Bisnis & Kerja Sampingan, Milenial, Rumah Tangga Masa Kini

Cara Budidaya Jamur Tiram yang Mudah di Lahan yang Terbatas

Sumber: Healthline

Ajaib.co.id – Selain enak dan menyehatkan, jamur juga memiliki prospek yang bagus untuk dibudidayakan. Salah satunya adalah jamur tiram yang jadi cukup populer di masyarakat untuk dikonsumsi. Cara budidaya jamur cukup mudah dan tidak membutuh lahan luas.

Jamur tiram mengandung vitamin D, B12, dan glutagen sehingga memiliki banyak manfaat, seperti meningkatkan sistem kekebalan dan imun tubuh. Ciri khas dari jamur ini bentuknya yang lebar seperti cangkang kerang tiram, warnanya putih, dan tumbuh bergerombol layaknya payung.

Lantaran memiliki khasiat yang bagus serta banyak peminatnya, makin banyak orang mulai mencoba membudidayakan jamur untuk dijadikan bisnis. Di lahan berukuran 3×4 meter saja, kamu sudah bisa membudidayakannya.

Bila kamu tertarik untuk terjun di bisnis jamur tiram ini, bisa coba beberapa cara budidaya jamur berikut ini.

1. Siapkan Bibit dan Kumbung

Hal pertama yang harus dipersiapkan adalah kumbung atau rumah jamur. Kumbung ini digunakan sebagai tempat perawatan baglog serta menumbuhkan jamur. Rumah jamur bisa berupa bangunan ataupun ruangan berisi rak-rak sebagai media tanam meletakkan bibit jamur tiramnya.

Bisa terbuat dari bahan bambu atau kayu, sedangkan dindingnya dibikin dari papan juga bisa. Ukuran rumah jamur yang dianjurkan kira-kira 40 cm, sedangkan raknya bisa disesuaikan sesuai kebutuhan atau luas ruangan.

Selain itu kumbung bisa juga dibuat ukuran 3×4 meter dan dinding dari anyaman bambu yang diberi ventilasi.

Namun, dalam mempersiapkan kumbung ini, ada beberapa hal yang harus diperhatikan.

  • Bersihkan kumbung dari segala kotoran
  • Ada baiknya melakukan pengapuran dan penyemprotan fungisida pada bagian dalam kumbung lalu diamkan 2 hari untuk menghilangkan baunya
  • Kemudian baru kamu bisa meletakkan baglog

Setelah rumah jamur siap, langkah selanjutnya adalah menyiapkan bibit jamur tiram. Pemilihan bibit jamurnya sangat penting yang akan menentukan pertumbuhan jamur tiram. Disarankan untuk membeli bibit jamur dari petaninya langsung yang sudah memiliki pengalaman dan tahu dengan pasti cara membudidayakan jamur.

2. Siapkan Baglog Untuk Media Tanam

Perlu diketahui bahwa jamur tiram merupakan jamur kayu sehingga untuk media tanamnya harus menggunakan bahan dari serbuk gergaji.

Tempat untuk menumbuhkan jamur biasanya disebut baglog yang berbentuk silinder dibungkus plastik dan diberi lubang diantara ujungnya. Nah, melalui lubang inilah jamur tiram akan tumbuh keluar.

Bahan baglog bisa kamu buat dari bekatul, serbuk gergaji kayu, dan kapur. Cara membuatnya dengan mencampurkan semua bahan tersebut dengan air lalu masukkan ke dalam plastik. Nantinya campuran dari ketiga bahan tersebut akan membentuk jamur tiram.

Kantong baglog ini diletakkan di atas rak-rak yang sudah disiapkan dalam ruang pembiakan. Bagi kamu para pemula, bisa membeli baglog ini dari petani 

3. Perawatan Baglog

Cara budidaya jamur berikutnya adalah dengan memperhatikan perawatan baglog, yakni menyusunnya dalam rak secara vertical maupun horizontal.

Jika kamu meletakkannya secara vertikal, maka lubang baglog menghadap ke atas. Sedangkan untuk peletakkan secara horizontal, lubang baglog menghadap ke samping dan car aini dianggap lebih aman dari terkena siraman air.

Berikut beberapa poin cara budidaya jamur tiram:

  • Sebelum disusun, cincin dan kertas penutup baglog harus dibuka terlebih dahulu. Lalu diamkan selama lima hari. Jika bahannya dari tanah, lakukan penyiraman agar lebih lembap.
  • Selanjutnya potong bagian ujung baglog agar memberikan ruang pertumbuhan jamur lebih lebar. Setelah itu biarkan selama tiga hari dan tidak perlu disiram, namun cukup siram lantainya saja.
  • Setelah di diamkan tiga hari, siram dengan sprayer dengan membentuk kabut, bukan seperti tetesan air. Kamu bisa menyiramnya sebanyak 2-3 kali sehari, tergantung dari suhu dan kelembapan rumah jamur. Jangan lupa untuk tetap menjaga suhu baglog antara 16-24 derajat celcius.

4. Saatnya Panen Jamur Tiram

Biasanya jamur baru bisa dipanen setelah sebulan ditempatkan dalam baglog dengan permukaan tertutup miselium. Pada 10 hari pertama sudah terlihat ada perubahan pada isi baglog yang tadinya berwarna coklat berubah jadi putih.

Jika cara budidaya jamur dilakukan dengan baik, satu baglog bisa dipanen sebanyak 5-8 kali. Baglog dengan berat sekitar 1 kg bisa menghasilkan jamur tiram sebanyak 0,7-0,8 kg. Setelah dipanen, baglog sebaiknya dibuang atau bisa juga dijadikan pupuk kompos.

Panen umumnya dilakukan pada jamur yang sudah terlihat mekar dan membesar, jika ujung-ujungnya mulai terlihat runcing. Akan tetapi tudungnya belum pecah dan warnanya masih putih bersih.

Hati-hati saat masa panennya karena bila lewat setengah hari saja, warnanya bisa jadi kuning kecoklatan dan tudungnya bakal pecah. Jika sudah begini, jamur akan cepat layu dan tidak tahan lama. Perlu diingat jarak panen pertama ke masa panen berikutnya antara 2-3 minggu kemudian.

Potensi Usaha Jamur Tiram

Bagaimana cara budidaya jamur cukup mudah kan. Hanya butuh ketekunan dan ketelitian saja dalam memilih bibit, menyiapkan kumbung dan baglog, serta perawatannya. Potensi usaha jamur tiram ini cukup menjanjikan.

Jika kamu punya 7-8 baglog dalam satu kumbung, maka satu kali panen bisa menghasilkan sekitar 5 kg jamur sekaligus. Sementara harga jual jamur tiram berkisar antara Rp8.000 sampai Rp10.000 per kilogram.

Untuk memulainya, cara budidaya jamur bisa dengan lahan seluas 3×4 meter. Modal yang dibutuhkan juga terbilang kecil, dana Rp2,5 juta sudah bisa memulai menjalankan usaha jamur tiram ini. Dana tersebut sudah termasuk membeli bahan baku.

Artikel Terkait