Reksa Dana

Benarkah Investasi Reksa Dana Hanya Membutuhkan Modal Kecil?

Benarkah Investasi Reksa Dana Hanya Membutuhkan Modal Kecil?

Investasi reksa dana membutuhkan modal kecil? Memang, investasi ini identik dengan modal hanya Rp10.000 saja. Mari kita ingat kembali. Jenis investasi yang kini tersedia dan ditawarkan kepada masyarakat memang menjanjikan keuntungan bagi pihak investor.

Pada dasarnya, setiap produk investasi tentu menjanjikan keuntungan yang berbeda-beda. Dari satu jenis investasi dengan jenis investasi lainnya, salah satunya investasi reksa dana.

Hal ini membuat kamu harus dengan cermat memilih jenis investasi yang cocok dengan diri kamu. Kecocokan jenis investasi dengan diri kamu juga dipengaruhi dengan jumlah modal yang ingin kamu gelontorkan. Ada yang bilang high risk high return Dengan tingkat pengembalian yang tinggi, kamu juga berisiko mengalami kerugian.

Bagaimana pun semua jenis produk investasi pasti memiliki tingkat risiko kerugian yang berbeda-beda baik itu emas, reksa dana, saham, dan lain sebagainya.

Namun, adakah jenis investasi yang beredar saat ini cocok bagi kamu yang memiliki modal kecil atau keterbatasan dana? Tentu saja hal ini menjadi tanda tanya bagi investor pemula, yang khususnya baru pertama kali terjun untuk berinvestasi.

Jika kamu menanyakan perihal hal tersebut, saat ini ada berbagai macam produk investasi yang menawarkan investasi dengan modal kecil. Salah satunya yang bisa kamu pertimbangkan adalah jenis reksa dana, berikut ini informasi menariknya untuk kamu:

Apa Itu Reksa Dana?

Reksa dana merupakan jenis instrumen investasi yang mengumpulkan dana publik untuk diinvestasikan bersamaan pada saham, surat utang dan pasar uang yang mungkin sulit untuk dibeli sendiri. Reksa dana juga dikenal sebagai produk investasi terbaik saat ini.

Karena lebih aman daripada kamu membeli langsung saham. Serta dapat memberikan tingkat pengembalian yang lebih tinggi dibandingkan tabungan dan simpanan kas. Selain itu, reksa dana juga merupakan produk investasi yang menawarkan modal awal yang terbilang kecil yaitu sebesar Rp10.000 saja. Selain itu, kamu juga bisa menentukan jangka waktu berinvestasi, apakah jangka pendek ataupun jangka panjang. Semuanya tergantung dari kamu, mulai dari 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 1 tahun, 3 tahun, hingga 5 tahun.

Kamu sudah bisa memiliki reksa dana online di berbagai perusahaan yang sudah diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Jenis-Jenis Reksa Dana

Setidaknya terdapat 4 (empat) jenis reksadana yang perlu kamu ketahui, yaitu reksa dana pasar uang, pendapatan tetap, campuran, dan saham. Apa perbedaan keempat reksa dana tersebut? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!

1. Reksa dana Pasar Uang (Money Market Fund)

Jenis reksa dana ini membantu kamu untuk melakukan investasi pada jenis instrumen investasi pasar uang dangan jatuh tempo kurang dari satu tahun. Bentuk instrumen investasi ini bisa berupa time deposit (deposito berjangka), certificate of deposit (sertifikat deposito), Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), dan berbagai jenis instrumen lainnya. Investasi ini bertujuan untuk menjaga likuiditas dan pemeliharaan modal suatu perusahaan dengan risiko yang paling rendah dibandingkan reksa dana jenis lain.

2. Reksa dana Pendapatan Tetap (Fixed Income Fund)

Reksa dana ini melakukan investasi minimal 80 persen dari aktiva dalam bentuk efek utang atau obligasi dengan tujuan untuk menghasilkan tingkat pengembalian yang lebih stabil dan memiliki risiko yang sedikit lebih besar daripada reksa dana pasar uang.

3. Reksadana Campuran (Balance Mutual Fund)

Reksa dana jenis ini mengalokasikan dana dalam portofolio yang bervariasi. Instrumen investasi ini dapat berbentuk saham dan dikombinasikan dengan obligasi. Di mana, instrumen ini bertujuan untuk pertumbuhan harga dan pendapatan dengan risiko yang bersifat moderat dengan potensi tingkat pengembalian yang relatif lebih tinggi dibandingkan reksa dana pendapatan tetap.

4. Reksadana Saham (Equity Fund)

Reksa dana saham ini menginvestasikan sekurang-kurangnya 80 persen dari aktivanya dalam bentuk efek bersifat ekuitas untuk pertumbuhan harga saham atau unit dalam jangka panjang. Risiko reksa dana ini relatif lebih tinggi dari reksa dana jenis lainnya, namun memiliki potensi tingkat pengembalian yang paling tinggi.

Keuntungan Reksa Dana

Bagi kamu yang ingin memulai berinvestasi di reksa dana, kamu bisa meraih keuntungan tanpa harus memiliki modal yang besar. Misalnya, kamu memiliki dana terbatas, kamu bisa melakukan investasi obligasi. Di mana, jenis investasi ini jarang dilirik oleh investor dengan dana yang besar, karena biasanya mereka akan lebih memilih investasi saham.

Melalui reksa dana, manajer investasi akan mengumpulkan dana dalam jumlah yang besar, sehingga mereka dapat melakukan diversifikasi pada produk investasi di pasar modal maupun pasar uang. Dengan kata lain, investasi akan dikelola manajer investasi ke beberapa instrumen investasi mulai dari saham, obligasi, deposito, dan sebagainya sesuai kebijakan dari masing-masing reksadana yang dikelola dan juga disesuaikan dengan tujuan keuangan investor tersebut.

