Ajaib.co.id – Biaya overhead termasuk struktur biaya sangat penting dalam kegiatan usaha atau bisnis. Oleh sebab itu, penghitungan biaya ini harus dilakukan seteliti mungkin.
Biaya overhead adalah berbagai biaya yang tidak secara langsung terkait dengan kegiatan produksi dan bisnis yang dijalankan. Biaya ini bisa rutin atau tidak rutin dikeluarkan. Jumlahnya pun mungkin tidak terlampau signifikan.
Memang, biaya ini tidak secara langsung terkait dengan keuntungan atau penciptaan produk. Namun, biaya yang satu ini bisa dijadikan upaya memaksimalkan keuntungan.
Maka, pencatatan anggaran harus tetap memasukkan biaya ini, seperti biaya-biaya lain yang dikeluarkan dalam kegiatan bisnis.
Sebagai ilustrasi, restoran A harus membayar uang sewa setiap tahun dengan membuka gerai di sebuah pusat perbelanjaan. Restoran A membayar uang sewa lebih tinggi dibandingkan tenant-tenant lainnya, karena lokasinya berdekatan dengan eskalator dan bersebelahan dengan toilet.
Lokasi dan kelebihan fasilitas tersebut membuat restoran A harus membayar biaya lebih mahaldemi menciptakan lingkungan ritel yang tepat bagi pelanggannya.
Memang, biaya tersebut tidak berkontribusi secara langsung terhadap keuntungan restoran A. Tapi, banyak pengunjung pusat perbelanjaan itu yang lalu lalang ke toilet atau eskalator. Alhasil, banyak pengunjung yang melihat keberadaan restoran A.
Peluang pengunjung menikmati aneka menu di restoran tersebut pun membesar dibandingkan kompetitor yang lokasinya tidak semudah terdeteksi.
Sebuah perusahaan manufaktur, contoh lainnya, memiliki core business mengelola bahan baku hingga menjadi produk jadi siap jual. Perusahaan manufaktur tersebut memiliki sejumlah biaya overhead, seperti pajak, asuransi karyawan, tarif sewa tempat, dan perlengkapan alat tulis kantor (ATK). Ada pula berbagai biaya yang tak terduga lainnya, misalnya pencurian mesin.
Apa saja yang bisa dikategorikan sebagai biaya overhead? Pada dasarnya, biaya ini bisa dipilah menjadi dua bagian, yaitu biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap bisa berupa:
· Sewa atau hipotek
· Depresiasi aset tetap, misalnya mobil dan peralatan kantor
· Gaji dan biaya penggajian terkait
· Utilitas
· Biaya hukum dan akuntansi
· Akuntansi dan biaya hukum
· Asuransi
· Lisensi dan biaya pemerintah
· Pajak
Sementara itu, biaya variabel dapat berupa:
· Promosi penjualan
· Perubahan musim
· Variasi harga pasokan dan layanan
Biaya variabel bisa berubah karena berbagai faktor. Oleh sebab itu, pelaku usaha atau manajemen perusahaan dapat menggunakan estimasi angka rata-rata dalam satu tahun saat memperkirakan biaya variabel.
Dalam akuntansi, biaya overhead haram hukumnya diacuhkan. Pasalnya, biaya tersebut masuk ke dalam anggaran bisnis. Penghitungannya pun harus dilakukan dengan teliti. Bukan tanpa alasan penghitungannya harus dilakukan dengan teliti.
Pelaku usaha atau perusahaan bisa merasakan sejumlah manfaat dari penghitungan biaya ini yang teliti, seperti di bawah ini.
Mengetahui Rincian Alokasi Biaya
Pelaku usaha atau manajemen perusahaan dapat mengetahui secara rinci apa saja biaya yang perlu disiapkan dalam bisnis serta untuk apa biaya tersebut dikeluarkan.
Hal ini juga akan membantu pelaku usaha atau manajemen perusahaan dalam membuat anggaran dana untuk biaya overhead selanjutnya. Jadi, perencanaan anggaran lebih terencana dan dapat menghindari pengeluaran yang berlebih.
Menentukan Harga dengan Lebih Tepat
Besaran biaya overhead yang sudah diketahui dapat memengaruhi pelaku usaha atau manajemen perusahaan dalam menentukan harga produk yang tepat. Salah perhitungan dapat membuat perusahaan menelan kerugian.
Apalagi, terdapat beberapa biaya yang tetap harus dikeluarkan tanpa terpengaruhi apakah produksi bisnis sedang tinggi atau tidak.
Mengetahui Efisiensi Pengeluaran Biaya
Mencatat dan menghitung biaya overhead akan membantu pelaku usaha atau manajemen perusahaan untuk mengetahui efisiensi pengeluaran biaya dalam bisnis secara keseluruhan.
Bila belum efisien, pelaku usaha atau manajemen perusahaan dapat melakukan beberapa penyesuaian dan pengeluaran biaya pun lebih terkontrol.
Menghitung biaya overhead merupakan kegiatan rutin dan harus dilakukan secara teliti. Ada beberapa langkah penting dalam mencatat biaya ini, yakni:
Memisahkan biaya tidak langsung
Langkah pertama adalah memisahkan biaya tidak langsung dengan biaya langsung dalam bisnis. Biaya langsung ialah biaya yang memiliki hubungan langsung dalam proses produksi atau jasa.
Biaya-biaya lain yang tidak termasuk ke dalamnya merupakan biaya tidak langsung. Biaya-biaya tidak langsung inilah yang dimaksud dengan biaya overhead. Biayaini bisa diperinci lebih lanjut, seperti biaya pemeliharaan atau penyusutan.
Menghitung persentase biaya overhead
Persentase biaya overhead terhadap keseluruhan biaya dapat diketahui dengan membandingkan antara biaya tidak langsung dengan biaya langsung. Caranya adalah jumlah biaya tidak langsung yang ada dibagi dengan biaya langsung bisnis. Lalu, dikalikan 100%.
Hasil dari perhitungan tersebut akan menunjukkan berapa persentase biaya overhead yang dikeluarkan dalam bisnis.
Persentase tersebut bisa menjadi bahan evaluasi. Jika persentasenya melebihi target yang dicanangkan, maka pelaku usaha atau manajemen perusahaan bisa mengambil kebijakan selanjutnya.
Menghitung efisiensi biaya overhead
Persentase biaya overhead juga bisa menjadi gambaran efisiensi. Tapi, cara mengetahuinya ialah membaginyadengan biaya tenaga kerja keseluruhan. Kemudian, kalikan dengan 100%.
Dari persentase tersebut, pelaku usaha atau manajemen perusahaan dapat mengetahui apakah tenaga kerja yang dimiliki terlalu banyak, sedikit, atau cukup dari yang dibutuhkan.
Sementara itu, cara menghitung efisiensi terhadap pendapatan ialah membagi total biaya dengan pendapatan yang diterima. Lalu, kalikan juga 100%.
Semakin kecil persentase biaya overhead,maka semakin baik bagi bisnis karena berarti bisnis mengalami keuntungan lebih banyak.
Sebaliknya, semakin besar persentase biaya overhead, berarti pelaku usaha atau manajemen perusahaan harus membuat beberapa pengurangan biaya agar bisa mendapat keuntungan yang diharapkan.