Ekonomi

Cost Push Inflation Adalah Tanda Perekonomian dalam Bahaya

cost-push-inflation-adalah

Ajaib.co.id – Dalam dunia ekonomi, seringkali masyarakat dikejutkan dengan harga yang tiba-tiba melonjak bahkan naiknya bisa dibilang tidak masuk akal. Salah satu penyebab terjadinya lonjakan harga bisa karena inflasi. Berdasarkan penyebabnya, ada tiga jenis inflasi yang muncul, yaitu demand pull inflation, cost push inflation, dan mixed pull inflation. Dari ketiganya, cost push inflation adalah penyebab yang dinilai sangat rawan.

Perlu kamu ketahui bahwa selama ini inflasi dipakai untuk salah satu alat barometer yang mengukur tingkat kesehatan suatu perekonomian negara. Inflasi yang terlalu tinggi bisa berdampak pada penurunan tingkat kesejahteraan masyarakat. Ketika inflasi meningkat, maka daya beli masyarakat akan terus tergerus dan ini berada di luar kontrol pemerintah melalui kebijakan moneternya.

Hal sebaliknya, jika inflasi terlalu rendah menunjukkan bahwa perputaran ekonomi tidak berjalan dengan maksimal. Dampaknya laju pertumbuhan ekonomi akan melambat. Jika ini terjadi muncul masalah lain, seperti minimnya pembukaan lapangan kerja, dan menambah angka kemiskinan.

Sementara pemerintah melalui otoritas kebijakan moneternya umumnya akan mematok angka inflasi moderat ada di batas atas sehingga perputaran uang terus optimal. Dengan begitu akan mendongkrak daya beli masyarakat lebih tinggi lagi. Biasanya angka inflasi yang dipatok setiap tahun di atas 5% dan di bawah 10%.

Nilai tersebut diyakini membuat perekonomian dapat berjalan maksimal dan menjaga tingkat daya beli masyarakat atau bahkan bisa bertambah. Nah, kondisi seperti ini termasuk ke dalam inflasi jenis demand full inflation.

Faktor Kemunculan Inflasi

Sebagian orang tidak dapat menyadari kapan inflasi akan muncul, padahal hal ini sangat penting untuk keberlangsungan hidup. Lalu seperti apa bentuknya kemunculan inflasi itu dan keadaan yang bagaimana disebut inflasi? Ada beberapa faktor umum yang bisa menandakan gejala munculnya inflasi, yaitu:

·      Meningkatnya harga barang dan jasa.

·      Kenaikan harga barang dan jasa bersifat umum serta mencakup seluruh sektor.

·      Kemunculannya dapat berlangsung dalam waktu yang lama atau terjadi terus menerus.

Apa Itu Cost Push Inflation

Berdasarkan pengertiannya, cost push inflation adalah inflasi tinggi yang disebabkan oleh kontraksi ekonomi. Maksudnya kegiatan perekonomian sedang mengalami penurunan sehingga perputaran uang tidak optimal dan harga-harga di pasaran jadi melonjak.

Tingkat harga yang bergerak naik mengakibatkan harga-harga bahan dan faktor produksi juga meningkat. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi jadi tertekan dan pendapatan nasional juga akan menurun.

Tingkat inflasi yang disebabkan oleh kondisi cost push inflation akan menggerus pendapatan dan daya beli masyarakat secara signifikan dan keseluruhan. Kondisi seperti ini akan berakibat pada pengurangan lapangan kerja dan angka kemiskinan semakin meningkat.

Inflasi yang disebabkan oleh cost push inflation pernah terjadi pada tahun 2015. Dimana pada waktu itu terjadi inflasi sebesar 0,50% akibat dampak dari krisis ekonomi global. Sementara di dalam negeri, tingginya inflasi di tahun tersebut diakibatkan volatilitas harga pangan. Pasalnya, hampir seluruh harga komoditas saat itu mengalami kenaikan dan melonjaknya sejumlah harga komoditas disinyalir karena capaian hasil panen raya yang kacau.

