengidap gangguan fear of missing out tidak dapat mengakses dan tidak mengetahui sesuatu yang sedang berlangsung di media sosial, mereka akan merasa cemas dan khawatir.

Sebisa mungkin mereka akan meluangkan waktu untuk mengetahui sesuatu yang terjadi atau kehidupan orang lain yang ada di media sosial. Ketika kamu merasakan hal seperti ini maka kamu bisa dikategorikan pengidap gangguan fear of missing out.

Lebih Tertarik dengan Kehidupan yang Ada di Media Sosial

Tampil menarik dan eksis di dunia maya menjadi salah satu tujuan dari menggunakan media sosial juga merupakan gejala dari gangguan ini.

Kamu ingin selalu dipuji dengan sesuatu yang diunggah dan dibagikan ke media sosial sehingga kamu melupakan kehidupan yang sebenarnya. Kamu mulai tidak peduli dengan apa yang terjadi di dunia nyata.

Salah satunya adalah menghindari kegiatan bersosialisasi dengan teman, kerabat, bahkan keluarga karena media sosial menjadi panggung utama kamu untuk berinteraksi. Hal ini jelas sangat membahayakan kehidupan kamu di masa mendatang.

Terobsesi akan Kehidupan Orang Lain di Media Sosial

Gejala berikut yang akan ditimbulkan ketika kamu mengidap gangguan fear of missing out berikutnya adalah terobsesi dengan kehidupan sempurna orang lain.

Kamu mencoba menjadi siapapun yang menurut kamu memiliki kehidupan sempurna dibandingkan diri sendiri sehingga memunculkan rasa iri, cemburu, dan dengki.

Ketika perasaan itu muncul, sebisa mungkin kamu ingin menjadi dan melakukan apa yang dilakukan oleh orang lain karena menurut kamu hal tersebut yang menjadikan diri sempurna.

Dampak Buruk dari Gangguan Fear of Missing Out

Ketika seseorang mengidap gangguan fear of missing out, tentu ada dampak buruk yang terjadi pada kehidupannya. Mulai dari kehidupan sosial, kesehatan diri, dan finansial yang terganggu karena gangguan ini.

Berikut penjelasannya:

Kehidupan Sosial

Pada dasarnya, manusia merupakan makhluk sosial yang membutuhkan orang lain untuk bertahan hidup sehingga gangguan fear of missing out akan mempengaruhi kehidupan sosial.

Mereka akan kehilangan hubungan sosial terhadap teman, kerabat, hingga keluarga karena kurangnya interaksi sosial.

Pasalnya, kehidupan media sosial tidak sama dengan kehidupan nyata yang hanya melihat sisi sempurna dan tidak peduli dengan masalah kehidupan mereka.

Kesehatan

Gangguan fear of missing out dikategorikan sebagai gangguan kejiwaan sehingga jika terus menerus dilakukan tanpa ada keinginan untuk berubah, maka akan berdampak kepada kesehatan mental lebih jauh.

Pengidap gangguan ini bisa mengalami kecemasan dan ketakutan yang hebat, lalu memicu gangguan lain seperti depresi, stres, kelelahan, mudah gemetar, pusing, susah tidur, dan masih banyak lainnya.

Kehidupan Finansial

Ketika seseorang terobsesi dengan kehidupan di media sosial, maka mereka akan rela untuk mengubah gaya hidup mereka seperti yang ada di media sosial. Mulai dari gaya berpakaian, tempat untuk hangout, dan hal-hal yang membuat keuangan menjadi boros.

Lain hal, keuangan mereka untuk menunjang gaya hidup seperti itu tidak cukup. Alhasil cara apapun dilakukan seperti menggunakan uang tabungan, meminjang uang atau berutang dan masih banyak lainnya.

Gangguan fear of missing out jelas memiliki dampak negatif yang lebih banyak dibanding positif. Apalagi untuk urusan keuangan atau kehidupan finansial.

Oleh karena itu, sebisa mungkin untuk menjauhi hal-hal tersebut dengan mulai untuk berinvestasi menggunakan instrumen tertentu. Salah satunya adalah instrumen investasi saham.

Apalagi kini investasi saham bisa dilakukan secara online melalui smartphone dengan menggunakan aplikasi Ajaib. Ajaib merupakan media investasi online yang dapat membantu kamu berinvestasi saham dengan fitur Ajaib Saham.

Kamu bisa memilih saham-saham perusahaan yang dapat menghasilkan keuntungan sesuai target pencapaian langsung dari smartphone.

Jadi tunggu apalagi, yuk download aplikasi Ajaib di smartphone kamu dan temukan kemudahan dalam berinvestasi sekarang.

Artikel Terkait