Ajaib
Menu

Saham

Apakah IHSG Memiliki Pengaruh pada Reksa Dana?

SarifaDecember 18, 2025

IHSG adalah singkatan dari Indeks Harga Saham Gabungan, yang dapat menunjukkan pergerakan seluruh harga saham di IDX.

Di kacamata investor, naik atau turunnya IHSG bukan hanya mempengaruhi pasar saham Indonesia. Melainkan, pergerakan IHSG juga dapat dijadikan indikator pasar yang mencerminkan bagaimana kondisi perekonomian Indonesia saat ini, serta berpengaruh pada jenis instrumen investasi lainnya seperti reksa dana.

Jenis-jenis Reksa Dana yang Dipengaruhi IHSG

Dari berbagai jenis reksa dana yang ada di pasar, tidak semua jenis reksa dana sensitif dengan pengaruh naik atau turunnya IHSG.

Tapi, tidak untuk 3 jenis reksa dana berikut ini:

1.  Reksa Dana Campuran

Untuk reksa dana campuran tertentu, reksa dana satu ini bisa memiliki komposisi 79% saham dari seluruh portofolio.

Dengan alokasi aset yang lebih cenderung banyak di saham, pergerakan harga IHSG khususnya saham-saham yang menjadi portofolio reksa dana ini sangat mempengaruhi kinerja reksa dana campuran.

2.  Reksa Dana Indeks

Jenis reksa dana berikutnya yang sensitif terhadap IHSG adalah reksa dana indeks. Reksa dana ini diracik oleh Manajer Investasi (MI) dengan meniru indeks saham tertentu seperti LQ45 atau IHSG.

Secara portofolio, reksa dana indeks minimal diisi 80% saham dari indeks saham yang ditiru.

3.  Reksa Dana Saham

Jika dibandingkan reksa dana indeks dan reksa dana campuran, reksa dana saham menjadi jenis reksa dana yang paling sensitif dengan pergerakan IHSG karena portofolionya didominasi saham atau sebagian besarnya (80%-100%).

Bagaimana IHSG Mempengaruhi Reksa Dana Saham?

Hubungan IHSG dan reksa dana saham memiliki korelasi positif. Berikut adalah uraian bagaimana pergerakan IHSG berdampak langsung pada portofolio reksa dana saham:

·  Dengan alokasi aset sebagian besar pada saham, naik turunnya IHSG khususnya untuk saham-saham yang menjadi portofolio reksa dana sangat berdampak besar pada kinerja reksa dana saham.

·  Ketika IHSG naik dan mayoritas saham-saham yang menjadi portofolio reksa dana juga naik. Maka, kinerja reksa dana saham juga akan otomatis naik.

·  Ketika IHSG turun dan mayoritas saham-saham yang menjadi portofolio reksa dana turun. Maka, kinerja reksa dana saham juga akan ikut turun.

Namun, ada juga kemungkinan lain dari pergerakan IHSG pada reksa dana. Naik atau turunnya IHSG bisa saja tidak terlalu berpengaruh besar terhadap kinerja reksa dana, ketika portofolio saham yang ada di reksa dana berlawanan dengan tren pasar.

Walaupun IHSG menjadi indikator pasar khususnya bagi pasar saham, namun yang perlu investor tahu adalah investor cukup fokus terhadap pergerakan harga saham-saham yang menjadi portofolio reksa dana dalam menganalisa kinerja reksa dana saham.

Karena setiap bobot saham di reksa dana saham berbeda-beda tergantung kebijakan dan strategi investasi dari Manajer Investasi (MI). Sehingga, tingkat risiko reksa dana saham termasuk agresif dan sangat sensitif dengan pergerakan IHSG.

Dampak IHSG Terhadap Reksa Dana Campuran

Tentu, lain halnya dengan reksa dana campuran yang punya tingkat risiko yang lebih moderat. Kenapa? Karena jenis reksa dana ini lebih menekankan diversifikasi aset.

Sehingga, naik atau turunnya IHSG tidak terlalu berdampak besar bagi kinerja reksa dana campuran khususnya bagi portofolio reksa dana yang tidak terlalu dominan saham dan lebih besar kepada instrumen pasar uang atau obligasi.

Apakah Reksa Dana Pasar Uang Terpengaruh IHSG?

Untuk mengetahui apakah ada pengaruh IHSG pada reksa dana pasar uang, kita sebagai investor harus membedah terlebih dahulu apa saja isi portofolio reksa dana pasar uang.

Jika dilihat dari komposisi aset di reksa dana pasar uang, 100% portofolio investasinya adalah instrumen pasar uang (deposito berjangka, SBN, SBI, obligasi korporasi, SRBI).

Berdasarkan portofolio investasinya, pengaruh IHSG pada reksa dana pasar uang sangat kecil atau hampir tidak ada. Namun, pengaruhnya lebih kepada sentimen psikologi investor.

Ketika IHSG anjlok dan berdampak besar pada menurunnya mayoritas reksa dana saham atau saham biasa di pasar. Umumnya, investor akan memindahkan uangnya dari reksa dana saham atau pasar modal ke instrumen investasi yang lebih stabil seperti reksa dana pasar uang.

Apakah Reksa Dana Pendapatan Tetap Terpengaruh IHSG?

Kinerja reksa dana pendapatan tetatp tidak mengikuti pergerakan IHSG karena tidak ada portofolio yang diinvestasikan ke dalam saham. Namun, kinerja reksa dana pendapatan tetap bisa dipengaruhi oleh kondisi makroekonomi seperti:

  • Inflasi.
  • Pertumbuhan ekonomi.
  • Stabilitas politik.

