Bisnis & Kerja Sampingan

Begini Sosok dan Kisah Pengusaha Visioner Ciputra

Pengusaha visioner
Pengusaha visioner

Ajaib.co.id – Indonesia sempat memiliki sosok pengusaha yang visioner. Sosoknya terkenal dengan nama Ciputra, salah satu pengusaha yang terkenal dan dikagumi banyak orang.

Ciputra merupakan pengusaha properti di Indonesia yang kekayaannya mencapai USD 1,3 miliar atau jika dalam rupiah mencapai Rp 18,32 triliun pada 2019 silam. Tak heran ia menduduki peringkat 1.941 daftar orang terkaya di dunia. Di Indonesia, ia tercatat sebagai orang terkaya di Indonesia di peringkat 27.

Dalam mengembangkan bisnis, perusahaan di bawah Ciputra Group sudah mengepakan sayap bisnis ke lebih dari 70 proyek perumahan. Proyek ini tersebar di lebih dari 40 kota di Indonesia selama tiga dekade terakhir ini.

Rupanya karakter kuat dalam berbisnis ini sudah tertempa sejak ia masih kecil. Sejak masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) sudah mulai berjualan barang, membuat kopi, berburu kalong yang kemudian dijual, dan membuat desain perabot. Dalam melakukan hal ini menumbuhkan kepercayaan diri yang kuat dan berani dalam mengambil risiko.

Selama memimpin perusahaannya, ia terhitung memiliki manajemen organisasi yang bercitra modern. Hal ini dilakukan lantaran Ciputra kerap mematok standar yang tinggi bagi orang-orang yang hendak bekerja dalam perusahaan. Dengan begitu, ia selalu berkata biasanya orang terbaik dengan sendirinya akan diberikan tanggung jawab yang besar. Sementara itu, bagi mereka yang memiliki kemampuan biasa-biasa saja dengan sendirinya pula mendapatkan posisi yang sesuai dengan kapasitasnya.

Selama memimpin grup perusahaannya, Ciputra telah menerapkan tiga fase gaya kepemimpinan yang mencontoh dari filosofi Ki Hajar Dewantoro. Misalnya, pada usia muda ia sudah berani untuk memimpin dari depan, atau Ing Ngarso Sung Tulodo. Berada di depan di sini berperan sebagai pelopor untuk memberi arahan, contoh dan teladan bagi orang-orang yang bekerja dengannya.

Ciputra pernah melontarkan kalau seorang pemimpin yang hanya berpidato dan memberikan pengarahan saja bukanlah merupakan seorang pemimpin yang efektif. Karena jika ia melakukan hal lain dari yang telah diucapkan bisa meruntuhkan kepercayaan organisasi terhadapnya.

Selanjutnya, fase yang dilakukan saat memimpin dari tengah, atau Ing Madyo Mangun Karso. Dalam tahap ini, Ciputra bersama-sama dengan timnya menggali ide dan mendiskusikan persoalan bersama-sama. Dengan tujuan untuk memberikan keputusan bersama. Pada fase terakhir, Ia pun memimpin dengan peran mendorong dan memberi semangat dari belakang, atau Tut Wuri Handayani.

Belajar Bisnis dari Sosok Visioner Ciputra

Salah satu cara untuk mencari inspirasi adalah mengenal sosoknya. Berikut ini cara belajar bisnis dari sosok visioner pengusaha Ciputra.

1.  Sosok Pengusaha Visioner

Ciputra yang banyak dikagumi banyak orang ini memang sangat inspiratif. Bahkan mantan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengakui karakter visionernya. Ia sosok pebisnis yang memandang sebuah bisnis dalam jangka panjang dan memperhitungkan banyak hal. Dalam artian tidak hanya untuk memikirkan bisnis dalam jangka pendek saja.

Ia bahkan mendirikan asosiasi yang menaungi para pengusaha properti di Indonesia yakni Real Estate Indonesia (REI). Ia pun merupakan sosok visioner di belakang pengembangan Bumi Serpong Damai (BSD), pantai Indah Kapuk (PIK), dan Taman Impian Jaya Ancol .

