Investasi

Daftar Perusahaan Salim Group yang Layak Investasi

Sumber: Cermati

Ajaib.co.id – Nama Salim Group di dunia bisnis Indonesia sudah tidak bisa diragukan lagi. Cukup banyak perusahaan kenamaan di Indonesia yang merupakan bagian dari Grup Salim ini. Meskipun demikian, tidak semua anak perusahaannya layak untuk Investasi. Pertanyaannya, perusahaan mana saja yang memiliki potensi besar untuk dijadikan tempat investasi? 

Berbicara terkait dengan investasi memang banyak sekali yang harus dijadikan sebagai bahan pertimbangan. Pasalnya siapapun pasti ingin mendapatkan untung saat memilih jalan investasi. Sayangnya tidak semua investasi bisa mendatangkan keuntungan yang besar. 

Oleh sebab itu banyak hal yang harus dipelajari saat ingin memilih cara ini untuk mengembangkan uang atau modalnya. Nah, untuk di Indonesia sendiri, investasi di perusahaan milik Salim Group menjadi salah satu pilihan yang cukup realistis. Pasalnya Grup Salim termasuk pemain bisnis kuat dan terkemuka yang ada di Indonesia. 

Bisnis dan Perusahaan Group Salim Saat Ini

Pada ulasan kali ini akan difokuskan membahas perusahaan-perusahaan Grup Salim yang masih beroperasi dan terdaftar di pasar saham Indonesia saat ini. Dengan demikian, sebagai investor Anda akan dimudahkan dalam memilih perusahaan mana yang layak untuk dijadikan sebagai tempat investasi. 

Terdiversifikasi luas dengan bisnis consumer goods (makanan dan minuman dengan merek Indofood), sebenarnya masih banyak lagi bisnis Grup Salim yang ada di Indonesia. Jaringan ritel Indomaret misalnya. 

Selain itu, Salim Group juga terdiversifikasi dengan perkebunan kelapa sawit, minyak nabati, produsen roti dengan merek Sari Roti, restoran fast food (waralaba KFC di Indonesia), jasa keuangan, kimia (bahan baku detergen), otomotif dan komponennya, infrastruktur jalan tol, dan masih banyak lagi yang lainnya. 

Bisa dikatakan sektor bisnis Salim Group sudah mencakup semua sektor kehidupan yang ada di Indonesia. Tercatat ada setidaknya 10 perusahaan dengan kendali penuh dari Grup Salim, di antaranya seperti:  

  1. Indofood Sukses Makmur (INDF)
  2. Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP)
  3. PP London Sumatra (LSIP)
  4. Salim Ivomas Pratama (SIMP)
  5. Indoritel Makmur (DNET)
  6. Indomobil Multi Jasa (IMJS)
  7. Indomobil Sukses Int (IMAS)
  8. Unggul Indah Cahaya (UNIC)
  9. Bank Ina Perdana (BINA)
  10. Nusantara Infrastructure (META)

Selain 10 perusahaan di atas, ada dua perusahaan dengan kepemilikan besar tetapi bukan pengendali (melalui DNET), yakni Fast Food Ind (FAST) dan Nippon Indosari (ROTI). Kemudian ada lagi dua perusahaan dengan kepemilikan saham sangat kecil yang dulunya sebenarnya pernah menjadi perusahan utama Group Salim sebelum krisis 1998, yaitu Bank Central Asia (BBCA) dan Indocement (INTP). 

Dengan bisnis modal yang terintegrasi secara vertikal (produksi bahan mentah, setengah jadi, jadi, dan retail atau distribusi), serta didukung dengan integrasi horizontal (finansial/keuangan/bank, infrastruktur, transportasi, dan industri kimia), membuat Grup Salim sebagai pemain bisnis kuat dan terkemuka di Indonesia. 

Perbandingan Bisnis dan Kinerja Perusahaan 

Setidaknya ada 6 perusahaan dengan rata-rata RoE 5 tahun di atas 10%. Perusahaan tersebut adalah BBCA, ICBP, INTP, ROTI, FAST, dan INDF. Kinerja RoE yang besar dan konsisten seperti itu menunjukkan kinerja jangka panjang yang sangat bagus. 

Wajar saja jika perusahaan-perusahaan yang bagus seperti ini memiliki harga saham yang cukup mahal. Hal itu bisa dilihat dari PER dan PBV yang cukup besar. Namun di sisi lain perusahaan-perusahaan yang seperti inilah yang sangat cocok dijadikan tempat untuk investasi. 

Sebagai catatannya, mari lihat contoh perusahaan-perusahaan yang berhubungan dengan induk – anak (Indofood (INDF) dan anak cucunya (ICBP, SIMP, dan LSIP)). Dari keempat perusahaan tadi, rata-rata ROE dalam jangka waktu 5 tahun terakhir sangatlah berbeda. Dalam hal ini INDF 13%, ICBP 20%, SIMP 3%, dan LSIP 8%. 

Yang menjadi pertanyaannya kemudian adalah kenapa kinerja ROE bisa berbeda-beda? Ternyata perbedaan tersebut tergantung dari: 

  1. Segmen bisnisnya. Yang mana profitability tiap-tiap segmen nya memang berbeda.
  2. Kebijakan manajemen pengendali yang berkaitan dengan transfer pricing. Misalnya saja SIMP men-supply minyak goreng ke ICBP (untuk bahan bumbu Indomie) dengan harga murah. Kondisi tersebut dalam perhitungan akhirnya membuat keuntungan SIMP kecil. Sementara itu keuntungan ICBP menjadi besar. 
  3. Dan masih banyak lagi faktor yang bisa menjadi penyebabnya. 

Saham Salim Group yang Mana Layak untuk Investasi?  

Sebagai seorang investor, indikator pertama dalam memilih saham adalah ROE atau Return on Equity. Saham perusahan tersebut harus memiliki ROE yang bagus dan konsisten dalam jangka panjang. 

Oleh sebab itu wajar saja jika umumnya saham perusahaan yang memiliki ROE bagus dan konsisten dalam jangka panjang selalu diapresiasi oleh pasar dengan kenaikan harga saham yang cukup besar. Pertanyaannya, perusahaan Salim Group mana yang memiliki ROE bagus dan konsisten dalam jangka panjang? 

Dari semua daftar perusahaan yang ada di bawah naungan Grup Salim, terdapat 6 perusahaan yang memiliki saham dengan ROE teratas. Keenam perusahan tersebut adalah ICBP, BBCA, ROTI, INTP, INDF, dan FAST. 

Hal seperti ini sebenarnya berlaku untuk semua perusahaan. Artinya jika Anda memilih saham sebagai instrumen investasi, maka pilihlah perusahaan yang ROE sahamnya bagus dan konsisten dalam jangka panjang. 

Atau jika memungkinkan pilihlah perusahaan yang memiliki ROE di atas 10% per tahunnya. Terbukti dalam jangka panjang, kenaikan harga sahamnya sebanding dengan kinerja bisnisnya. Dan ini juga berlaku untuk semua perusahaan. Artinya tidak hanya perusahaan-perusahaan yang berada di bawah naungan Salim Group saja.

Artikel Terkait