Rumah Tangga Masa Kini

Beban Utang Sebelum Menikah, Tanggung Jawab Siapa?

Beban Utang

Ajaib.co.id – Sebelum membina rumah tangga, calon pasangan suami dan istri harus terbuka akan banyak hal, salah satunya adalah beban utang yang dimiliki. Hal ini untuk mengantisipasi berbagai macam masalah yang akan terjadi setelah menikah nanti.

Beban utang ini termasuk ke masalah yang serius. Apalagi jika seseorang tiba-tiba harus membayar utang pasangannya yang ternyata sangat banyak. Bisa saja orang itu tidak sanggup membayar dan akhirnya malah memantik percekcokan.

Percekcokan yang tidak ada solusinya ini, bisa saja berakhir dengan perceraian. Tentu saja kamu tidak ingin hal ini terjadi padamu. Untuk itu, kamu dan pasangan tidak boleh merahasiakan hal-hal penting yang nantinya akan berpengaruh terhadap keberlangsungan rumah tanggamu.

Sebenarnya beban utang sebelum menikah itu tanggung jawab siapa? Di sini akan dibahas lebih jauh mengenai tanggung jawab beban utang tersebut.

Jangan Menyembunyikan Beban Utang

Keterbukaan sebelum menikah adalah hal penting untuk membuat pernikahan lebih langgeng. Di sinilah sudah seharusnya pasangan calon suami istri memberi tahu pada pasangannya jika mereka memiliki utang dalam jumlah sekian. Dengan begitu sejak awal kalian bisa mencari solusi bersama.

Memang pada dasarnya beban utang masing-masing pasangan adalah beban utang sendiri, tapi itu sebelum kalian menikah. Setelah menikah, masing-masing pasangan sudah seharusnya membantu menyelesaikan masalah utang karena kini mereka tinggal di bawah atap yang sama.

Mungkin kamu takut menyampaikannya di awal karena terbebani, bagaimana jika pernikahan malah berantakan gara-gara masalah utang? Padahal semuanya masih bisa dikomunikasikan secara baik-baik.

Jangan dipendam dan baru dikeluarkan ketika kamu dan dia sudah menikah karena pasangan juga tidak senang dikejutkan dengan berita yang buruk. Apalagi jika kamu dan dia baru saja menikah. Belajar terbuka pada pasangan mulai dari sebelum menikah.

Situasi Suami yang Membayar Utang Istri

Suami adalah kepala rumah tangga yang umumnya merangkap jadi pencari nafkah. Tanggung jawab mencari uang seluruhnya ada pada suami.

Contoh kasusnya adalah istri ternyata memiliki utang pada orang lain sejak sebelum menikah dan harus segera dibayar dalam waktu dekat. Apabila hanya suami yang mencari nafkah, dan istri yang bertanggung jawab terhadap urusan rumah tangga, maka suami diwajibkan membayar utang istri.

Hal itu karena istri sumber pemasukannya hanya darimu, sedangkan kamu tidak mengizinkannya untuk mencari uang sendiri. Bagaimana bisa kamu tidak membantu istrimu, sedangkan istrimu saja tidak kamu izinkan untuk bekerja?

Logika yang tepat adalah kamu harus bersedia membantu membayar utang yang dimiliki istri. Apalagi jika suami memiliki lebih dari satu istri dan semua istrinya tidak memiliki penghasilan alias sangat bergantung pada suaminya.

Suami harus siap menanggung beban utang yang dimiliki oleh istri-istrinya. Menikah juga berkaitan dengan soal tanggung jawab.

Situasi Istri yang Membayar Beban Utang Suami

Istri juga bisa membayar utang suami ketika berhadapan dengan beberapa situasi. Situasi yang pertama adalah suami mengalami PHK di tempat kerjanya dan tidak ada pemasukan dalam beberapa waktu, sedangkan utang harus segera dibayar.

Sementara itu istri bekerja dan menjadi satu-satunya sumber penghasilan. Maka, istri diwajibkan membayar utang suaminya agar masalahnya tidak berlarut-larut. Tentu istri juga akan ikut lega apabila suaminya tidak memiliki utang lagi.

Lalu, situasi kedua adalah istri yang bekerja gajinya lebih besar ketimbang suami. Suami yang gajinya lebih kecil tidak mampu membayar utangnya tepat waktu. Oleh karena itu, istri wajib membantu suami membayar utang-utangnya tersebut.

Kalau kasusnya seperti itu, suami tidak perlu gengsi dengan bantuan sang istri karena ketika berkeluarga cukup wajar jika pasangan suami dan istri saling membantu di banyak hal. Apabila tidak saling membantu, maka nanti akan timbul konflik yang serius di antara kalian. Malah aneh apabila keluarga tidak mau membantu.

Masing-Masing Bisa Membayar Utangnya Sendiri

Masing-masing pasangan bisa saja berkeinginan membayar utangnya sendiri apabila suami dan istri punya pemasukan yang memungkinkan untuk itu. Bisa saja suami dan istri bekerja kantoran atau bisa juga suami bekerja, sedangkan istri mencari penghasilan dari rumah.

Situasi ini yang mungkin paling nyaman antara keduanya karena beban utang ditanggung oleh pihak yang memiliki utang, bukan pihak yang tidak memiliki utang.

Namun, apabila membutuhkan bantuan, suami dan istri harus menyampaikan hal itu pada pasangan supaya solusinya bisa lebih cepat didapatkan. Ini adalah salah satu bentuk perhatian yang harus seseorang sediakan untuk pasangannya.

Membuat Anggaran Bersama

Untuk lebih meringankan beban utang yang dimiliki masing-masing pasangan, coba kamu dan pasangan membuat anggaran bersama agar kalian tahu alokasi utang ini jumlahnya berapa. Hal ini berlaku untuk berbagai macam penyelesaian beban utang yang sudah disebutkan di atas.

Pasangan perlu memiliki rekening berisi anggaran kebutuhan, rekening untuk tabungan masa depan, dan tabungan untuk dana yang bisa digunakan dalam keadaan darurat.

Anggaran bersama ini menjadi salah satu solusi supaya utang yang dimiliki bisa cepat dilunasi. Kamu akan lebih memaksimalkan kebutuhan dan menunda keinginan-keinginan yang masih bisa dipenuhi nanti.

Jangan menunda untuk membayar utang karena tanpa utang hidup tentu akan jadi lebih baik. Kamu pun jadi akan lebih mudah merencanakan masa depan.

Inti dari tanggung jawab beban utang ini adalah mengikhlaskan semuanya. Ketika kamu membantu orang yang kesusahan, suatu hari kebaikanmu juga akan kembali padamu. Jadi, sebenarnya tidak perlu ada yang kamu khawatirkan soal pembagian beban utang ini.

Artikel Terkait