Ajaib
Menu

Obligasi

Apa Itu Obligasi Syariah dan Bedanya dengan Konvensional

ajaibSeptember 29, 2025

apa itu obligasi syariah
Obligasi

Obligasi syariah atau sukuk kini semakin populer sebagai pilihan investasi yang sesuai dengan prinsip Islam sekaligus memberikan keuntungan yang kompetitif. Berbeda dengan obligasi konvensional, instrumen ini tidak menggunakan sistem bunga, melainkan akad berbasis syariah seperti ijarah (sewa), mudharabah (bagi hasil), atau wakalah (perwakilan). Dengan begitu, investor tidak hanya mendapatkan imbal hasil yang halal, tetapi juga bisa turut mendukung pembiayaan pembangunan nasional, karena sukuk sering diterbitkan oleh pemerintah maupun korporasi untuk pendanaan proyek strategis.

Ringkasan

  • Sukuk menawarkan investasi halal berbasis akad syariah yang bebas dari riba, gharar, dan maysir.
  • Instrumen ini memberi imbal hasil stabil melalui sewa (ijarah) atau bagi hasil (mudharabah/musyarakah).
  • Sukuk cocok untuk diversifikasi portofolio sekaligus mendukung pembiayaan proyek strategis nasional.
  • Tersedia beragam pilihan, mulai dari Sukuk Ritel, Sukuk Tabungan, hingga Sukuk Korporasi.

Prinsip dan Mekanisme Kerja

Sukuk atau obligasi syariah berlandaskan prinsip Islam yang melarang adanya bunga (riba), ketidakpastian berlebihan (gharar), dan perjudian (maysir). Sebagai gantinya, sukuk menggunakan akad syariah yang disepakati, seperti ijarah (sewa aset), mudharabah (bagi hasil), musyarakah (kerja sama modal), atau wakalah (perwakilan). Hal ini membuat sukuk tidak hanya menjadi instrumen investasi halal, tetapi juga transparan karena harus berbasis pada aset atau kegiatan usaha yang nyata.

Poin Prinsip Sukuk:

  • Tidak menggunakan sistem bunga (riba).
  • Bebas dari gharar (ketidakpastian berlebihan) dan maysir (spekulasi).
  • Menggunakan akad syariah seperti ijarah, mudharabah, musyarakah, atau wakalah.
  • Harus berbasis pada aset atau aktivitas ekonomi yang riil.

Dalam praktiknya, sukuk diterbitkan oleh penerbit (pemerintah atau korporasi) untuk membiayai suatu proyek atau aset tertentu. Investor yang membeli sukuk berarti memiliki porsi kepemilikan atas aset tersebut. Sebagai gantinya, investor berhak menerima imbal hasil berupa bagi hasil, sewa, atau keuntungan lain sesuai akad yang digunakan. Berbeda dengan obligasi konvensional yang membayar bunga tetap, pembayaran sukuk tergantung pada kinerja aset atau proyek yang didanai, sehingga lebih mencerminkan prinsip keadilan dan transparansi dalam investasi.

Poin Mekanisme Sukuk:

  • Penerbit menawarkan sukuk untuk membiayai proyek atau aset tertentu.
  • Investor membeli sukuk dan mendapatkan kepemilikan sebagian atas aset/proyek.
  • Imbal hasil diberikan dalam bentuk bagi hasil, sewa, atau keuntungan sesuai akad.
  • Modal pokok akan dikembalikan kepada investor saat jatuh tempo.

Jenis Obligasi Syariah

1. Sukuk Ijarah

  • Berdasarkan akad sewa-menyewa.
  • Investor memperoleh imbal hasil dari pembayaran sewa atas aset yang dibiayai sukuk.

2. Sukuk Mudharabah

  • Berdasarkan akad kerja sama usaha, di mana penerbit bertindak sebagai pengelola (mudharib) dan investor sebagai pemilik modal (shahibul maal).
  • Keuntungan dibagi sesuai nisbah (porsi bagi hasil) yang disepakati.

3. Sukuk Musyarakah

  • Berdasarkan akad kerja sama modal antara penerbit dan investor.
  • Kedua belah pihak menanggung risiko serta berbagi keuntungan sesuai kontribusi modal.

4. Sukuk Istishna

  • Berdasarkan akad jual-beli dengan sistem pemesanan.
  • Investor membiayai pembangunan atau produksi aset, lalu aset tersebut dijual kepada pihak ketiga setelah selesai.

