Obligasi vs Deposito: Mana yang Lebih Untung?
Sarifa•September 29, 2025

Investasi menjadi salah satu cara penting untuk menjaga dan mengembangkan nilai aset di tengah ketidakpastian ekonomi. Dari berbagai instrumen yang tersedia, obligasi dan deposito sering dipilih karena dianggap relatif aman dan mampu memberikan keuntungan stabil. Meskipun sama-sama tergolong instrumen investasi dengan risiko rendah, keduanya memiliki karakteristik berbeda yang perlu dipahami agar sesuai dengan tujuan keuangan. Artikel ini akan membahas perbedaan, kelebihan, serta hal-hal yang perlu dipertimbangkan sebelum memilih obligasi atau deposito sebagai sarana investasi.
Ringkasan
- Deposito aman dan stabil, cocok untuk kebutuhan jangka pendek hingga menengah dengan bunga tetap.
- Obligasi menawarkan imbal hasil lebih tinggi, pendapatan rutin dari kupon, serta peluang capital gain.
- Pemilihan instrumen tergantung tujuan finansial, deposito untuk kepastian, obligasi untuk diversifikasi dan keuntungan optimal.
Memahami Obligasi dan Deposito
Obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah atau perusahaan untuk mendapatkan pendanaan, di mana investor akan menerima imbal hasil berupa kupon secara berkala hingga jatuh tempo. Sementara itu, deposito adalah produk simpanan berjangka di bank dengan tingkat bunga tetap yang hanya bisa dicairkan sesuai periode yang telah disepakati. Keduanya sama-sama menawarkan keuntungan lebih aman dibanding instrumen berisiko tinggi, namun memiliki perbedaan dari segi mekanisme, potensi imbal hasil, dan fleksibilitas pencairan.
Perbedaan Utama Obligasi vs Deposito
Berikut perbedaan utama antara obligasi dan deposito dari beberapa sisi:
1. Risiko
Dalam hal risiko, deposito relatif lebih aman dibanding obligasi karena dana deposito dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) hingga batas tertentu, dan tidak terpengaruh fluktuasi pasar modal. Sedangkan obligasi—terutama yang diterbitkan oleh perusahaan swasta—mengandung risiko gagal bayar (credit risk) dan risiko pasar bila dijual sebelum jatuh tempo saat harga pasar berfluktuasi karena perubahan suku bunga.
2. Return
Untuk return (imbal hasil), obligasi cenderung menawarkan imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan deposito, terutama jika tenor obligasi panjang dan penerbitnya kredibel. Deposito biasanya memberikan suku bunga tetap yang lebih rendah, dan karena tidak ada kemungkinan capital gain (kenaikan harga) seperti pada obligasi, potensi keuntungannya terbatas.
3. Tenor
Adapun tenor (jangka waktu), deposito biasanya memiliki tenor yang relatif pendek hingga menengah—misalnya 1, 3, 6, atau 12 bulan—dan jika dicairkan sebelum tenor, umumnya ada penalti. Obligasi biasanya memiliki tenor menengah hingga panjang, mulai dari beberapa tahun; selain itu obligasi bisa diperdagangkan di pasar sekunder sehingga investor bisa menjualnya sebelum jatuh tempo meskipun harga mungkin turun.
Kelebihan & Kekurangan Obligasi
Kelebihan Obligasi
- Memberikan pendapatan rutin lewat kupon, baik fixed maupun floating.
- Ada potensi capital gain jika dijual di pasar sekunder dengan harga lebih tinggi.
- Lebih aman untuk seri obligasi pemerintah karena dijamin undang-undang.
- Cocok untuk diversifikasi portofolio karena fluktuasinya lebih tenang dibanding saham.
- Bisa jadi instrumen investasi jangka menengah hingga panjang dengan imbal hasil lebih stabil.
Kekurangan Obligasi
- Ada risiko gagal bayar, terutama pada obligasi korporasi.