Inflasi di tahun 2015 yang disebabkan oleh cost push inflation menandakan perekonomian bangsa berada dalam dalam zona merah. Dampaknya sudah pasti akan terjadi pada tingkat kesejahteraan seluruh masyarakat. Jika diibaratkan kolesterol dalam tubuh, cost push inflation adalah kolestrol low-density lipoprotein (LDL) yang berbahaya bagi tubuh manusia.

Jenis-Jenis Inflasi

Inflasi sendiri terbagi menjadi beberapa jenis yang dilihat dari ruang lingkup dan tingkat tingkat keparahannya, yaitu:

1.    Berdasarkan Kenaikan Harga

Jenis inflasi berdasarkan kenaikan harganya dibagi ke dalam 4 macam, di antaranya adalah:

·      Inflasi ringan: peningkatan harga ≤ 10% dalam setahun.

·      Inflasi sedang: peningkatan harga berada antara 10% – 30% dalam setahun.

·      Inflasi berat: peningkatan harga berada antara 30% – 100% dalam setahun.

·      Hiperinflasi (tidak terkendali): peningkatan harga ≥ 100% dalam setahun.

2.    Berdasarkan Asal Muasal

Berdasarkan asal usulnya, inflasi terbagi menjadi 2 macam, yakni:

·      Inflasi dalam negeri (domestic inflation).

·      Inflasi yang berasal dari luar negeri (imported inflation).

3.    Berdasarkan Cakupannya

Inflasi bisa juga didasarkan pada besarnya cangkupan terhadap harga yang dibagi menjadi tiga macam, yaitu:

·      Inflasi tertutup: peningkatan harga yang terjadi bila hanya ada hubungan dengan satu atau dua barang tertentu.

·      Inflasi terbuka: peningkatan harga yang terjadi pada seluruh jenis barang secara umum.

·      Hiperinflasi: serangan inflasi yang sangat dahsyat sehingga membuat harga barang dan jasa terus berubah dan cenderung meningkat setiap waktu. Akibatnya banyak orang tidak bisa menahan uang untuk waktu yang lebih lama karena nilai mata uang terus tergerus.

Pentingnya Kestabilan Harga

Jika ditarik kesimpulan, cost push inflation adalah kondisi kenaikan biaya produksi yang berimbas meningkatnya harga barang sehingga mengakibatkan munculnya inflasi. Sedangkan inflasi yang rendah dan stabil jadi salah satu syarat utama bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan sehingga mampu memberikan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat.

Pengendalian inflasi sangat penting dilakukan berdasarkan pertimbangan bahwa inflasi yang tinggi dan tidak stabil akan mendatangkan dampak negatif kepada sosial ekonomi masyarakat. Cost push inflation adalah kondisi inflasi yang harus bisa dikendalikan oleh pemerintah dalam mengatur kebijakan otoritas moneternya.

Bila inflasi terus meninggi dapat menyebabkan pendapatan riil masyarakat akan semakin menurun sehingga standar hidup ikut turun juga. Pada akhirnya berimbas kepada orang miskin yang semakin miskin.

Sedangkan inflasi yang tidak stabil menciptakan ketidakpastian terutama bagi para pelaku ekonomi dalam mengambil keputusan atau kebijkan. Pengalaman empiris yang pernah terjadi menunjukkan cost push inflation adalah kondisi inflasi yang akan menyulitkan keputusan masyarakat dalam melakukan produksi, konsumsi, dan investasi. Hal ini yang pada akhirnya membuat pertumbuhan ekonomi jadi turun dan lambat.

Kemudian, tingkat inflasi domestik yang lebih tinggi daripada tingkat inflasi yang terjadi di negara-negara tetangga memberikan dampak pada tingkat bunga domestik riil menjadi tidak kompetitif. Kondisi ini akan memberi tekanan kepada nilai rupiah.

Artikel Terkait