Peta Bisnis Anthony Salim: Eksposur di Ritel, Data Center, Keuangan, dan Tambang
Sarifa•December 18, 2025

Anthony Salim dikenal sebagai salah satu tokoh bisnis paling berpengaruh di Indonesia, dengan peran sentral dalam memimpin ekspansi Salim Group ke berbagai sektor strategis yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat. Di bawah kendalinya, sejumlah emiten besar dengan kapitalisasi pasar raksasa menjadi penggerak penting Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan beroperasi di sektor-sektor krusial seperti pangan, ritel, energi, hingga infrastruktur. Karena itu, memahami peta bisnis
Anthony Salim menjadi relevan bagi investor, mengingat keputusan dan kinerja perusahaan-perusahaan di bawah Salim Group tidak hanya memengaruhi portofolio investasi, tetapi juga mencerminkan kekuatan fundamental perekonomian Indonesia.
Tentang Anthony Salim
Anthony Salim merupakan pimpinan utama Salim Group, salah satu konglomerasi terbesar di Indonesia, yang mengambil alih tongkat kepemimpinan setelah era pendirinya, Liem Sioe Liong. Di bawah kepemimpinannya, Anthony Salim berperan penting dalam menata ulang, memperluas, dan mendiversifikasi bisnis grup pascakrisis, dengan fokus pada penguatan fundamental perusahaan serta ekspansi ke berbagai sektor strategis. Strategi ini menjadikan Salim Group tetap relevan dan berpengaruh hingga kini, dengan portofolio bisnis yang mencakup sektor konsumsi, agribisnis, ritel, energi, hingga infrastruktur, baik di dalam maupun luar negeri.
Strategi Diversifikasi khas Salim Group
Strategi diversifikasi Salim Group dikenal berfokus pada lintas sektor yang saling menopang, dengan penekanan pada bisnis-bisnis yang memiliki permintaan jangka panjang dan peran penting dalam perekonomian. Grup Salim tidak hanya terpusat pada satu industri, tetapi membangun portofolio dari sektor konsumsi, agribisnis, ritel, energi, hingga infrastruktur untuk menjaga ketahanan bisnis di berbagai siklus ekonomi. Pendekatan ini memungkinkan Salim Group menyeimbangkan risiko, menangkap peluang pertumbuhan dari berbagai sumber, serta mempertahankan stabilitas kinerja meski kondisi ekonomi berfluktuasi.
Portofolio Emiten dan Investasi Kunci Anthony Salim
Portofolio bisnis Anthony Salim mencerminkan strategi diversifikasi yang luas dan terstruktur, dengan keterlibatan di berbagai sektor utama yang menopang perekonomian nasional. Melalui Salim Group, Anthony Salim mengendalikan dan berinvestasi pada sejumlah emiten dan unit usaha kunci yang bergerak di bidang pangan, agribisnis, ritel, energi, infrastruktur, hingga teknologi, menjadikannya salah satu kekuatan utama di pasar modal dan dunia usaha Indonesia.
1. Consumer Goods & FMCG
PT Indofood Sukses Makmur (INDF), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP), dan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) merupakan pilar utama bisnis Salim Group di sektor makanan, bahan baku, dan perkebunan. Keempat emiten ini memiliki peran strategis dalam rantai pasok pangan nasional, mulai dari produksi bahan baku, pengolahan, hingga distribusi produk konsumsi. Posisi tersebut menjadikan grup usaha Anthony Salim sebagai pemain kunci dalam menjaga ketersediaan dan stabilitas pasokan makanan di Indonesia, sekaligus menjadikannya sektor defensif yang krusial bagi perekonomian.
2. Ritel & Consumer Staples
Di sektor ritel dan consumer staples, Salim Group juga memiliki eksposur strategis melalui DNET, yang menjadi pintu masuk ke jaringan Indomaret sebagai salah satu peritel modern terbesar di Indonesia, sekaligus mendorong rotasi bisnis menuju ritel berbasis teknologi dan pembiayaan digital. Selain itu, ROTI (PT Nippon Indosari Corpindo Tbk) memperkuat segmen produk konsumsi harian, sementara FAST yang mengelola KFC Indonesia melengkapi portofolio di sektor makanan siap saji. Kombinasi ini memperluas jangkauan Salim Group di sisi hilir konsumsi, dengan basis permintaan yang relatif stabil dari masyarakat.
3. Data Center & Teknologi
Di sektor data center dan teknologi, Salim Group memiliki eksposur signifikan melalui DCII, yang menjadi representasi investasi di infrastruktur digital dan pusat data berkapasitas besar. Keberadaan DCII mencerminkan langkah strategis Salim Group dalam menangkap pertumbuhan kebutuhan layanan cloud, data, dan digitalisasi bisnis. Selain itu, investasi pada EMTK menunjukkan keterlibatan grup ini dalam industri media, konten, dan ekosistem digital yang lebih luas, memperkuat diversifikasi portofolio ke sektor teknologi yang berorientasi pada pertumbuhan jangka panjang.
