Investasi

Berapa Banyak Uang yang Harus Kamu Tabung Setiap Bulan?

Berapa banyak uang yang harus kamu tabung setiap bulan? Mungkin ini adalah pertanyaan yang sering kamu pikirkan dari waktu ke waktu. Pertanyaan ini jelas datang ketika hari gajian atau waktu kamu harus benar-benar mengatur keuanganmu ke berbagai kebutuhan. Akhirnya banyak yang sekedar menabung jika ada uang yang tersisa dari pendapatan mereka, sesuatu yang jelas salah.

Sebenarnya ada banyak cara untuk menjawab pertanyaan ini tergantung metode dan kemampuan finansialmu. Salah satu cara yang kamu mungkin sering dengar ialah pendapat yang menyarankan untuk menabung 20% dari penghasilan kamu, dengan pembagian sebagai berikut: 12%-15% harus masuk ke rekening pensiun kamu, 5%-8% harus digunakan untuk kombinasi membangun dana darurat, menciptakan tabungan jangka panjang lainnya, dan membayar utang.

Seringkali kenyataan tidak sesederhana itu. Apalagi jika kamu tidak seperti orang-orang yang punya banyak uang sehingga leluasa untuk mengatur penghasilannya setiap bulan. Banyak kasus pendapatan bulanan habis untuk kebutuhan sehari-hari dan membayar cicilan sehingga tidak ada sisa untuk ditabung. Orang seperti inilah yang ketika butuh dana darurat biasanya kelabakan dan terjerat utang.

Di sisi lain, tidak salah jika kamu menerapkan cara menabung seperti di atas. Namun, bukan itu satu-satunya cara terbaik untuk menentukan besar tabungan kamu. Sama seperti investasi, setiap orang punya caranya sendiri menabung sesuai dengan kondisi finansialnya.

Cara Menyimpan Banyak Uang Dengan Menabung

Sebagian besar orang sulit menabung sehingga memilih giat menghasilkan uang lebih banyak agar bisa ditabung. Salah satunya dengan bekerja sambilan atau berbisnis menjual produk melalui toko online. Sayangnya cara ini tidak tepat untuk menjadi kaya jika kamu tetap tidak disiplin menabung.

Penyebabnya adalah banyak orang yang menerapkan disisakan namun bukan disisiskan. Maksudnya, daripada menyisihkan sejumlah uang di awal untuk tabungan malah memilih menabung dengan uang yang tersisa. Jika tidak ada banyak uang yang tersisa maka orang tersebut tidak akan menabung.

Kamu bisa saja memiliki banyak uang namun tetap kekurangan uang ketika dibutuhkan. Permasalahannya adalah kamu tidak cukup bijaksana untuk menyimpan uang tersebut sehingga mudah untuk kehilangannya. Padahal tidak sulit untuk membuat simpanan dengan jumlah yang cukup apabila kamu memahami konsepnya.

Luangkan waktumu untuk menyimak konten yang berkualitas dan bermanfaat ini khususnya bagi kesehatan finansialmu.

# Temukan Tujuan Finansial kamu

Untuk mempelajari lebih dalam berapa banyak uang yang harus kamu tabung setiap bulan, mulailah dengan melihat tujuan kamu. Secara kasar, untuk mendapatkan tujuan finansialmu maka harus dibuat berdasarkan jangka waktu, dan dibagi menjadi tiga periode, yakni:

  • Biaya yang muncul dalam waktu kurang dari satu tahun
  • Biaya yang muncul dalam waktu kurang dari satu dekade
  • Pengeluaran jangka sangat panjang, yakni satu dekade atau lebih

– Tujuan Keuangan Jangka Pendek

Biaya yang dikeluarkan dalam waktu kurang dari satu tahun adalah hal-hal seperti berlibur ke Bali, membeli hadiah hari raya untuk keluarga, dan membayar pajak.

