Milenial, Rumah Tangga Masa Kini

Bisakah Overthinking Diatasi? Cek Fakta dan Dampaknya

Sumber: Freepik

Ajaib.co.id – Seorang teman pernah berkata, “dia itu orangnya pemikir banget, makanya lelet”. Tapi tunggu dulu, apakah seorang yang pemikir itu sama dengan overthinking?

Kelihatannya sih mirip, namun ternyata punya dua makna berbeda. Sebab, seseorang yang berpikir penuh kehati-hatian tidak sama dengan orang yang berpikir karena rasa khawatir atau cemas.

Kelihatannya sih mirip, namun ternyata punya dua makna berbeda. Sebab, seseorang yang berpikir penuh kehati-hatian tidak sama dengan orang yang berpikir karena rasa khawatir atau cemas.

Kalau pemikir tujuannya lebih kepada mempertimbangkan sebuah keputusan secara hati-hati sehingga siap dengan risiko yang akan dihadapi. Sementara overthinking didefinisikan sebagai orang yang berpikir berlebihan. Masalah sepele pun bisa dipikirkan berhari-hari dan akhirnya terjebak dalam pikiran tersebut tanpa menemukan solusi.

Segala yang berlebihan tentu memberikan dampak yang buruk, baik itu untuk kesehatan jasmani maupun kerohanian seseorang. Mereka yang selalu berpikir secara berlebihan akan cenderung merenungkan suatu hal berulang-ulang, seperti memikirkan kelemahan diri sendiri, kesalahan yang sudah dibuat, dan lain-lain.

Maka tak heran ketika orang tersebut mengalami kegagalan akan menyalahkan dirinya sendiri yang akhirnya jatuh dalam ketakutan untuk mencoba bangkit. Dampaknya tentu akan mengurangi rasa percaya diri dan menjadi pesimis.

Lalu bisakah hal semacam itu diatasi? Adakah sisi positif dari overthinking? Sebelum membahas lebih lanjut, ada baiknya kenali dulu bahayanya.

Bahaya Seseorang yang Overthinking

Overthinking sendiri bukan merupakan gangguan atau penyakit, melainkan lebih mengacu kepada perilaku yang menjadi kebiasaan karena dilakukan secara terus menerus.

Terkadang seseorang tidak menyadari jika ada dalam di kondisi tersebut dan terkesan menyepelekan. Padahal, bisa berakibat buruk buat diri sendiri yang bisa mengganggu kesehariannya. Bahaya yang ditimbulkan, antara lain:

Memicu Gangguan Mental

Berpikir secara berlebihan akan menimbulkan rasa cemas dan fokus pada satu masalah terutama kesalahan di masa lalu. Jika tidak mampu menemukan solusinya bisa meningkatkan risiko gangguan mental.

Contohnya, gagal dalam pekerjaan, patah hati, ditinggal orang terdekat, hingga pernah membuat kesalahan fatal. Apa yang terjadi mungkin saja membuat kamu memikirkannya terus-menerus. Jika itu dibiarkan, berpeluang membuatmu terkena gangguan mental.

Kesulitan Menyelesaikan Masalah

Overthinking akan membuat seseorang kesulitan dalam menyelesaikan masalah. Hal ini dikarenakan masalah yang ada dinilai terlalu berlebihan dan tidak mencari penyelesaiannya. Hal ini justru akan menimbulkan masalah lain sehingga makin menumpuk dan membuat sulit keluar.

Orang yang terjebak dalam pikirannya sendiri juga akan sulit mengambil keputusan. Masalahnya saja tidak bisa diselesaikan bagaimana membuat keputusan. Ini jelas sangat mengganggu konsentrasi dan kehilangan fokus ketika bekerja.

Kualitas Tidur Jadi Terganggu

Penting bagi manusia untuk menjaga kualitas tidurnya agar terhindar dari penyakit terutama yang diakibatkan dari stres. Orang yang overthinking akan sulit tidur lebih cepat karena di dalam pikirannya masih ada kekhawatiran dan kecemasan.

