Saham

Berinvestasi Saham di Tengah Pandemi ala Warren Buffett

berinvestasi saham

Ajaib.co.id – Saat dunia sedang mengalami bergejolak, kegiatan ekonomi ikut terpengaruh. Tak terkecuali dalam aktivitas investasi pasar modal. IHSG anjlok, harga saham terpuruk. Meski demikian kamu tetap bisa berinvestasi saham di tengah pandemi, seperti yang dikatakan oleh Warren Buffett.

Pandemi virus korona (covid-19) yang terdeteksi sejak awal Maret 2020 berimbas banyak hal. Tak hanya memunculkan masalah kesehatan, covid-19 juga melumpuhkan sektor pariwisata, hiburan, transportasi, investasi, dan masih banyak lagi.

Di ranah investasi, khususnya lantai bursa, efek pandemi membuat hampir semua saham terkoreksi. Sehingga Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terjun bebas.

Bagi investor pemula, hal tersebut membuatnya rugi. Ia belum bisa mendapatkan cuan, karena portofolionya memerah. Namun bagi Warren Buffett, CEO Berkshire Hathaway, mengatakan kepada investor untuk tidak takut terhadap volatilitas pasar dan memiliki tujuan investasi jangka panjang, au.finance.yahoo.com (24/04/2020).

Sebagai investor sekaligus pengusaha tersohor, pendapat Warren yang bisa dianggap sebelah mana. Pasalnya, ia telah teruji berbagai krisis ekonomi dari waktu ke waktu. Dan, ia berhasil menghadapinya. Pengusaha dengan kekayaan USD72,7 miliar atau sekitar Rp1,090,5 triliun (kurs Rp15,000) memberikan kiat berinvestasi saham di tengah pandemi covid-19.

Volatilitas adalah peluang

Kondisi volatilitas bursa saham adalah peluang bagi investor. Karena harga saham sedang turun. Jika investor membelinya saat ini dan menunggu hingga kondisi ekonomi semakin baik, harga saham akan terdorong naik. Di sinilah keuntungan menunggu sang investor.

Ketika bursa saham terkoreksi 10 persen itu wajar. Namun jika anjlok 30 persen adalah peluang. Namun pilih saham dengan fundamental yang baik. Lihat laporan keuangan, hitung price to earnings ratio (PER), hingga mencari informasi tentang potensi perusahaan dan industrinya. Lihat pula pergerakan teknikalnya untuk mengetahui data historis harga saham tentang volume perdagangan dan tren saham.

Jangan Takut Berinvestasi

Melihat pergerakan saham saat pandemi, tak jarang membuat investor gelisah. Tak ada investor yang suka melihat pasar bursa anjlok. Bahkan Bursa Efek Indonesia (BEI) sempat memberhentikan perdagangan (trading halt) selama 30 menit, karena IHSG turun lima persen atau lebih. Proses ini bekerja otomatis jika indeks turun minimal lima persen.

Meski demikian kamu tak perlu khawatir terhadap trading halt. Jangan takut pula untuk berinvestasi saham. Pasalnya, investasi saham cocok untuk tujuan jangka panjang. Jika di tengah jalan, harga sahammu merosot, jangan terburu-buru menjualnya. Tetap pertahankan portofolio. Bahkan jika memungkinkan beli saham dengan fundamental baik yang harganya murah.

Di sisi lain, kamu tidak perlu berinvestasi saham jika pendapatan berkurang. Seperti gajimu dipotong sebesar 30 persen atau lebih atau kehilangan pekerjaan akibat pandemi. Dalam kondisi ini, yang kamu butuhkan adalah dana segar minimal hingga Desember 2020. Kamu juga bisa menginvestasikan danamu ke instrumen pasar uang yang bersifat likuid, seperti deposito dan reksa dana pasar uang.

Margin of Safety

Margin of safety atau batas aman merupakan kata penting bagi Warren. Margin of safety merupakan selisih nilai intrinsik dengan harga jual saham saat ini. Konsep tersebut sangat penting untuk mengetahui untung atau rugi dari investasi.

Batas aman tersebut meliputi jenama dagang yang kuat, kekuatan harga, basis pelanggan yang loyal, teknologi hak milik atau proses pembuatan, hingga likuiditas. Dengan batas aman, investor dapat melihat apakah emiten memiliki cukup uang untuk melewati krisis? Bagaimana emiten menghadapi krisis dan apa yang dilakukannya?

Emiten Tangguh

Nilai capital gain dan dividen merupakan keuntungan yang diincar oleh investor. Semakin tinggi capital gain, semakin besar cuan yang masuk. Namun untuk mendapatkan hal itu, kamu tak cukup melakukan analisis fundamental maupun teknikal terhadap emiten tersebut.

Jika kamu telah melakukan kedua analisis terhadap saham incaran, bandingkan emiten-emiten tersebut dalam melewati krisis. Perusahaan yang telah 10 tahun lebih berada di lantai bursa (dan perusahaan beroperasi lebih dari itu) telah melewati masa-masa krisis.

Paling tidak, mereka sukses melewati krisis ekonomi 1998 dan 2008. Dengan dukungan fundamental baik, kemungkinan besar emiten mampu melalui pandemi covid-19 dan menjadi perusahaan tangguh.

Bukan berarti emiten yang baru saja masuk bursa saham tidak tangguh. Tak sedikit emiten yang memiliki kinerja cukup baik atau nilainya tidak tergerus begitu dalam di bawah bayang-bayang pandemi. Seperti sektor makanan dan minuman, retail, dan farmasi.

“Pada abad ke-20, Amerika Serikat mengalami dua perang dunia dan konflik militer yang traumatis dan mahal, masa depresi, selusin resesi dan kepanikan finansial, guncangan minyak, epidemi flu, dan pengunduran diri seorang presiden yang dipermalukan. Namun Dow naik dari 66 menjadi 11.497,” ujar pria berjuluk Oracle of Omaha.

Pandemi akan Berlalu

Pepatah mengatakan this too shall pass. Jika disesuaikan dengan kondisi saat ini, pandemi juga akan berlalu. Kapan? Tak ada yang tahu. Setidaknya sampai ditemukannya vaksin dan obat covid-19. Kita harus optimis pada segala hal, termasuk investasi. Meski harus diakui investasi saham seperti roller coaster. Ia berjalan mendaki, sampai puncak, lalu turun menukik.

Reksa Dana

Ini bukan soal berinvestasi saham ala Warren Buffett. Freddy Tedja, Head of Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia, Bisnis.com (11/04/2020), mengatakan di tengah pandemi, investor dapat menanamkan modalnya di instrumen reksa dana. Namun ia menyarankan untuk memilih Manajer Investasi (MI) terpercaya yang mengelola reksa dana.

Pilih jenis reksa dana sesuai profil risiko. Misal profil risiko konservatif sebaiknya berinvestasi di reksa dana pasar uang dan profil agresif di reksa dana saham atau campuran. Selain itu, pilih MI atau marketplace reksa dana yang memiliki fasilitas digital. Sehingga investor bisa berinvestasi di rumah saja.

Untuk MI dan platform reksa dana terpercaya plus telah berizin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kamu bisa mengunduh aplikasi Ajaib.

Artikel Terkait