2. Berbisnis Tak Hanya Pikirkan Keuntungan

Biasanya seorang pebisnis kerap kali hanya memikirkan kepentingan bisnisnya saja. Serta memiliki tujuan utama untuk memperoleh keuntungan sebesar mungkin. Namun, tidak demikian dengan sosok Ciputra. Ia sangat memperhatikan aspek keberlangsungan lingkungan dari pembangunan ekonomi.

Hal ini pernah langsung disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Ani, sapaan akrabnya pernah melontarkan Ciputra tak hanya memikirkan profit saja. Melainkan juga berkomitmen untuk memperhatikan dampak lingkungan dan hal mendetail lainnya.

3. Menjaga Integritas Diri

Di zaman sekarang ini memang agak sulit untuk menemukan sosok yang berintegritas tinggi. Terutama bagi mereka yang merupakan sosok pemimpin terpandang. Sepanjang hidupnya, ia selalu menerapkan dan menjaga integritas diri. Dengan menerapkan prinsip adil, benar, dan jujur. Menurutnya karakter tersebut harus dipegang teguh jika ingin tumbuh menjadi sosok yang berhasil.

Karena menurutnya karakter yang kuat adalah dasar kesuksesan bagi seseorang. Terutama bagi mereka yang berkomitmen menjadi seorang pengusaha. Karakter yang kuat akan menumbuhkan jati diri yang mengarahkan juga pada keahlian khusus yang dimiliki. Karena menjadi pengusaha yang terkenal sebisa mungkin menjadi ahli di bidang tertentu yang digeluti.

Bahkan meski sudah menjadi pemimpin dan berada di atas, saat masih hidup ua terus berupa meningkatkan 3 karakter tersebut. Meski usianya ters bertambah, upaya meningkatkan karakter adil, benar, dan jujur tersebut terus dilakukan.

4. Berani Mengambil Risiko

Risiko adalah hal lumrah yang pasti terjadi ketika menjalani bisnis. Sehingga sifat berani mengambil risiko adalah sebuah keniscayaan. Namun, Ciputra sudah terlebih dahulu siap mengambil risiko dan menghadapinya. Karena risiko-risiko dalam bisnis seperti kegagalan pasti akan dirasakan oleh seorang pebisnis. Karena gagal itu memang bagian dari risiko.

Karena kegagalan pasti terjadi, maka Ciputra menyarankan agar pengusaha mempersiapkan diri terlebih dahulu untuk menghadapinya. Menurutnya seorang pengusaha harus membuat perhitungan yang tepat. Diikuti dengan kesiapan dalam mengambil keputusan dengan segala risiko dibaliknya.

Pihaknya bahkan pernah merasakan kegagalan dalam bisnisnya. Tepatnya saat tahun 1978 silam. Namun, ia berhasil lolos dari kebangkrutan dan mengalami kebangkitan. Ia pun berperan kalau seorang pengusaha itu harus berani gagal justru agar bisa mengalami kemajuan.

5. Membangun Organisasi yang Solid

Ciputra adalah salah seorang pebisnis yang mengatakan kalau seorang pengusaha belum dapat dikatakan berhasil kalau tidak mampu membangun organisasi dan bekerja melalui organisasi. Alasannya untuk menjamin keberhasilan suatu bisnis diperlukan organisasi yang solid.

Ia pun membenarkan kalau keberhasilan sejumlah taipan kelas dunia dan kegagalan mereka juga sangat berkaitan dengan organisasi. Maka dari itu, seorang pengusaha yang visioner harus membangun organisasi yang visioner pula. Karena bekerja secara beriringan.

Sehingga ia mengingatkan untuk tidak melupakan membangun organisasi sejak dari awal menjadi pengusaha. Sejak mulai merintis bisnis. Tak dapat dipungkiri ada seseorang yang terlahir dengan tipe deal-maker yang ahli dalam bernegosiasi. Namun, dalam membangun bisnis organisasi menjadi tombak penting yang bisa mengantarkan kepada keberhasilan.

Artikel Terkait