Ajaib.co.id – Pandemi COVID-19 sudah terjadi hampir 2 tahun. Di mana, di masa ini kita semua diharuskan untuk menjalankan aktivitas dari rumah, salah satunya belajar dari rumah. E-learning adalah salah satu solusi yang disarankan oleh pemerintah untuk tetap menjalankan kegiatan belajar-mengajar dari rumah. Tapi tahukah kamu apa itu e-learning?
E-Learning adalah metode pembelajaran jarak jauh menggunakan teknologi dan internet sebagai sarana penyampaian materi di luar kelas tatap muka fisik tradisional. Berikut adalah definisi e-learning dari berbagai ahli yang mungkin bisa kamu jadikan sebagai referensi.
Definisi E-Learning
E-learning adalah suatu sistem pembelajaran jarak jauh dengan cara menggabungkan prinsip-prinsip di dalam proses suatu pembelajaran dengan teknologi. (Chandrawati, 2010)
E-learning adalah suatu sistem pembelajaran sebagai sarana proses belajar mengajar yang dilaksanakan tanpa harus bertatap muka antara pendidik dengan siswa/siswi. (Ardiansyah, 2013)
Walau terdengar rumit karena masih memiliki keterbatasan dalam infrastruktur teknologi, Indonesia sudah mulai mengadaptasi metode e-learning sebagai metode pembelajaran dari berbagai tingkat. Apalagi kondisi pandemi COVID-19 yang masih melanda dunia belum memungkinkan proses belajar dilakukan secara efektif dengan tatap muka secara langsung.
Redaksi Ajaib merangkum beberapa kelebihan dan kekurangan e-learning sebagai metode belajar mengajar yang sudah cukup efektif untuk saat ini dari berbagai sumber.
Karakteristik E-learning
Menurut Rosenberg (2001, e-learning bersifat jaringan yang mampu memperbaiki secara cepat, menyimpan atau memunculkan kembali, mendistribusikan, dan sharing pembelajaran dan informasi. Menurut Nursalam (2008:135), e-learning memiliki beberapa karakteristik seperti:
- Memanfaatkan jasa teknologi elektronik.
- Memanfaatkan keunggulan komputer (digital media dan komputer networks).
- Menggunakan bahan pengajaran yang bersifat mandiri (self learning materials) kemudian disimpan di komputer, sehingga dapat diakses oleh pengajar dan siswa kapan dan di mana saja.
- Memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar, dan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi pendidikan dapat dilihat setiap saat di komputer.
Manfaat E-learning
E-learning juga memiliki beberapa manfaat yang bisa didapatkan baik untuk pengajar maupun siswa seperti:
- Fleksibel. E-learning memberikan fleksibilitas dalam memilih waktu dan tempat untuk mengakses pembelajaran.
- Belajar Mandiri. E-learning memberi kesempatan bagi siswa secara mandiri memegang kendali atas keberhasilan belajar.
- Efisiensi Biaya. E-learning memberi efisiensi biaya bagi administrasi penyelenggara, efisiensi penyediaan sarana dan fasilitas fisik untuk belajar, dan efisiensi biaya bagi pembelajar adalah biaya transportasi dan akomodasi.
Sedangkan, menurut Pranoto, dkk (2009:309), e-learning memiliki beberapa manfaat lainnya seperti:
- Menunjang pelaksanaan proses belajar yang bisa meningkatkan daya serap siswa atas materi yang diajarkan.
- Meningkatkan partisipasi aktif dari siswa.
- Meningkatkan kemampuan belajar mandiri.
- Meningkatkan kualitas materi pendidik dan pelatihan.
- Meningkatkan kemampuan menampilkan informasi dengan perangkat teknologi informasi, dimana dengan perangkat biasa sulit dilakukan.
Kelebihan E-Learning
Teknologi diciptakan untuk memudahkan hidup manusia, begitu juga dengan adanya teknologi dalam pembelajaran e-learning. Berikut beberapa manfaat yang bisa diambil saat menerapkan dan menggunakan metode e-learning:
1. Efektif dan Efisien
E-learning merupakan metode belajar yang tidak memerlukan tempat fisik untuk berkumpul, hanya perlu satu ruang virtual agar bisa berkumpul untuk belajar bersama. Selain itu, pembelajaran e-learning juga bisa diakses dari mana saja selama peserta didik punya internet untuk mengakses kelas dan mengunduh materi yang diperlukan untuk proses belajar.
Selain itu, e-learning adalah metode belajar yang bisa dibilang memiliki efisiensi biaya. Memang masih ada biaya yang harus dikeluarkan untuk internet dan materi pendukung lainnya, namun peserta didik dan pengajar tidak perlu mengeluarkan uang transport, uang makan, dan lainnya.
2. Bisa Diikuti Banyak Orang
Berbeda dengan kelas tatap muka yang terbatas oleh kapasitas ruangan, metode pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi informasi ini cenderung lebih bisa diikuti lebih banyak orang, sehingga pengaturan jadwal kelas bisa dilakukan dengan lebih efektif.
Berbagai aplikasi video conference bisa mengumpulkan ratusan orang dengan fitur virtual yang sangat memudahkan. Zoom, aplikasi video conferencing yang digunakan banyak orang di seluruh dunia baik untuk belajar maupun bekerja punya kemampuan menampung 500 orang jika menggunakan paket Zoom Enterprise.
Namun versi gratis dari Zoom juga bisa digunakan oleh 100 peserta. Selain Zoom, aplikasi video conference bawaan Microsoft, Microsoft Teams juga bisa menampung maksimum 250 orang, lebih dari cukup untuk menggunakan sistem pembelajaran online ini.
