Bisnis & Kerja Sampingan

Definisi, Jenis, dan Unsur Kepemilikan dalam Bentuk Uang

Ajaib.co.id – Dalam bisnis atau keuangan, kepemilikan dalam bentuk uang kerap disinggung. Untuk lebih jelasnya, cek definisi, jenis, dan unsur kepemilikan dalam bentuk mata uang.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kepemilikan dalam bentuk uang merupakan definisi dari ekuitas. Dengan kata lain, hal itu sama dengan modal atau saham.

Pada sebuah perusahaan, kepemilikan dalam bentuk uang kerap disebut modal. Pasalnya modal merupakan uang dan benda yang digunakan sebagai bekal untuk membiayai operasional usaha.

Nantinya modal akan berkurang karena kewajiban yang harus dipenuhi. Seperti membayar utang, jika ada.

Unsur Modal

Namun di dalam bisnis, ekuitas atau modal harus dijaga, agar tidak berubah menjadi defisit. Untuk mengantisipasinya, perusahaan harus mempertahankan modal yang di dalamnya memiliki beberapa unsur.

1. Modal yang Disetor

Modal yang disetor adalah salah satu aset atau uang yang disetorkan oleh pemilik modal, pengusaha, atau investor. Tujuan hal tersebut untuk mengoperasikan sekaligus mengembangkan usaha. Ada dua bagian modal yang disetor:

  • Modal saham: jumlah uang atau lembar saham yang beredar.
  • Agio dan disagio saham: selisih jumlah setoran pemegang saham dengan nilai sahamnya. Agio adalah selisih di atas nominal, disagio sebaliknya.

2. Laba Tidak Dibagi

Laba tidak dibagi merupakan keuntungan yang diperoleh tahun-tahun sebelumnya yang tidak dibagi atau tidak diambil.

Namun laba tidak dibagi ini bukan dividen. Jika perusahaan ingin membagikan dividen, mereka harus mendapatkannya dari sumber lain. Dan jika laba bersaldo debit, hal itu tidak dianggap keuntungan tetapi defisit.

3. Modal Penilaian Kembali

Modal penilaian kembali adalah selisih antara modal pada periode sebelumnya dengan modal yang akan digunakan untuk periode selanjutnya.

Namun untuk memaksimalkan sisa modal yang ada, perusahaan bisa memasukkan sisa-sisa modal periode sebelumnya ke pembukuan periode selanjutnya.

4. Modal Sumbangan

Seperti namanya, modal sumbangan adalah aktiva baru yang diperoleh perusahaan ketika ada pihak lain yang memberikan sumbangan. Sehingga perusahaan tidak menggelontorkan dana untuk pembelian.

5. Modal Lainnya

Modal lainnya ialah modal yang diperoleh dari sumber lain. Berbeda dari modal sumbangan, modal lainnya berasal dari modal ekspansi, cadangan penurunan harga, persiapan pelunasan obligasi, dan lainnya.

Jenis Ekuitas

Jenis kepemilikan dalam bentuk nilai uang atau ekuitas hampir mirip seperti unsur modal. Untuk melihat perbedaannya, cek di bawah ini, dilansir Maxmanroe.com:

1. Akun Penambah Ekuitas

Ada dua akun penambah ekuitas, yakni laba ditahan dan modal disetor. Keduanya akan ditampilkan pada laporan perubahan sekaligus unsur penambah ekuitas.

2. Akun Pengurang Ekuitas

Kebalikannya, ada akun pengurang ekuitas. Akun ini memiliki unsur pengambilan pribadi dan biaya. Keduanya dinyatakan dengan saldo nominal pada bagian debit laporan.

Adapun pengambilan pribadi harus dilakukan oleh pemilik. Jika perusahaan berbentuk perseroan, pengambilan pribadi harus disetujui oleh semua dewan komisaris.

3. Pendapatan

Pendapat atau revenue merupakan keuntungan entitas yang menyumbangkan penambahan nilai perusahaan pada periode pencatatan. Pendapatan akan digunakan untuk ekspansi entitas. Sehingga aset entitas semakin besar.

4. Beban

Beban atau pengeluaran merupakan semua biaya yang dikeluarkan oleh entitas untuk kegiatan operasionalnya dan menghasilkan barang atau jasa. Pada laporan ekuitas beban dan pendapatan dicantumkan bentuk laba atau rugi.

Mengelola Modal Bisnis

Saat menjalani bisnis, modal adalah hal penting. Tanpa modal, kamu sebagai pemilik usaha sulit memproduksi produk atau jasa. Namun kamu juga harus memiliki kemampuan dalam mengelola modal bisnis.

Buat kamu yang ingin membuka bisnis, tak ada salahnya mengecek kiat mengelola modal berikut ini:

1. Detail Merencanakan Bisnis

Sebelum membangun sebuah bisnis, sebaiknya buat perencanaan semuanya secara detail. Mulai rencana penggunaan modal, belanja kebutuhan, cara pengolahan atau pengoperasian, pengemasan, pengiriman, hingga promosi.

2. Meminimalisir Berutang

Jika memungkinkan, cobalah untuk mengubah kebiasaan berutang ke pihak bank atau lembaga yang menawarkan Kredit Tanpa Agunan (KTA). Namun jika sumber modal yang kamu butuhkan bersumber dari utang, sebaiknya pinjam sesuai kebutuhan dan kemampuan untuk mengembalikannya.

3. Membuat Arus Kas

Membuat arus kas adalah hal wajib dalam berbisnis. Catat setiap transaksi dalam arus kas, termasuk jika ada keperluan mendadak untuk membeli barang yang mendukung operasional bisnis atau penambahan modal. Jangan lupa untuk membuat anggaran per bulan atau dwi bulanan.

Monitor anggaran bulanan untuk mengetahui arus kas lancar atau tidak. Kegiatan ini bisa kamu lakukan secara manual atau menggunakan aplikasi akuntansi untuk mempermudah kerjamu.

Jika kamu telah memperoleh laba, sisihkan untuk berinvestasi. Investasi tak hanya mengamankan uangmu, tetapi memberikan nilai tambah dana pokok. Selanjutnya kamu bisa gunakan hasil investasi untuk meningkatkan bisnis. Cek instrumen investasi di Ajaib.

4. Konsultasi Bisnis

Jangan gengsi untuk bertanya soal bisnis. Misal melakukan konsultasi dengan orang terdekat yang lebih dulu menjalankan bisnis. Tanyakan mengenai kiat bisnis bertahan lama, tip mengelola keuangan, dan lainnya.

5. Fokus

Tak ada keberhasilan jika kamu tak fokus menjalankan bisnis. Fokuslah pada proses bisnis dan jalani dengan konsisten. Misal bisnis baju, buatlah baju yang telah kamu desain dan buatlah foto tentang progres baju, lalu unggah foto tersebut. Atau bisnis jasa mencuci rambut dengan asisten pintar atau teknologi yang ada seperti alat pembersih sampah mandor di pasaran, dan sebagainya.

Artikel Terkait