Inflasi yang tinggi dapat mempengaruhi kinerja reksa dana pendapatan tetap. Ini karena ketika inflasi naik, harga obligasi akan cenderung turun dan juga berlaku sebaliknya.

Hal ini tidak terlepas dari komposisi utama reksa dana pendapatan yang berisikan minimal 80% obligasi dan sisanya adalah instrumen pasar uang.

Faktor Lain yang Mempengaruhi Kinerja Reksa Dana

Selain pengaruh IHSG yang berdampak besar bagi reksa dana saham, reksa dana campuran, dan reksa dana indeks, sebenarnya masih ada faktor non IHSG berikut yang dapat mempengaruhi kinerja reksa dana secara umum.

1.  Manajemen Aset

Hal-hal yang termasuk manajemen aset dalam reksa dana adalah diversifikasi aset dan strategi investasi. Melalui manajemen aset yang baik dalam pengelolaan reksa dana, sebuah Manajer Investasi (MI) bisa memberikan tingkat return yang maksimal bagi investor, tanpa mengesampingkan risiko investasi bagi investor.

2.  Kondisi Makroekonomi

Kinerja reksa dana sangat dipengaruhi oleh kondisi makroekonomi seperti inflasi, pertumbuhan ekonomi, hingga stabilitas ekonomi. Inflasi yang tinggi di suatu negara akan mempengaruhi seberapa besar cuan investasi reksa dana investor.

Bahkan, tidak menutup kemungkinan return reksa dana bisa kalah melawan inflasi yang sedang tinggi-tingginya.

3.  Suku Bunga

Suku bunga yang tinggi dapat berdampak beragam bagi produk reksa dana. Contohnya adalah reksa dana pasar uang, naiknya suku bunga akan menguntungkan bagi reksa dana pasar uang karena membuat imbal hasil deposito naik.

Sementara untuk reksa dana campuran dan reksa dana pendapatan tetap, ketika suku bunga naik maka harga obligasi turun. Di pasar saham, suku bunga tinggi bisa menekan laba perusahaan karena menurunnya daya beli di masyarakat dan emiten mengalami kesulitan untuk mengakses pinjaman dengan bunga rendah. Alhasil, kinerja reksa dana saham dapat menurun.

4.  Strategi Investasi

Strategi investasi investor dalam berinvestasi di reksa dana juga dapat mempengaruhi kinerja reksa dana. Misalnya penggunaan metode investasi lump sum lebih cocok untuk jenis reksa dana yang cenderung punya grafik harga selalu naik.

Tips Investor Menghadapi Perubahan IHSG

Untuk mengantisipasi turunnya reksa dana khususnya reksa dana saham akibat perubahan IHSG. Ada beberapa strategi praktis yang bisa kamu terapkan berikut ini.

1.  Diversifikasi

Strategi praktis pertama adalah investor bisa menerapkan diversifikasi aset. Caranya dengan tidak menempatkan uang kamu di satu instrumen investasi saja. Kamu bisa membangun portofolio investasi yang terdiri dari instrumen agresif, moderat, dan konservatif.

Melalui diversifikasi, investor bisa menyeimbangkan potensi keuntungan yang tinggi dari investasi yang berisiko dan melindungi modal investasi yang dimiliki lewat investasi yang lebih konservatif.

2.  Dollar Cost Averaging (DCA)

Strategi praktis kedua adalah melakukan Dollar Cost Averaging (DCA). Dengan menerapkan DCA, investor bisa mengurangi ketidakpastian harga reksa dana karena perubahan IHSG untuk jenis reksa dana campuran, reksa dana indeks, dan reksa dana saham.

3.  Pemilihan Jenis Reksa Dana yang Sesuai Profil Risiko

Strategi praktis ketiga adalah investor sebaiknya memilih jenis reksa dana yang paling sesuai dengan profil risiko. Jika kamu adalah investor konservatif, kamu bisa memilih jenis reksa dana pasar uang dengan tingkat risiko yang rendah.

Sementara investor moderat bisa memilih reksa dana pendapatan tetap atau reksa dana campuran, dan investor agresif bisa memilih reksa dana saham atau reksa dana indeks.

Kesimpulan

Walaupun IHSG memang menjadi faktor yang dapat mempengaruhi kinerja reksa dana saham, reksa dana indeks, dan reksa dana campuran. Namun, perubahan IHSG bukan menjadi satu-satunya faktor penentu.

Melainkan, masih ada beberapa faktor lain yang juga dapat mempengaruhi reksa dana seperti kondisi makroekonomi, manajemen aset, suku bunga, dan strategi investasi.

Melalui aplikasi Ajaib, investor bisa mengetahui produk reksa dana mana yang paling cocok dengan profil risiko kamu. Dengan cara mengikuti tes profil risiko online di aplikasi Ajaib dan kamu bisa mulai investasi reksa dana  dengan modal Rp10 ribu.

Baca Artikel Lainnya di Ajaib!

Untuk mendapatkan informasi menarik lainnya seputar aset kripto, blockchain, NFT, dan Metaverse, kunjungi halaman blog Ajaib! Ajaib Alpha menghadirkan layanan investasi cryptoonline yang aman dan terpercaya. Yuk, download aplikasi Ajaib Alpha dengan klik button di bawah ini!

Google Play StoreApple App Store

Artikel Populer

Daftar 100% Online, Tanpa Minimum Investasi

Tentukan sendiri jumlah investasi sesuai tujuan keuanganmu!