Alhasil otak akan sulit untuk masuk dalam kondisi yang tenang dan rileks. Tentu ini tidak baik bagi tubuh dan berpengaruh terhadap produktivitas sehari-hari.

Bagaimana Cara Mengatasi Overthinking?

Apakah overthinking bisa diatasi? Menurut ilmu psikologi, kebiasaan tersebut dapat dihentikan dengan beberapa cara berikut ini.

  • Kesadaran

Hal pertama adalah harus bisa menyadari jika mulai berpikir secara berlebihan. Melihat suatu kejadian berulang-ulang dalam pikiran atau mengkhawatirkan sesuatu memang tidak dapat dikendalikan.

Namun, kesadaranmu untuk mengakui bahwa pikiran tersebut tidak produktif sangat penting. Apabila kamu telah menyadarinya alihkan pikiranmu ke hal-hal yang lebih menyenangkan.

  • Fokus Pada Satu Masalah Dulu

Berbagai masalah hidup memang bisa memunculkan pikiran negatif dan berlebihan. Akan tetapi, jangan biarkan dirimu berlarut-larut dalam masalah tersebut.

Cobalah untuk fokus dalam menyelesaikan satu masalah dan jangan pernah menyesali apa yang sudah terjadi. Prioritaskan apa yang perlu diperbaiki terlebih dahulu.

  • Lakukan Kegiatan Baru

Untuk mencegah overthinking, buat sibuk dirimu dengan kegiatan yang bermanfaat. Misalnya, berolahraga, melakukan hobi, atau bergabung ke komunitas relawan.

Lingkungan yang positif juga bisa membantu menjernihkan pikiran, membuat suasana senang, dan berbagi cerita. Hal ini membuatmu bisa beristirahat dengan nyaman karena energimu sudah terkuras melakukan banyak kegiatan.

  • Cari Waktu Bersantai

Bersantai disini bukan berarti bermalas-malasan, tetapi waktu luang untuk merefleksikan dan mengintrospeksi diri. Bisa juga dengan bermeditasi saat senggang dan pastikan menghindari akses yang berhubungan dengan pekerjaan.

Sederhananya lakukan me time untuk mengapresiasikan dirimu, bisa dengan menikmati makanan enak di restoran atau jalan-jalan ke tempat baru.

Sisi Positif Overthinking

Di satu sisi, ternyata overthinking juga ada positifnya terutama dalam hal bekerja. Namun, dengan syarat bisa diatasi atau diolah dengan baik maka akan mendatangkan manfaat. Memang apa saja manfaatnya?

  • Lebih Teliti dan Bertanggung Jawab

Sisi baiknya adalah karyawan jadi punya rasa memiliki serta tanggung jawab kepada perusahaan. Hal sepele dengan urgensi rendah mendorong seseorang untuk lebih teliti dalam bekerja sehingga integritas akan terbentuk.

Pada dasarnya pekerjaan harus diselesaikan bukan direnungkan dan perusahaan adalah sebuah organisasi. Maka berpikirlah dengan lebih hanya untuk mencari beberapa solusi pada masalah yang dihadapi. Lalu tuangkan itu ke dalam rapat dan berbagi beban pikiran ke teman sekantor.

  • Memunculkan Kreativitas

Overthinking bisa membuat seseorang lebih kreatif dan visioner. Bagi seorang karyawan, perusahaan yang labanya terus merosot akan jadi masalah besar dan membuatnya terancam.

Di sinilah seorang karyawan akan dipaksa berpikir untuk melahirkan inovasi baru sehingga akan mencari bacaan-bacaan beragam sebagai referensi.

  • Lebih Peka

Pekerja yang overthinking mungkin jarang menghabiskan jam makan siangnya di luar kantor, Malah terkadang ide bisa muncul ketika perut sedang lapar.

Namun, justru mereka lebih peka terhadap lingkungan tempatnya bekerja dan kerap kali memikirkan banyak hal secara mendalam. Kebiasaan ini akan membuatnya memiliki banyak pengetahuan dan tempat bertanya yang solutif.

Artikel Terkait