5. Sukuk Wakalah

  • Berdasarkan akad perwakilan, di mana investor memberikan kuasa kepada penerbit (wakil) untuk mengelola dana dalam suatu aktivitas usaha.
  • Imbal hasil diperoleh sesuai hasil usaha yang dikelola.

Keuntungan dan Kekurangan

Berikut beberapa keuntungan dan kekurangan dari obligasi syariah:

Keuntungan Investasi Sukuk

  • Halal dan sesuai syariah: Bebas dari riba, gharar, dan maysir karena menggunakan akad yang sesuai hukum Islam.
  • Pendapatan tetap atau bagi hasil: Investor bisa menerima imbal hasil yang relatif stabil, baik berupa sewa (ijarah) maupun bagi hasil (mudharabah/musyarakah).
  • Relatif aman: Sukuk pemerintah memiliki risiko gagal bayar yang sangat rendah karena dijamin oleh negara.
  • Diversifikasi portofolio: Memberikan alternatif investasi di luar saham dan deposito, sehingga membantu menyeimbangkan risiko.

Kekurangan Investasi Sukuk

  • Likuiditas lebih rendah: Tidak semua jenis sukuk aktif diperdagangkan di pasar sekunder, sehingga relatif lebih sulit dijual sebelum jatuh tempo.
  • Imbal hasil terbatas: Return umumnya lebih rendah dibandingkan saham, sehingga kurang cocok bagi investor yang mengejar keuntungan tinggi dalam jangka pendek.
  • Risiko pasar: Nilai sukuk dapat turun jika suku bunga naik atau kondisi pasar berubah, meskipun lebih stabil dibanding saham.
  • Ketergantungan pada underlying asset: Jika aset dasar tidak produktif atau bermasalah, bisa memengaruhi pembayaran imbal hasil.

Contoh Obligasi Syariah di Indonesia

1. Sukuk Negara Ritel (SR)

  • Diterbitkan oleh pemerintah melalui Kementerian Keuangan.
  • Bisa dibeli oleh investor individu (ritel) dengan nominal mulai Rp1 juta.
  • Memberikan imbal hasil tetap (fixed return) yang dibayarkan tiap bulan.
  • Contoh seri terbaru: SR019 yang diterbitkan pada 2023.

2. Sukuk Tabungan (ST)

  • Instrumen investasi syariah untuk ritel dengan tenor pendek (umumnya 2 tahun).
  • Tidak bisa diperdagangkan di pasar sekunder, tetapi bisa dicairkan sebagian saat masa penawaran early redemption.
  • Contoh: ST010 yang diterbitkan tahun 2023.

3. Sukuk Negara (Project Based Sukuk – PBS)

  • Digunakan pemerintah untuk membiayai proyek infrastruktur tertentu, misalnya pembangunan jalan tol, jembatan, atau universitas.
  • Biasanya dibeli oleh investor institusi, tapi juga tersedia di pasar sekunder.
  • Contoh: PBS036 dan PBS037.

Sukuk atau obligasi syariah menjadi alternatif investasi yang aman, halal, dan memberikan imbal hasil stabil sekaligus mendukung pembangunan nasional. Dengan pilihan beragam mulai dari Sukuk Ritel, Sukuk Tabungan, hingga Sukuk Korporasi, instrumen ini cocok bagi investor yang ingin berinvestasi sesuai prinsip syariah sambil tetap memperoleh manfaat finansial jangka menengah hingga panjang.

Baca Juga: Bagaimana Cara Memilih Obligasi yang Sesuai dengan Kebutuhan Kamu

Mulai Investasi Obligasi di Ajaib!

Ajaib adalah aplikasi investasi all-in-one, mulai dari Saham Indonesia, reksadana, obligasi, kripto, hingga saham Amerika. Ajaib hadir untuk memberikan pengalaman investasi yang lebih cepat, aman, dan handal. Yuk mulai berinvestasi di beragam instrumen di Ajaib. Proses pendaftarannya mudah dan 100% online. Sudah berizin dan diawasi OJK & BAPPEBTI.

Google Play StoreApple App Store

Artikel Populer

Daftar 100% Online, Tanpa Minimum Investasi

Tentukan sendiri jumlah investasi sesuai tujuan keuanganmu!