Contoh lain dari tujuan keuangan jangka pendek adalah menghemat biaya selama enam bulan dalam dana darurat. Kamu bisa melakukan ini dalam waktu kurang dari setahun. Jika kamu berniat untuk menghasilkan 10 juta dalam sepuluh bulan, kamu harus memasukkan 1 juta per bulan untuk tujuan ini.

– Tujuan Keuangan Jangka Panjang

Bagian ini masuk dalam kategori kurang dari satu dekade alias jangka 1 sampai 10 tahun. Jenis pengeluaran ini termasuk mengganti peralatan dapur milikmu, melakukan perbaikan besar di rumah, membeli mobil baru, atau membayar uang muka cicilan rumah kamu.

Biaya yang dibutuhkan relatif besar sehingga mungkin kamu bisa mencari alternatif pemasukan selain potongan dari pendapatan tetap bulananmu. Bisa juga dengan mengalokasikan bonus tahunan dari pekerjaan atau penghasilan dari pekerjaan sampinganmu untuk dialokasikan dalam pengeluaran ini.

– Tujuan Keuangan Jangka Sangat Panjang

Untuk jangka waktu lebih dari satu dekade, kamu mungkin bisa membuat rencana anggaran untuk kegiatan yang dilakukan untuk waktu yang masih jauh tapi pasti. Misalnya seperti membangun dana tabungan kuliah yang cukup besar untuk anak-anak kamu, atau membeli rumah kedua. Tentu saja kamu juga harus memasukkan tujuan tabungan jangka panjang kamu untuk pensiun.

Meski rasanya kebutuhan tersebut masih terasa sangat jauh, jangan bersikap gegabah dengan tidak memperhitungkannya sama sekali. Susun perencanaan ini termasuk berapa banyak uang yang kamu butuhkan bila sampai waktunya nanti. Jangan lupa perhitungkan tingkat inflasinya. Misalnya biaya pendidikan sekarang berkisar Rp100 juta yang tentu besarannya berubah saat anakmu dewasa nanti.

# Buat Daftar, Rencanakan, dan Hitung

Dalam daftar pengeluaran yang saat ini kamu buat, sertakan semua rencana-rencana kamu, seperti biaya menikah, perbaikan rumah, liburan, perjalanan, dan tabungan kuliah. Sekarang tulis nominal target tabungan ideal kamu dan tenggat waktunya. Lakukan ini untuk setiap rencana di daftar kamu. Kemudian bagi kerangka waktu itu dengan jumlah uang yang kamu butuhkan untuk setiap sasaran.

Sebagai contoh, katakanlah kamu ingin membangun 100 juta dalam tabungan untuk pernikahan kamu, dan kamu berencana untuk menikah dalam dua tahun ke depan. kamu harus menyisihkan sekitar 4 juta per bulan selama rentang 24 bulan ke depan untuk mencapai target 100 juta kamu. Tinjau kembali apabila ternyata di perjalanannya kamu bisa menyisihkan lebih banyak uang untuk mencapai target tersebut.

Jalankan perhitungan ini dengan setiap rencana di daftar kamu. Pada saat kamu selesai, kamu mungkin akan menyadari bahwa kamu tidak memiliki cukup banyak uang untuk memenuhi tabungan untuk semua rencana-rencana kamu. Jangan segera coret rencanamu itu, mungkin kamu malah harus berpikir lebih kreatif untuk menghasilkan lebih banyak uang untuk mewujudkannya.

# Apa yang Harus Dilakukan Ketika Tujuan Tabungan Kamu Melebihi Penghasilan Kamu?

Apa yang dapat kamu lakukan ketika ini terjadi? Pertama, modifikasi atau potong beberapa tujuan kamu. Bisakah kamu membeli mobil yang lebih murah? Membuat pesta pernikahan yang lebih murah? Beli rumah yang lebih murah, yang akan membutuhkan uang muka lebih kecil?

Prioritaskan hal yang paling penting, misalnya pernikahan yang murah namun rumah yang lebih mahal dan nyaman. Selanjutnya, lihat cara kamu dapat memotong pengeluaran kamu saat ini. Memberhentikan TV kabel memungkinkan kamu menghemat 500 ribu per bulan, yang dapat kamu gunakan untuk salah satu dari banyak tujuan penghematan kamu.