3. Bisa Mengatur Waktu Sendiri
Beberapa jenis pengajaran atau online training menggunakan aplikasi belajar daring yang tidak diselenggarakan secara live memungkinkan kamu untuk bisa mengatur waktu sendiri. Tentunya hal ini bisa jadi sarana bagi peserta didik untuk mengatur prioritas materi pembelajaran.
4. Pengajaran Mandiri Bagi Peserta Didik
Salah satu karakter e-learning adalah kemandirian. Jika peserta didik merasa pendidikan adalah hal yang penting, tentunya ia akan mengatur waktu agar bisa mempelajari semua materi yang diperlukan tanpa menunda atau bahkan membolos. Makin disiplin, makin banyak ilmu yang bisa dipelajari dan proses belajar makin cepat selesai.
Kekurangan E-Learning
Walau punya segudang manfaat, pembelajaran secara online ini rupanya memiliki beberapa kekurangan yang harus diantisipasi agar tidak menutupi kelebihannya. Berikut adalah beberapa kekurangan pembelajaran secara online yang harus diwaspadai oleh pengajar maupun peserta didik.
1. Kurang Interaksi Tatap Muka
Interaksi antara pengajar dan peserta didik masih menjadi kunci bagi kesuksesan pendidikan. Ada beberapa faktor komunikasi yang bisa dibangun dengan baik hanya jika melakukan tatap muka sehingga gestur, raut wajah, dan maksud ucapan bisa dimengerti dengan baik.
Hal ini sebetulnya bisa diantisipasi dengan mencampur metode pembelajaran online dengan metode tatap muka konvensional, jika kondisi memungkinkan. Beberapa kampus yang menggunakan e-learning sudah menerapkan sistem ini.
Misalnya dalam 12 kali perkuliahan, 8 kelas diselenggarakan secara online dan 4 kelas diselenggarakan secara tatap muka agar bisa membangun interaksi yang lebih baik.
2. Keterbatasan Infrastruktur
Indonesia adalah negara kepulauan yang belum memiliki pemerataan infrastruktur teknologi, bahkan listrik. Pengadaan akses ini sangat penting agar proses belajar online bisa dilakukan secara efektif.
Belum lagi akses terhadap materi digital yang masih sangat terbatas juga jadi tantangan baik bagi pengajar maupun peserta didik agar bisa menciptakan kelas e-learning yang interaktif.
3. Perubahan Fungsi Pendidikan Menjadi Pelatihan
Pendidikan memiliki arti yang sangat luas dan melibatkan proses mendidik berupa pengajaran dan pelatihan. Beberapa sistem pengajaran harus dilakukan langsung dengan metode tatap muka, misalnya untuk eksperimen sains.
E-learning belum bisa memfasilitasi hal ini sehingga perlu strategi ke depannya agar fungsi pendidikan tidak hilang.
4. Kesehatan Mental
Manusia perlu melakukan interaksi sosial secara langsung agar tidak merasa kesepian dan stres karena merasa sendiri. Ini adalah hal yang patut diantisipasi jika melakukan pembelajaran e-learning.
Baik pendidik maupun peserta didik harus mampu menjaga kondisi mental agar tidak merasa putus hubungan secara sosial dan kekurangan hiburan selama melakukan pembelajaran secara e-learning.
Hal yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Pembelajaran e learning
E-learning menjadi salah satu metode pembelajaran yang digunakan selama pandemi. Namun, keberhasilan sistem pembelajaran ini masih kurang merata hingga saat ini. Hal ini karena infrastrukturnya belum siap. Lalu, apa saja yang harus disiapkan sebelum menerapkan metode e-learning?
1. Perangkat dan akses internet
Hal pertama yang perlu disiapkan adalah perangkat (device) dan kualitas lintas data (internet). Hingga saat ini masih banyak siswa yang belum bisa mendapatkan akses pembelajaran e-learning karena masalah perdangkat dan juga internet.
Pihak sekolah bisa membantu untuk menyiapkan perangkat yang mumpuni untuk seluruh siswanya jika ingin sukses menjalankan metode ini. Selain itu, untuk masalah akses internet, sekolah bisa mendaftarkan nomor handphone siswa ke departemen pendidikan untuk mendapatkan kuota gratis untuk mengaksses aplikasi pendidikan.
2. Platform e-learning
Platform e-learning merupakan bentuk digital dari sekolah, ruang kelas, sistem administrasi, dan kesiswaan. Tanpa adanya platform yang berkualitas, maka pembelajaran tidak akan bisa berjalan dengan baik. Oleh karena itu, sekolah wajib menjaga sistem tetap online selama 24 jam agar siswa bisa terus mengakses sekolah kapanpun dan dimanapun.
3. Metode pembelajaran online
Jika hal-hal di atas sudah tersedia dengan baik, maka hal selanjutnya yang harus diperhatikan adalah metode pembelajaran seperti apa yang akan diberikan kepada siswa.
Hal ini karena, potensi dari e-learning tidak bisa dimanfaatkan secara maksimal jika sekolah hanya menerapkan metode penugasan dan presentasi saja. Untuk itu, guru dan sekolah harus menjadi lebih kreatif dalam merancang metode pembelajaran interaktif yang menarik dan berbobot untuk siswa.
Itu dia beberapa hal yang jadi kelebihan dan kekurangan e-learning. Tentunya dalam kondisi pandemi COVID-19 ini semua orang harus bisa menerima situasi dan beradaptasi agar bisa melakukan e-learning dengan baik dan efektif.
Tak hanya informasi mengenai e-learning ini saja, kamu juga bisa membaca berbagai artikel mengenai pendidikan di blog Ajaib, termasuk berbagai artikel tips pengelolaan keuangan untuk mahasiswa. Ayo baca blog Ajaib sekarang juga.