Ekonomi

Faktor Penyebab Kemiskinan yang Harus Diperhatikan

Ajaib.co.id – Kemiskinan merupakan permasalahan yang sejak dulu ada di Indonesia, dan seluruh dunia, yang sampai sekarang masih belum bisa disingkirkan secara keseluruhan. Kemiskinan akan terus menghantui karena banyak sekali faktor penyebab kemiskinan yang memengaruhinya.

Walaupun bukan pekerjaan yang mudah, tapi pengentasan kemiskinan harus tetap diusahakan karena dengan mengurangi kemiskinan maka otomatis pertumbuhan ekonomi akan naik, dan ini akan sangat bagus untuk kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Untuk itu diperlukan pemahaman tentang faktor apa saja yang menyebabkan kemiskinan.

Kemiskinan sendiri diartikan sebagai keadaan ketika masyarakat tidak mampu memenuhi kebutuhan pokok, contohnya pangan, tempat tinggal, dan pakaian. Ketiga kebutuhan itu sangat penting, dan perlu kamu tahu tidak semua orang di dunia ini bisa memenuhinya seorang diri.

Ada yang tidak memiliki rumah tinggal sehingga harus hidup berpindah-pindah sampai mencari tempat tidur di kolong jembatan, ada yang mengenakan pakaian yang sama setiap harinya karena harga pakaian yang mahal, ada yang harus meminta-minta karena tidak punya uang untuk membeli makanan.

Jika kamu memperhatikannya lebih jeli, hal ini sangat mudah kamu temukan di kota-kota besar seperti Jakarta, dan yang lainnya.

Faktor penyebab kemiskinan yang umumnya terjadi adalah sebagai berikut ini:

1.   Rendahnya Tingkat Pendidikan

Semakin seseorang berpendidikan tinggi, semakin bisa ia mendapatkan pekerjaan yang diinginkan. Namun mereka yang mengenyam pendidikan rendah, misalnya hanya bersekolah sampai SD, akan kesulitan mendapatkan pekerjaan yang setara dengan mereka yang berpendidikan tinggi karena syarat yang berlaku di kalangan perusahaan.

Pendidikan rendah karena mereka yang masuk ke kategori masyarakat miskin ini tidak mampu bersekolah hingga ke pendidikan tinggi. Alasannya karena untuk bersekolah tinggi membutuhkan biaya yang besar.

Kalaupun mereka mendapatkan bantuan untuk bersekolah, biasanya mereka akan lebih mementingkan mencari uang dibandingkan sekolah yang butuh waktu bertahun-tahun. Skala prioritas mereka bisa berbeda tergantung dengan kebutuhan.

Oleh karena itu perlu ditanamkan betapa pentingnya pendidikan yang sangat bisa mengubah pola pikir dan membawa kesempatan pada mereka untuk dapat hidup lebih baik.

2.   Rendahnya Kualitas Kesehatan

Faktor penyebab kemiskinan lainnya adalah kualitas kesehatan yang mereka miliki. Masih ada yang tidak tahu bahwa pemerintah memiliki jaminan kesehatan khusus masyarakat miskin. Namun, apabila mereka tinggal di pedalaman akses kesehatannya akan lebih sulit lagi.

Sementara itu untuk menghasilkan uang dibutuhkan tenaga yang cukup untuk bekerja setiap harinya. Sayangnya mereka setiap hari diintai berbagai macam penyakit karena untuk makan yang layak saja sudah cukup sulit.

Padahal dengan makan makanan yang bergizi adalah salah satu hal yang manjur untuk mereka memiliki kesehatan yang berkualitas bagus.

3.   Minimnya Ketersediaan Lapangan Pekerjaan

Faktor penyebab kemiskinan yang satu ini juga yang paling sering terjadi. Bukan berarti tidak ada lapangan pekerjaan sama sekali. Lapangan pekerjaan ada, tapi mereka yang terjebak dalam kemiskinan sering kalah jauh dibandingkan mereka yang punya pendidikan dan punya akses ke lapangan pekerjaan tersebut.

Jika mendapatkan pekerjaan pun, mereka akan dibayar seadanya saja, tidak melihat pekerjaan berat yang mereka lakukan. Upah yang layak untuk mereka masih menjadi masalah hingga sekarang karena ada saja perusahaan nakal yang membayar upah seenaknya. Pada akhirnya pun mereka masih saja terjebak di kemiskinan yang sama.

4.   Ketidaktersediaan Investasi atau Modal

Kata orang apabila tidak mampu bersekolah tinggi, setidaknya harus mampu mendirikan usaha sendiri. Minimal usaha warung atau usaha kecil lainnya. Namun ini juga tidak mudah bagi mereka yang miskin karena keterbatasan modal yang mereka miliki.

Sementara itu untuk mengajukan pinjaman ke lembaga keuangan atau perbankan syaratnya saja sudah cukup rumit dan harus ada jaminan pula.

Masyarakat miskin tidak diberikan kesempatan untuk dapat mengakses modal yang mereka butuhkan untuk mendirikan bisnis itu. Harus diakui bahwa mereka yang bisa mendapatkan modal dinilai dari kemampuan keuangan mereka dan kemampuan mereka dalam berbisnis.

Biasanya rata-rata mengharuskan debitur sudah menjalankan bisnisnya dalam kurun waktu satu atau dua tahun, baru pihak lembaga keuangan dan perbankan bersedia memberikan pinjaman.

5.   Akses Sumber Daya Alam yang Terbatas

Kamu pasti sering mendengar orang-orang yang tidak bisa mengakses kekayaan sumber daya alam di sekitarnya sendiri karena sudah dicaplok oleh perusahaan lain. Hal ini yang saat ini terjadi di Indonesia.

Misalnya ada satu wilayah yang menghasilkan karet yang sangat bagus. Masyarakat sekitar bukan menjadi pemilik, tapi hanya menjadi pekerja. Yang mengelola karet itu tetaplah pihak luar yang dulunya bukan menjadi bagian dari wilayah itu. Lagi-lagi mereka terpaksa menerima kenyataan diupah dengan biaya yang kecil.

6.   Korupsi

Untuk mengentaskan kemiskinan, pemerintah melakukan banyak program bantuan. Namun, tidak semua masyarakat miskin dapat mengakses bantuan ini karena ada saja dana yang dikorupsi oleh pejabat yang tidak bertanggung jawab. Mereka yang mengelola, mereka juga yang mengambil kesempatan.

Pemerintah sudah cukup serius mengentaskan korupsi di Tanah Air dengan mendirikan KPK, tapi tetap saja selalu saja ada yang berani merampas hak rakyat.

Untuk itu diperlukan sikap tegas dari pemerintah untuk membuat jera para pelaku korupsi yang tidak tahu diri ini karena imbasnya pasti lagi-lagi ke masyarakat miskin. Kalau terus begini, kemiskinan akan terus berlanjut.

Pengentasan kemiskinan bukan hanya tugas pemerintah, tapi juga tugas seluruh masyarakat yang mampu melakukannya. Kerja sama antara pemerintah dan masyarakat pasti akan bisa mengangkat sedikit demi sedikit kemiskinan yang masih merajalela.  

Artikel Terkait