4. Perbankan & Keuangan
Di sektor perbankan dan keuangan, Salim Group memiliki eksposur melalui kepemilikan Bank Ina Perdana (BINA) yang menjadi bagian dari strategi masuk ke layanan keuangan. Selain itu, keterlibatan di Indolife Pensiontama memperkuat posisi grup di bisnis asuransi dan dana pensiun. Salim Group juga tercatat memiliki kepemilikan minor di beberapa institusi keuangan lain melalui entitas investasi, yang memberikan fleksibilitas portofolio serta eksposur tambahan ke sektor keuangan tanpa harus menguasai penuh seluruh entitas perbankan.
5. Pertambangan & Mineral
Di sektor pertambangan dan mineral, Salim Group memiliki eksposur melalui AMMN, dengan kepemilikan tidak langsung lewat SGP, Diamond Bridge, dan entitas afiliasi lainnya, yang menempatkan grup ini pada bisnis tembaga dan emas berskala besar. Selain itu, keterlibatan pada BUMI dan BRMS dilakukan melalui entitas seperti Mach Energy dan Emirates Tarian Global Ventures, mencerminkan strategi investasi di sektor mineral dan energi melalui struktur kepemilikan strategis. Langkah ini memperkuat diversifikasi portofolio Salim Group ke sektor berbasis komoditas yang berpotensi memberikan kontribusi signifikan dalam siklus jangka panjang.
6. Energi & Migas
Di sektor energi dan migas, Salim Group memiliki eksposur melalui MEDC dengan kepemilikan tidak langsung lewat Diamond Bridge. Keterlibatan ini mencerminkan strategi diversifikasi Salim Group ke bisnis energi yang bersifat strategis dan berperan penting dalam menopang kebutuhan ekonomi, sekaligus memberikan potensi kontribusi kinerja dari sektor migas dalam portofolio investasi jangka panjang grup.
7. Infrastruktur & Jalan Tol
Di sektor infrastruktur dan jalan tol, Salim Group memiliki eksposur melalui META lewat kepemilikan di Metro Pacific Tollways Indonesia (MPTI). Keterlibatan ini menempatkan grup pada bisnis infrastruktur jalan tol yang memiliki karakter pendapatan jangka panjang dan relatif stabil, seiring pertumbuhan mobilitas dan aktivitas ekonomi. Investasi di sektor ini melengkapi portofolio Salim Group dengan aset infrastruktur strategis yang mendukung pembangunan nasional.
8. Otomotif & Transportasi
Di sektor otomotif dan transportasi, Salim Group memiliki keterlibatan melalui IMAS dan IMJS, dengan kepemilikan mayoritas yang terhubung melalui jaringan perusahaan publik internasional. Eksposur ini mencerminkan strategi Salim Group dalam memanfaatkan rantai nilai otomotif dan transportasi, baik dari sisi distribusi, layanan, maupun pembiayaan terkait, sekaligus memperluas diversifikasi bisnis ke sektor yang sensitif terhadap pertumbuhan ekonomi dan mobilitas masyarakat.
Pengaruh Gurita Bisnis Salim Terhadap IHSG
Gurita bisnis Salim Group memiliki pengaruh signifikan terhadap pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), tercermin dari besarnya kapitalisasi pasar kolektif emiten-emiten di bawah kendali dan afiliasinya. Saham-saham tersebut kerap berperan sebagai market mover, terutama di sektor konsumer dan komoditas, yang memiliki bobot besar dalam indeks. Pergerakan harga pada emiten-emiten utama Salim Group tidak jarang memengaruhi sentimen pasar secara keseluruhan, menjadikannya salah satu kekuatan penting dalam dinamika IHSG.Dengan porsi kapitalisasi pasar yang besar dan perannya sebagai market mover, emiten-emiten yang dikendalikan Salim Group umumnya berada di sektor-sektor esensial seperti makanan, energi, pertambangan, hingga infrastruktur digital. Karakter bisnis yang menopang kebutuhan dasar ekonomi, ditopang oleh likuiditas tinggi serta kapitalisasi pasar yang signifikan, membuat saham-saham tersebut kerap menjadi pilihan utama investor jangka panjang yang mencari stabilitas sekaligus potensi pertumbuhan berkelanjutan.
Bagi investor yang tertarik mendapatkan eksposur ke portofolio bisnis Anthony Salim, saham-saham di bawah afiliasi Salim Group bisa menjadi opsi yang layak untuk dipertimbangkan sesuai profil risiko masing-masing. Melalui aplikasi Ajaib, pembaca dapat dengan mudah membeli dan memantau saham seperti INDF, ICBP, AMMN, MEDC, hingga DCII, sekaligus mengakses pergerakan harga secara real-time dan informasi pendukung lainnya. Dengan begitu, keputusan investasi dapat diambil secara lebih terukur dan berbasis data.
Baca Juga: Panduan Lengkap Cara Membeli dan Menjual Saham di Ajaib
Mulai Investasi Saham di Ajaib!
Ajaib adalah aplikasi investasi all-in-one, mulai dari Saham Indonesia, reksadana, obligasi, kripto, hingga saham Amerika. Ajaib hadir untuk memberikan pengalaman investasi yang lebih cepat, aman, dan handal. Yuk mulai berinvestasi di beragam instrumen di Ajaib. Proses pendaftarannya mudah dan 100% online. Sudah berizin dan diawasi OJK & BAPPEBTI.
Artikel Terkait





Artikel Populer
Daftar 100% Online, Tanpa Minimum Investasi
Tentukan sendiri jumlah investasi sesuai tujuan keuanganmu!