- Potensi capital loss jika dijual sebelum jatuh tempo saat harga pasar turun.
- Tidak semua seri obligasi likuid, bisa sulit dijual cepat.
- Imbal hasil biasanya lebih rendah dari saham untuk jangka panjang.
- Harga obligasi sangat sensitif terhadap perubahan suku bunga.
Kelebihan & Kekurangan Deposito
Kelebihan Deposito
- Aman karena dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sampai batas tertentu.
- Memberikan bunga tetap sesuai jangka waktu yang disepakati, jadi hasilnya bisa diprediksi.
- Pilihan tenor fleksibel (1, 3, 6, atau 12 bulan) sesuai kebutuhan.
- Risiko sangat rendah, cocok untuk investor pemula atau yang ingin bermain aman.
- Bisa jadi instrumen tabungan berjangka untuk tujuan finansial tertentu.
Kekurangan Deposito
- Imbal hasil lebih rendah dibandingkan instrumen investasi lain seperti obligasi atau saham.
- Dana tidak bisa dicairkan sewaktu-waktu tanpa penalti, harus menunggu jatuh tempo.
- Terkena pajak bunga deposito (20%) yang mengurangi keuntungan bersih.
- Tidak ada potensi capital gain, karena bunganya bersifat tetap.
- Nilai bunga bisa kalah oleh inflasi, sehingga daya beli hasil investasi berkurang.
Waktu Terbaik Memilih Obligasi vs Deposito
Waktu terbaik untuk memilih deposito adalah ketika Anda ingin menyimpan dana dengan aman dan stabil, terutama untuk kebutuhan jangka pendek hingga menengah. Deposito cocok dipilih saat Anda memiliki dana menganggur yang tidak ingin digunakan dalam beberapa bulan ke depan, misalnya untuk dana darurat cadangan atau persiapan biaya tertentu. Karena bunga deposito bersifat tetap, instrumen ini juga tepat digunakan ketika kondisi pasar tidak menentu dan Anda lebih mengutamakan kepastian daripada imbal hasil yang tinggi.
Sementara itu, obligasi lebih ideal dipilih untuk tujuan jangka menengah hingga panjang, terutama jika Anda ingin memperoleh imbal hasil lebih tinggi dari deposito tetapi tetap dengan risiko yang relatif terkendali. Waktu yang tepat membeli obligasi biasanya ketika suku bunga cenderung stabil atau menurun, karena harga obligasi bisa naik sehingga memberi peluang capital gain. Obligasi juga cocok untuk investor yang ingin pendapatan rutin lewat kupon, sekaligus menambah diversifikasi portofolio agar tidak hanya bergantung pada instrumen perbankan.
Baik deposito maupun obligasi sama-sama menawarkan keamanan dan stabilitas, namun dengan karakteristik yang berbeda. Deposito lebih cocok bagi kamu yang mengutamakan kepastian dan membutuhkan instrumen jangka pendek dengan risiko minim, sementara obligasi lebih sesuai untuk tujuan jangka menengah hingga panjang dengan potensi imbal hasil lebih tinggi dan peluang diversifikasi portofolio.
Baca Juga: Bagaimana Cara Memilih Obligasi yang Sesuai dengan Kebutuhan Kamu?
Mulai Investasi Obligasi di Ajaib!
Ajaib adalah aplikasi investasi all-in-one, mulai dari Saham Indonesia, reksadana, obligasi, kripto, hingga saham Amerika. Ajaib hadir untuk memberikan pengalaman investasi yang lebih cepat, aman, dan handal. Yuk mulai berinvestasi di beragam instrumen di Ajaib. Proses pendaftarannya mudah dan 100% online. Sudah berizin dan diawasi OJK & BAPPEBTI.
Artikel Terkait





Artikel Populer
Daftar 100% Online, Tanpa Minimum Investasi
Tentukan sendiri jumlah investasi sesuai tujuan keuanganmu!