Kemudian lihat apakah kamu dapat memperpanjang jangka waktu untuk tujuan kamu. Apakah kamu perlu mengganti peralatan dapur kamu tahun ini, atau dapatkah kamu hidup dengan peralatan kamu saat ini selama beberapa tahun lagi? Akhirnya, lihat cara kamu bisa mendapatkan lebih banyak uang.

# Ambil 20% Pendapatan kamu Untuk Menabung

Menurut banyak pendapat, dengan asumsi kamu berusia 20-an atau 30-an dan dapat memperoleh pengembalian investasi rata-rata 5% per tahun, kamu harus menghemat sekitar 20% dari penghasilan kamu untuk mencoba mencapai kemandirian finansial sebelum kamu terlalu tua untuk menikmatinya.

Jika kamu ingin bekerja keras setiap hari selama hidup kamu, mungkin kamu tidak perlu menabung sebanyak 20%. Bagaimanapun kita menabung sehingga suatu hari kita tidak lagi harus bekerja demi uang.

# Bagaimana Jika Kamu Tidak Mampu Menabung Sebanyak Itu?

Mungkin tidak semua orang memiliki kondisi yang baik untuk menabung. Banyak orang menghabiskan hampir semua penghasilannya untuk biaya sewa, makanan, dan transportasi.

Jika jumlah tabungan yang kamu rencanakan ini tidak sesuai dengan situasi kamu, kamu bisa memulai dari yang kecil. Mulailah dengan 1% dari pendapatan kamu. Jika dirasa masih terlalu ringan, naik ke dua, atau bahkan tiga. Sedikit demi sedikit, kamu akan mulai bisa meningkatkan jumlah tabungan kamu.

Hal yang tak boleh kamu lupakan dalam menabung adalah: sisihkan, bukan sisakan. Pastikan kamu sudah menyisihkan dana tabungan di awal, bukan menggunakan uangmu dan sisanya baru ditabung di akhir bulan.

Setelah kamu bisa menabung secara bertahap (yang dimulai dengan 1%), ingatlah bahwa tujuanmu adalah bisa menabung sedikitnya 20% dari penghasilan. Pola pikir seperti ini akan membuat kamu tidak mudah berpuas diri. Setiap kali kamu mendapat kenaikan gaji, naikkanlah tingkat tabungan kamu.

Misalnya, jika gajimu selama ini sebesar Rp3.500.000 dengan jumlah tabunganmu Rp500.000 per bulan. Jika kamu naik gaji jadi Rp4.500.000, usahakan tabunganmu naik jadi Rp750.000 atau lebih. Ingatlah bahwa sebelumnya kamu baik-baik saja dengan biaya hidup Rp3.000.000 per bulan. Jangan sampai kenaikan gaji malah mendorongmu untuk mengeluarkan uang lebih dari yang kamu butuhkan.

Kesimpulannya, ada dua cara untuk menjawab pertanyaan, “Berapa yang harus saya tabung?” Jika kamu ingin jawaban khusus yang dirancang khusus untuk pertanyaan ini, kamu harus menghabiskan setidaknya 30 menit menuliskan tujuan dan mengantisipasi pengeluaran-pengeluaran besar pada tahun-tahun mendatang. Jika kamu menginginkan jawaban cepat tanpa perlu menghitung-hitung lebih detail, pastikan kamu menabung setidaknya 20% dari penghasilan kamu.


Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Investasi reksa dana bisa memiliki tingkat pengembalian hingga berkali-kali lipat dibanding dengan tabungan bank, dan merupakan instrumen investasi yang tepat bagi pemula. Bebas setor-tarik kapan saja, Ajaib memungkinkan penggunanya untuk berinvestasi sesuai dengan tujuan finansial mereka. Download Ajaib sekarang.

Artikel Terkait