Melalui reksa dana inilah, investor pemula bisa merasakan manisnya keuntungan berinvestasi di pasar modal. Misalnya berinvestasi saham. Di mana, kamu tidak perlu menentukan saham-saham apa yang baik untuk dijadikan portfolio, karena manajer investasi lah yang akan membantu kamu mengelola dan memilihnya dengan baik.

Selain itu, kamu juga tidak perlu repot-repot memonitor kinerja investasinya. Karena ini semua akan ditanganu manajer investasi profesional yang sudah berpengalaman dalam hal pengelolaan dana.

Risiko Reksa Dana

Seperti halnya investasi lainnya, selain bisa mendapatkan keuntungan, reksa dana juga memikiki berbagai peluang risiko seperi berkurangnya nilai unit penyertaan. Risiko yang dipengaruhi turunnya harga dari efek saham, obligasi, atau surat berharga lainnya yang masuk dalam portofolio reksa dana ini dapat diminimalisir oleh manajer investasi dengan prinsip diversifikasi yang diterapkan.

Sedangkan, risiko likuiditas yang menyangkut kesulitan yang dihadapi manajer investasi jika sebagian besar investor reksa dana melakukan redemption (penjualan kembali) atas unit-unit yang dimiliki menjadi salah satu kesulitan dalam hal menyediakan uang tunai atas redemption tersebut.

Bank Kustodian, Bantu Mengelola Investasi Reksa Dana

Sama halnya dengan manajer investasi, bank kustodian juga memiliki peran penting dalam investasi reksa dana yang kamu lakukan. Di mana, bank kustodian merupakan bank umum yang telah mendapat izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk bekerja sama dengan manajer investasi untuk mengurus administrasi dan menyimpan kekayaan reksa dana.

Ada beberapa tugas yang dilakukan bank kustodian, mulai dari menghitung nilai aktiva bersih (NAB) reksa dana hingga melakukan administrasi terkait manajer investasi sekaligus investor. Misalnya konfirmasi pembelian, penjualan, dan aksi korporasi pada surat berharga seperti saham dan obligasi, serta melakukan pencatatan transaksi aset reksa dana.

Selain itu juga membantu administrasi terkait investor seperti penjualan dan pengalihan reksa dana, hingga mengirim bukti transaksi nasabah dan laporan akun bulanan yang berkaitan dengan perkembangan nilai investasi per bulan.

Selain itu, bank ini juga menyediakan layanan untuk menyimpan surat berharga selayaknya safe deposit box di bank lainnya.

Reksa Dana, Investasi Modal Kecil tetapi Tetap Menguntungkan

Investasi masih kerap dianggap sebagai sebuah barang yang mahal, yang mungkin hanya bisa dimiliki oleh orang-orang kaya saja. Tetapi faktanya, itu tidaklah benar. Siapa bilang investasi itu harus dengan modal yang besar? Inilah hal menjadi momok menakutkan bagi para investor pemula yang ingin berinvestasi.

Khususnya generasi milenial. Lagi pula, semua orang pasti ingin mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya dari apa yang mereka sudah investasikan. Baik itu besar atau tidaknya modal awal investasi.

Seiring dengan semakin majunya teknologi membuat reksa dana kian hari kian diminati oleh kalangan investor pemula. Apalagi saat ini sudah banyak platform reksa dana online yang beredar di masyarakat. Sebut saja Ajaib, aplikasi yang memberikan kemudahan bagi kalangan milenial untuk mulai berinvestasi reksa dana di platform mereka.

Biaya awal investasi dibilang cukup bersahabat, bagi para kalangan milenial untuk mulai terjun berinvestasi di reksa dana. Kamu bisa memulai investasi reksa dana online melalui Ajaib dengan modal kecil. Cukup Rp10.000 saja untuk aneka pilihan reksa dana terbaik. Kamu juga cukp menyediakan modal Rp400.000 untuk membeli paket reksa dana yang direkomendasikan oleh tim ahli Ajaib. Tingkat return-nya bermacam-macam, sesuai dengan tingkat risikonya.

Tingkat risiko yang mungkin terjadi pun terbilang rendah karena uang investor disebar ke banyak perusahaan melalui Manajer Investasi (MI). Jadi, kamu hanya perlu menyimpan dana di Ajaib dan memilih manajer investasi terbaik yang sesuai dengan tujuan investasi kamu. Selebihnya, serahkan semua ke manajer investasi yang kamu pilih, karena mereka lah yang akan membantu kamu mengelola dana tersebut untuk mendapat keuntungan maksimal.

Setelah membaca artikel ini, apakah kamu masih beranggapan bahwa investasi harus membutuhkan modal yang besar? Oleh karena itu, investasi reksa dana sangat cocok bagi kamu. Investor pemula yang baru ingin memulai investasi walaupun terkendala keterbatasan dana. Tunggu apa lagi? Mulailah berinvestasi reksa dana dari sekarang bersama Ajaib!

Bacaan menarik lainnya:

Hidayat, Taufik. (2011). Buku Pintar Investasi Syariah. Jakarta Selatan: PT Transmedi


Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Investasi reksa dana bisa memiliki tingkat pengembalian hingga berkali-kali lipat dibanding dengan tabungan bank, dan merupakan instrumen investasi yang tepat bagi pemula. Bebas setor-tarik kapan saja, Ajaib memungkinkan penggunanya untuk berinvestasi sesuai dengan tujuan finansial mereka. Download Ajaib sekarang.   

Artikel Terkait